“
Sebagai anggota dewan, saya merasa menyesal karena pemberian bantuan dana pemberdayaan oleh
pemerintah kita, belum mengena sasaran yang diinginkan. Fraksi Golkar sangat
mendukung Pemberian Dana itu kepada masyarakat yang ingin berusaha, tetapi
peruntukan yang dilakukan dilapangan ternyata tidak mengakomodir para pedagang
kecil. Padahal masyarakat kecil sangat membutuhkan bantuan dana tersebut “. Hal
ini diungkapkan oleh Ketua Fraksi Golkar Kota Kupang, Zeyto Ratuarat, ketika
diwawancarai oleh wartawan Exodus Pos, di kediamannya, pagi tadi.20/01/2014.
Kepada Exodus Pos,
Zeyto,menjelaskan, banyak pedagang kecil yang tidak mendapatkan dana bantuan
usaha yang gulirkan oleh pemerintah kota Kupang. Hal ini mebuat para pedagang
seperti Papalele Ikan, Pedagang Sayur, Penjual Kue, dan PKL lainnya amat kecewa
dan selalu mengeluh ketika bertemu dengan anggota dewan.
Menurut nya, pemerintah Kota
Kupang, harus bisa mengakomodir para pedagang kecil tersebut, supaya mereka
bisa berusaha lebih baik lagi dan sukses untuk meningkatkan ekonomi keluarga
mereka. Bantuan yang digulirkan pemerintah kita hanya terbatas pada
pengusaha-pengusaha yang tingkat usahanya sudah menengah dan mapan, hal ini
menurut pedagang kecil bahwa pemberian bantuan dana tersebut terkesan pilih
kasih.
Zeyto, yang dekat dengan
masyarakat kecil ini, menambahkan, masih banyak juga pengeluhan-pengeluhan oleh
masyarakat dibidang Infrasturktur. Masyarakat mengharapkan pemerintah serius
memperbaiki jalan-jalan desa yang rusak, lampu penerangan yang memadai serta
pelayanan air bersih yang lancar. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak
diperhatikan secara serius oleh pemerintah, maka, akan mengangganggu aktifitas
usaha masyarakat diberbagai aspek kehidupannya.
Zeyto juga mengkritisi,
sesuai fakta yang terlihat jelas, pemerintah, dalam hal ini , dinas kebersihan Kota Kupang, tidak serius
menangani masalah sampah di kota Kupang. Banyak sampah-sampah berhamburan
dipinggiran jalan raya dan tidak diangkut
oleh pihak dinas Kebersihan Kota Kupang. “ Sampah-sampah yang berserakan itu, berpotensi menimbulkan berbagai
penyakit bagi masyarakat,” tandasnya.
Zeyto, yang juga adalah
caleg DPRD Kota Kupang dari Partai Golkar, bernomor urut 1, daerah Pemilihan
Kecamatan Kelapa Lima-Kota lama ini, menambahkan, sebagai caleg, dirinya
mengalami berbagai hal yang dikesalkan oleh masyarakat ketika bersosialisasi
diri. Masyarakat kini merasa kurang percaya pada caleg kerena, pada waktu-waktu
yang lalu, pada periode-periode lalu, banyak caleg yang bersosialisasi diri dan
berjanji yang muluk-muluk tetapi tidak pernah direalisasikan ketika sudah
menjadi DPR RI /DPRD. Masyarakat menaruh rasa kurang percaya lagi oleh karena
janji-janji tersebut terkesan hanya membohongi rakyat.
Menurut Zeyto, sebaiknya,
setiap caleg tidak mengubar janji-janji yang pada akhirnya tidak bisa dipenuhi.
“ mekanisme yang ada di lembaga DPRD,
tidak segampang apa yang kita pikirkan. Dengan keterbatasan dana APBD, tidak
mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat secara sekalugus, harus
bertahab. Oleh karena itu, janganlah berjanji yang berlebihan, kita harus
sesuaikan dengan kondisi dana daerah serta kita juga harus memberikan
pendidikan politik yang benar kepada masyarakat, tentang sistim kerja DPRD dan
hubungannya dengan pemerintah sebagai mitra membangun masyarakat. Inilah yang
paling penting,” tegas Zeyto.
Sebagai caleg, Zeyto,
bertekad akan berjuang dengan segala kemampuannya yang ada, sehingga
persoalan-persoalan Infrastruktur dan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Rakyat Kecil,
yang selama ini belum terlayani dengan baik dan benar, kedepannya, akan
terlayani sebagaimana mestinya. Aspirasi rakyat kecil tersebut akan menjadi
bekal bagi dirinya untuk berjuang di lembaga DPRD, jika dirinya terpilih pada
09 april 2014 nanti.
Dia menghimbau, kiranya
masyarakat kota Kupang yang cerdas ini, memilih caleg berdasarkan hati nurani.
Jauhkanlah Politik Uang karena akan menyengsarakan masyarakat dikemudian hari
nanti. “ Pililah caleg yang punya
kemampuan bisa memperjuangkan apa yang dibutuhkan masyarakat,” ucap Zeyto.
( Expos.003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar