Sabtu, 16 November 2013

200 KK WARGA MANULAI DUA, KELUHKAN AIR BERSIH!



Air Bersih di kota Kupang selalu saja menjadi persoalan dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu. Warga Kota Kupang hanya menanti kapan masalah ini bisa teratasi secepatnya agar mereka bisa memperoleh pelayanan air bersih yang lancar.

Pengeluhan-pengeluhan yang dialamatkan ke pemerintah Kota Kupang mengalir bagai air, namun banyak yang tidak bisa ditangani oleh Pemkot Kupang sebab perbedaan pemahaman pelayanan dan kepemilikan sumber mata air serta jaringan pipa dipermasalahkan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kupang yang kini sedang mengelolah sumber air dalam wilayah kota Kupang.

Walaupun kontinuitas  air kepada masyarakat kota Kupang sangat buruk, PDAM Kabupaten Kupang tetap ngotot dan tidak mau meninggalkan wilayah pelayanan air kepada masyarakat kota Kupang yang sudah dilakukan selama 17 tahun ini.

Pemkot dan Pemkab kupang pun larut dalam ketidak pastian persoalan tersebut, rakyat terus menanti dalam ketidakpastian pelayanan air bersih yang didambahkan selama ini.

Sikap ngotot yang di tontonkan lewat media masa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang dan direktur PDAM Kabupaten Kupang, telah membuat ketidak berdayaan pihak PDAM Kota Kupang dalam menangani persoalan dan upaya melakukan pelayanan air bersih yang memadai kepada warga kota Kupang.

Masyarakat pun bertanya, apakah masalah ini ini tak ada solusinya ?. Rakyat sepih dalam deritanya sendiri, sedangkan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten bersitegang dalam persoalan mereka yang tak berujung.

Lalu bagaimana dengan sikap pemerintah Propinsi kita ?, apakah tidak bisa mencari jalan terbaik agar masalah ini dapat teratasi ?. Cocok sudah pepatah kuno yang mengatakan “Anjing menggonggong kavila berlalu”, “ Rakyat berteriak haus, pemerintahnya saling adu ngotot.

PIPA TIDAK TER-ALIRI AIR, WARGA TERPAKSA MINUM AIR DI KUBANGAN KALI
Seperti yang dialami oleh 200 KK warga RT.16, !7,18,19, di kelurahan Manulai Dua.  Kepada tabloid ini mereka mengatakan, selama ini mereka sulit memperoleh pelayanan air bersih secara kontinuitas padahal adanya banyak jaringan pipa milik PDAM Kabupaten Kupang Maupun milik PDAM Kota Kupang. Pipa-pipa itu tidak teraliri air kerumah warga yang telah memiliki instalasi pipa,   karena itu, mereka harus turun ke kali yang berjarak puluhan meter untuk mengambil air untuk minum, cuci dan mandi.

Sebagai warga kota, mereka merindukan agar PDAM Kota Kupang bisa melayani kebutuhaan air bersih sehingga mereka  bisa hidup sehat dan bersih serta terhindar dari berbagai penyakit oleh karena kekurangan air bersih. “ Kami terpaksa harus minum air dari kali, sebab pipa-pipa itu mungkin kosong dan tidak dialiri air,” ucap Sarus, sala seorang warga RT 17  yang mewakili puluhan  keluarga.

PEMERINTAH HARUS SERIUS TERHADAP MASALAH AIR BERSIH

sam foto
Sementara itu, secara terpisah dimintai pendapatnya dari seorang  tokoh masyarakat Manulai Dua, Samuel Taklal, yang juga salah satu anggota DPRD Kota Kupang, mengatakan,  persoalan kekurangan air bersih yang dialami oleh warga dari empat wilayah RT itu berjumlah hampir 200 keluarga, mereka benar-benar sangat memerlukan pelayanan air bersih, dank arena tidak terlayani , maka mereka terpaksa harus mengambil air minum dari dalam kali yang berjarak puluhan meter dari tempat tinggal. Hal ini sangat memprihatinkan, ujar Samuel.

Samuel menambahkan, memang ada jaringan PDAM Kota Kupang yang teraliri air namun karena diameter pipa induknya kecil maka harus diganti denganpipa induk  yang berdiameter  lebih besar sehingga air dapat tersalur dengan baik menuju  rumah-rumah warga yang telah memiliki instalasi pipa rumah tangganya.

Menurutnya, masalah kekurangan air bersih yang dialami oleh ratusan keluarga kelurahan Manulai Dua, yang terjadi di wilayah RT. 16, 17,18,19,20,21, harus di perhatikan secara serius oleh Pemerintah Kota Kupang  dalam hal ini Pihak PDAM Kota Kupang.

KELUHKAN JUGA TERMINAL MANULAI DUA YANG TAK TERURUS
Samuel mengatakan lagi, banyak warga masyarakat Manulai Dua mengeluhkan keberadaan terminal yang dibangun oleh pemerintah Kota Kupang dan selama ini tidak digunakan sebagaimana harusnya. Terminal tersebut terkesan tidak terurus, padahal pemerintah telah mengeluarkan uang yang banyak untuk membangunnya.

Katanya, uang tersebut adalah uang rakyat, sehingga apabila membangun terminal hanya untuk terpampang sebagai hiasan, maka ada lebih baik uang tersebut diberikan kepada masyarakat Manulai Dua untuk membangun usaha – usaha perbaikan ekonomi kehidupan mereka.

Samuel Taklale menjelaskan, selama ini bemo-bemo link lampu 28, yang harusnya masuk ke terminal itu, tidak pernah diatur oleh pemerintah dalam hal ini pihak Dinas Perhubungan kita, sehingga bemo-bemo tersebut membuat terminal sendiri-sendiri atau tempat memutar semau mereka. “ Jika bemo-bemo itu tidak diatur terminalnya, maka pemerintah akan sulit menarik retribusi dari mereka. Hal demikian akan merugikan daerah kita,” ujar Samuel dengan nada tegas.

LURAH: WARGA LAIN TERLAYANI AIR, BANYAK WARGA USAHA PERTANIAN
Sementara menurut Lurah Manulai Dua, Gabriel Manek Baun,SE, menjelaskan, warga Manulai Dua yang berada di wilayah RT 01 sampai dengan RT 15, telah mendapat pelayan air bersih dengan baik dan lancar. Ada pelayanan yang diberikan oleh PDAM Kota Kupang dan Ada juga yang terlayani oleh PDAM Kabupaten Kupang.
kepdes foto
Add caption

Katanya, banyak warga manulai dua yang bertani sayur-mayur dengan menggunakan air pada belasan embung-embung yang terletak dekat wilayah PT.Semen Kupang, mereka berhasil menjadi petani sayur mayor yang sukses, kemampuan ekonomi hidupnya juga cukup bagus sehingga mampu menyekolahkan anak-anak mereka sampai perguruan tinggi.

WARGA DIMINTA BERSABAR,  KENDALANYA AKAN DI ATASI
Gabriel mengakui, memang di wilayah RT 16 sampai 21, yang tepatnya berada di  kampung lama Manulai Dua, masih kekurangan air bersih, namun telah adanya jaringan pipa-pipa induk dibeberapa wilayah itu. “ Mungkin kendala yang di hadapi adalah diameter pipa induknya yang sangat kecil sehingga tidak bisa memicu air menuju rumah-rumah warga disana,” ujar nya.

Lurah mengharapkan, kesabaran dari warga RT 16 hingga RT 21, sehingga apa yang diharapkan bisa terlayani dengan baik oleh pihak PDAM Kota Kupang. “ Sebagai pemerintah, kami akan berupaya melakukan pendekatan dengan PDAM Kota Kupang agar mencari solusi mengatasi masalah air tersebut,” ucap nya dengan tenang.

JADI LURAH TERBAIK KGC KARENA DUKUNGAN SEMUA WARGA
Lewat kesempatan ini juga, Lurah Gabriel, mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh warga Manulai Dua yang selama ini banyak bergotong royong secara swadaya membangun tembok pembatas wilayah kantor lurah. Dia memuji sikap kebersamaan warga yang telah mendukungnya sehingga Manulai Dua masuk dalam salah Satu Kelurahan yang diandalkan dalam lomba KGC.

Lurah juga mengharapkan, kiranya, masyarakat tetap  mendukung upaya penghijauan yang sedang dilakukan bersama pada jalur 40 dengan menanam 500 anakan Mahoni Mangga, Nangka, sebagai paru-paru kota Kupang, serta program pemberian anakan tanaman Tomat yang diberikan kepada setiap KK sebanyak 5 sampai 10 anakan yang merupakan upaya membantu pendapatan keluarga. Semoga program-program ini dijalankan oleh semua warga secara baik, sehingga kelak nanti sangat berguna bagi kesejahteraan hidup warga Manulai Dua.

Kata Lurah, walaupun dengan dana operasional kelurahan sangat  pas-pasan, dirinya akan tetap melakukan berbagai program yang dapat mensejahterakan kehidupan warganya. Dukungan-dukungan dari para sponsor yang juga adalah warganya sendiri dalam pengadaan Anakan Tomat, Mahoni, Nangka, Mangga dan tumbuhan umur panjang lainnya, merupakan kepedulian yang tinggi dari warganya untuk membangun kelurahan MNanulai Dua, hal ini patutlah diberikan apresiasi yang tinggi bagi mereka. “ Semoga kebersamaan dan saling gotong royong yang terjalin selama ini, semakin hari semakin erat, sehingga harapan untuk membangun masyarakat Manulai Dua menuju sejahtera bisa terwujud dihari mendatang,” ucap Gabriel mengakhiri pembicaraannya. ( Expos.002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar