Minggu, 17 November 2013

Direktur PDAM Kota Kupang, NOLDI DP. MUMU, SE,MM, KONTINUITAS AIR BURUK WARGA KRITIS AIR



Foto Noldi DP Mumu “ Pihak Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Propinsi NTT, selalu berjuang dan mencarai solusi yang baik agar pelayanan air bersih kepada warga kota kupang bisa terkover dan terlayani dengan baik oleh PDAM Kota Kupang “. Hal ini diungkapkan oleh Direktur PDAM Kota Kupang, Noldi DP Mumu,SE,MM,  ketika ditemui Wartawan,  diruang kerjanya, beberapa waktu yang lalu.

Kepada Tabloid ini, Noldi, mengatakan, banyak warga dalam wilayah kota Kupang selalu mengeluhkan kekurangan air bersih. Kendala yang menyebabkan hal tersebut adalah kontinuitas pelayanan air bersih yang buruk. Banyak warga datang dan keluhkan kepada Walikota Kota maupun ke PDAM Kota Kupang, namun permasalahan utamanya adalah 60 persen jaringan pipa-pipa yang ada dalam kota Kupang adalah milik PDAM Kabupaten Kupang, sehingga upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut masih sulit dilakukan oleh PDAM Kota Kupang.

Dia menjelaskan, ada wilayah-wilayah tertentu dalam kota kupang ini yang telah dilayani langsung oleh PDAM Kota Kupang karena telah memiliki jaringan pipa yang dipasang oleh pihak PU Kota Kupang. Pelayanan yang dilakukan oleh pihak PDAM Kota Kupang tidak pernah mendapat kritikan dan pengeluhan dari masyarakat oleh karena kontinuitas pelayanan air bersih sangat baik. Namun bagi daerah-daerah yang belum memiliki jaringan pipa, tentu belum dapat dilayani oleh PDAM Kota Kupang.

Noldi, menambahkan, pihak PDAM Kota  telah mengusulkan agar pemerintah kota Kupang  menyediakan  dana untuk pemasangan jaringan pipa pada daerah-daerah yang dimintai masyarakat, namun masih menunggu realisasinya. Jika pemerintah mengabulkan dan pihak PU telah membuat Transmisi dan membangun jaringan utama ,maka PDAM kota Kupang tentu akan melayani air bersih secara kontinuitas sesuai harapan masyarakat.

MASALAH KRITIS AIR DI MANULAI DUA KARENA DIAMETER PIPA INDUK KECIL
Menanggapi keluhan air bersih dari Masyarakat Manulai Dua , di wilayah RT.16,17,18,19,20, Noldi, mengatakan, di Kelurahan Manulai Dua , ada 2 PDAM yang melayani masyarakat , yaitu,  PDAM Kabupaten Kupang dan PDAM Kota Kupang. Dia Menjelaskan, PDAM Kota kupang dalam hal kontiniutas air, lebih baik pelayanannya.

Katanya, memang  ada beberapa Spot di  Manulai Dua yang masih mengalami kendala teknis berkaitan dengan kecilnya diameter pipa yang terpasang pada jaman masih UPTD yang menanganinya.  Kondisi ini  membuat kami mulai coba membenahi kembali jaringan Sekunder dan Tersier. Jadi masalah pelayanan air bersih di Manulai itu sedang dalam proses pembenahan.



AKAN MENGGANTI PIPA INDUK DENGAN DIAMETER YANG MEMADAI
Dia menambahkan,  ada beberapa titik yang masih membutuhakn biaya cukup besar, tetapi ada 1 spot yang kurang maskimal mengaliri air, sehingga menimbulkan masalah pelayanan air bersih bagi warga. Dan karena ada pipa-pipa peninggalan UPTD yang tidak fungsional, maka saya akan minta dipasang untuk menggantikan  pipa-pipa induk lama yang berdiameter kecil sehingga air bisa menjangkau warga di wilayah RT 16 hingga wilayah RT yang lainnya. “ Pipa-pipa yang tidak fungsional itu, PDAM Kota Kupang akan membuat  berita acara untuk menggantikan pipa-pipa yang bermasalah teknis di wilayah kritis air tersebut,”ungkapnya.

Dijelaskannya, berdasarkan laporan petugas  lapangan, mengatakan,  hanya ada satu titik yang kritis dan harus di atasi secara baik. Sedangkan tentang titik-titk lain yang belum terjangkau, pihak PDAM Kota Kupang telah mengidentifikasi dan laporkan ke pihak Dinas PU Kota Kupang sejak tahun lalu agar disiapkan infrastruktur jaringan distribusi utama, sedangkan untuk distribusi Sekunder dan Tersier itu akan menjadi tanggung jawab PDAM Kota Kupang.  “Jaringan Transmisi dan jaringan utama adalah tanggungjawab dinas PU. PDAM menangani Distribusi Sekunder dan tersier saja. Inilah mekanismenya,” tandas Noldi serius.

JARINGAN TRANSMISI DAN JARINGAN UTAMA BELUM ADA,SULIT DILAYANI
Dia menambahkan, untuk membuka jaringan utama adalah hak dan wewenang dinas PU, kita hanya menyerahkan masalahnya ke mereka, merekalah yang memiliki hak untuk pembuatan Transmisi dan Jaringan Utamanya. Kalau itu belum ada maka PDAM tidak bisa melakukan pelayanan air kepada warga yang kritis air.

Noldi menjelaskan lagi, mekanisme hingga PDAM bisa melakukan pelayanan pada warga masyarakat, yaitu , Dinas PU kota Kupang terdaulu membuat transmisi lalu membuat distribusi jaringan utama, dan setelah sudah ada transmisi dan jaringan utama, maka pihak PDAM Kota Kupang baru bisa melakukan  distribusi sekunder dan tersier. “ Inilah mekanisme yang harus dilewati,” tandasnya.

KRITIS AIR YANG TERJADI KARENA KONTINUITAS AIR BURUK
Menanggapi masalah air bersih yang dialami masyarakat dibeberapa kelurahan, seperti di Kelurahan Naikoten 1 wilayah kebun Raja, Warga Naikoten Dua, Noldi mengatakan, dari kebun Raja sampai manulai 2 itu adalah jaringan milik PDAM Kabupaten Kupang . Pada titik-titik ini selalu mengalami gangguan air karena Kontinuitas yang buruk.. Inilah yang menjadi perhatian khusus pemerintah Kota Kupang bersama PDAM Kota, untuk berusaha mengatasinya dengan langkah-langkah, yaitu, pertama, pemerintah Kabupaten Kupang serahkan dulu sumber air dan jaringan utama yang ada  kepada pihak pemerintah Kota Kupang  ,kemudian pihak PDAM kota membenahi semua jaringan itu dan seterusnya  sehingga  warga bisa terlayani dengan baik.

60 PERSEN KONTINUITAS AIR MILIK PDAM KABUPATEN KUPANG BURUK
Noldi menuturkan, karena Pemkab Kupang belum menyerahkan aset-aset jaringan utama serta sumber mata air kepada Pemkot Kupang, hal ini menyebabkan  banyak sekali tempat-tempat kritis air yang tidak terlayani dengan baik oleh PDAM kota Kupang. Hampir 60 persen kontinuitas air yang di miliki PDAM Kabupaten Kupang yang melayani warga kota Kupang  kontinuitasnya buruk, sehingga banyak warga kota yang mengeluhkan hal ini.  “Masalah-masalah krtis air yang belum dibantu oleh karena pengawasannya masih dari pihak Pemerintah Kabupaten Kupang. Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kota Kupang sedang membangun dialog dengan kabupaten kupang agar masalah ini bisa selesai,”ujarnya.

Menurut Noldi, Sesuai aturan UU, setiap daerah otonom itu hanya memiliki 1 PDAM, dan satu itu dibawah otoritas pemerintah setempat. Inilah isyarat Undang-Undang. Yang terjadi di kota kupang, ada 2 PDAM dan yang satu tidak dibawah otoritas pemerintah kota Kupang. Inilah yang menjadi masalah, kenapa berbagai masalah air di kota ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah  Kota Kupang, sebab masih dikuasai oleh Kabupaten Kupang.

BANYAK WARGA BERTERIAK KRITIS AIR KE PEMKOT KUPANG
Pemkot dan Pemprov selalu memberikan pemahaman kepada PDAM Kabupaten Kupang agar mereka bergeser pelayanannya ke wilayah kabupaten kupang. Noldi menekankan,Pemerintah Kota dan Propinsi tidak bermaksud atau berkeinginan untuk mengambil alih management PDAM Kabupaten Kupang. Yang mau di ambil adalah asset material atau jaringan perpipaan yang selama ini dikuasai oleh Kabupaten Kupang,  agar pelayanan dan plan pelayanan air bersih dalam kota kupang benar-benar berada dalam otoritas pemerintah kota kupang. Inilah amanat undang-undang tentang PDAM, tandasnya. 

Harapan PDAM kota kupang agar PDAM Kabupaten kupang bergeser ke Oelamasi dan jangan beroperasi di kota kupang ini.  Memang awal pemekaran ada UUD yang dalam satu pasalnya mengatakan penyerahan asset-aset jika diperlukan, itu berlaku hanya saat awal tetapi kini sudah 17 tahun kabupaten Kupang menguasai asset-aset ini sehingga tidak boleh lagi melakukan otoritas dalam wilayah kota Kupang. 

Hampir setiap saat warga kota berteriak kekurangan air pada pemerintah kota ini. Kondisi persoalan seperti ini, akan membuat warga kita mengalami ketidak pastian pelayanan air bersih yang memadai. 

Noldi menjelaskan, untuk mengatasi masalah kritis air, ada wilayah yang terdapat jaringan PDAM Kabupaten, terpaksa disitu juga dibangun lagi jaringan PDAM Kota. Ini  dilakukan agar bisa  melayani masyarakat kota yang kritis air. Kota melakukan ini karena hasil identifikasi membuktikan kontinuitas air oleh PDAM Kabupaten Itu bermasalah, sehingga di tangani cepat oleh Kota Kupang, berdasarkan permintaan warga yang mebutuhkan.

“ Saat jaringan PDAM kota Kupang terpasang, banyak warga yang segera masuk menjadi pelanggan. Warga menyadarai kalau mereka adalah warga kota Kupang yang butuh pelayanan air brsih secara kontinuitas,” tutur Noldi. ( Expos.001).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar