Air
Bersih di kota Kupang
selalu saja menjadi persoalan dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu. Warga
Kota Kupang hanya menanti kapan masalah ini bisa teratasi secepatnya agar
mereka bisa memperoleh pelayanan air bersih yang lancar.
Pengeluhan-pengeluhan yang dialamatkan ke
pemerintah Kota Kupang mengalir bagai air, namun banyak yang tidak bisa
ditangani oleh Pemkot Kupang sebab perbedaan pemahaman pelayanan dan
kepemilikan sumber mata air serta jaringan pipa dipermasalahkan oleh pihak
Pemerintah Kabupaten Kupang yang kini sedang mengelolah sumber air dalam
wilayah kota Kupang.
Walaupun kontinuitas air kepada masyarakat kota Kupang sangat
buruk, PDAM Kabupaten Kupang tetap ngotot dan tidak mau meninggalkan wilayah
pelayanan air kepada masyarakat kota Kupang yang sudah dilakukan selama 17
tahun ini.
Pemkot dan Pemkab kupang pun larut dalam ketidak
pastian persoalan tersebut, rakyat terus menanti dalam ketidakpastian pelayanan
air bersih yang didambahkan selama ini.
Sikap ngotot yang di tontonkan lewat media
masa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang dan direktur PDAM
Kabupaten Kupang, telah membuat ketidak berdayaan pihak PDAM Kota Kupang dalam
menangani persoalan dan upaya melakukan pelayanan air bersih yang memadai
kepada warga kota Kupang.
Masyarakat pun bertanya, apakah masalah ini ini
tak ada solusinya ?. Rakyat sepih dalam deritanya sendiri, sedangkan pemerintah
kota dan pemerintah kabupaten bersitegang dalam persoalan mereka yang tak
berujung.
Lalu bagaimana dengan sikap pemerintah
Propinsi kita ?, apakah tidak bisa mencari jalan terbaik agar masalah ini dapat
teratasi ?. Cocok sudah pepatah kuno yang mengatakan “Anjing menggonggong
kavila berlalu”, “ Rakyat berteriak haus, pemerintahnya saling adu ngotot.
PIPA
TIDAK TER-ALIRI AIR, WARGA TERPAKSA MINUM AIR DI KUBANGAN KALI
Seperti yang dialami oleh 200 KK warga RT.16,
!7,18,19, di kelurahan Manulai Dua.
Kepada tabloid ini mereka mengatakan, selama ini mereka sulit memperoleh
pelayanan air bersih secara kontinuitas padahal adanya banyak jaringan pipa
milik PDAM Kabupaten Kupang Maupun milik PDAM Kota Kupang. Pipa-pipa itu tidak
teraliri air kerumah warga yang telah memiliki instalasi pipa, karena
itu, mereka harus turun ke kali yang berjarak puluhan meter untuk mengambil air
untuk minum, cuci dan mandi.
Sebagai warga kota, mereka merindukan agar
PDAM Kota Kupang bisa melayani kebutuhaan air bersih sehingga mereka bisa hidup sehat dan bersih serta terhindar
dari berbagai penyakit oleh karena kekurangan air bersih. “ Kami terpaksa harus minum air dari kali, sebab pipa-pipa itu mungkin
kosong dan tidak dialiri air,” ucap Sarus, sala seorang warga RT 17 yang mewakili puluhan keluarga.
PEMERINTAH
HARUS SERIUS TERHADAP MASALAH AIR BERSIH
Sementara itu, secara terpisah dimintai
pendapatnya dari seorang tokoh
masyarakat Manulai Dua, Samuel Taklal,
yang juga salah satu anggota DPRD Kota Kupang, mengatakan, persoalan kekurangan air bersih yang dialami
oleh warga dari empat wilayah RT itu berjumlah hampir 200 keluarga, mereka benar-benar
sangat memerlukan pelayanan air bersih, dank arena tidak terlayani , maka
mereka terpaksa harus mengambil air minum dari dalam kali yang berjarak puluhan
meter dari tempat tinggal. Hal ini sangat memprihatinkan, ujar Samuel.
Samuel menambahkan, memang ada jaringan PDAM
Kota Kupang yang teraliri air namun karena diameter pipa induknya kecil maka
harus diganti denganpipa induk yang
berdiameter lebih besar sehingga air
dapat tersalur dengan baik menuju rumah-rumah warga yang telah memiliki
instalasi pipa rumah tangganya.
Menurutnya, masalah kekurangan air bersih
yang dialami oleh ratusan keluarga kelurahan Manulai Dua, yang terjadi di
wilayah RT. 16, 17,18,19,20,21, harus di perhatikan secara serius oleh
Pemerintah Kota Kupang dalam hal ini
Pihak PDAM Kota Kupang.
KELUHKAN
JUGA TERMINAL MANULAI DUA YANG TAK TERURUS
Samuel mengatakan lagi, banyak warga
masyarakat Manulai Dua mengeluhkan keberadaan terminal yang dibangun oleh
pemerintah Kota Kupang dan selama ini tidak digunakan sebagaimana harusnya.
Terminal tersebut terkesan tidak terurus, padahal pemerintah telah mengeluarkan
uang yang banyak untuk membangunnya.
Katanya, uang tersebut adalah uang rakyat,
sehingga apabila membangun terminal hanya untuk terpampang sebagai hiasan, maka
ada lebih baik uang tersebut diberikan kepada masyarakat Manulai Dua untuk
membangun usaha – usaha perbaikan ekonomi kehidupan mereka.
Samuel Taklale menjelaskan, selama ini
bemo-bemo link lampu 28, yang harusnya masuk ke terminal itu, tidak pernah
diatur oleh pemerintah dalam hal ini pihak Dinas Perhubungan kita, sehingga
bemo-bemo tersebut membuat terminal sendiri-sendiri atau tempat memutar semau
mereka. “ Jika bemo-bemo itu tidak
diatur terminalnya, maka pemerintah akan sulit menarik retribusi dari mereka.
Hal demikian akan merugikan daerah kita,” ujar Samuel dengan nada tegas.
LURAH: WARGA
LAIN TERLAYANI AIR, BANYAK WARGA USAHA PERTANIAN
Sementara menurut Lurah Manulai Dua, Gabriel Manek Baun,SE, menjelaskan, warga
Manulai Dua yang berada di wilayah RT 01 sampai dengan RT 15, telah mendapat
pelayan air bersih dengan baik dan lancar. Ada pelayanan yang diberikan oleh
PDAM Kota Kupang dan Ada juga yang terlayani oleh PDAM Kabupaten Kupang.
Add caption |
Katanya, banyak warga manulai dua yang
bertani sayur-mayur dengan menggunakan air pada belasan embung-embung yang
terletak dekat wilayah PT.Semen Kupang, mereka berhasil menjadi petani sayur mayor
yang sukses, kemampuan ekonomi hidupnya juga cukup bagus sehingga mampu
menyekolahkan anak-anak mereka sampai perguruan tinggi.
WARGA
DIMINTA BERSABAR, KENDALANYA AKAN DI
ATASI
Gabriel mengakui, memang di wilayah RT 16
sampai 21, yang tepatnya berada di kampung
lama Manulai Dua, masih kekurangan air bersih, namun telah adanya jaringan
pipa-pipa induk dibeberapa wilayah itu. “
Mungkin kendala yang di hadapi adalah diameter pipa induknya yang sangat kecil
sehingga tidak bisa memicu air menuju rumah-rumah warga disana,” ujar nya.
Lurah mengharapkan, kesabaran dari warga RT
16 hingga RT 21, sehingga apa yang diharapkan bisa terlayani dengan baik oleh
pihak PDAM Kota Kupang. “ Sebagai
pemerintah, kami akan berupaya melakukan pendekatan dengan PDAM Kota Kupang
agar mencari solusi mengatasi masalah air tersebut,” ucap nya dengan
tenang.
JADI
LURAH TERBAIK KGC KARENA DUKUNGAN SEMUA WARGA
Lewat kesempatan ini juga, Lurah Gabriel,
mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh warga Manulai Dua yang selama ini
banyak bergotong royong secara swadaya membangun tembok pembatas wilayah kantor
lurah. Dia memuji sikap kebersamaan warga yang telah mendukungnya sehingga
Manulai Dua masuk dalam salah Satu Kelurahan yang diandalkan dalam lomba KGC.
Lurah juga mengharapkan, kiranya, masyarakat
tetap mendukung upaya penghijauan yang
sedang dilakukan bersama pada jalur 40 dengan menanam 500 anakan Mahoni Mangga,
Nangka, sebagai paru-paru kota Kupang, serta program pemberian anakan tanaman Tomat
yang diberikan kepada setiap KK sebanyak 5 sampai 10 anakan yang merupakan
upaya membantu pendapatan keluarga. Semoga program-program ini dijalankan oleh
semua warga secara baik, sehingga kelak nanti sangat berguna bagi kesejahteraan
hidup warga Manulai Dua.
Kata Lurah, walaupun dengan dana operasional
kelurahan sangat pas-pasan, dirinya akan
tetap melakukan berbagai program yang dapat mensejahterakan kehidupan warganya.
Dukungan-dukungan dari para sponsor yang juga adalah warganya sendiri dalam
pengadaan Anakan Tomat, Mahoni, Nangka, Mangga dan tumbuhan umur panjang
lainnya, merupakan kepedulian yang tinggi dari warganya untuk membangun
kelurahan MNanulai Dua, hal ini patutlah diberikan apresiasi yang tinggi bagi
mereka. “ Semoga kebersamaan dan saling
gotong royong yang terjalin selama ini, semakin hari semakin erat, sehingga
harapan untuk membangun masyarakat Manulai Dua menuju sejahtera bisa terwujud
dihari mendatang,” ucap Gabriel mengakhiri pembicaraannya. (
Expos.002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar