PELUNCURAN FILM INE PARE
DITONTON 250 ORANG
Kota Kupang. Exodus Pos Online. 14 / 02
/2015.
“Film
ini dibuat agar menjadi contoh dan membangkitkan semangat bagi kaum muda, untuk lebih
mengenal sejarah budaya nya, sehingga,
kaum muda termotivasi untuk melanjutkan dan melestarikan budaya
peninggalan leluhur terdahulu kita. Dengan demikian, kaum muda akan turut ambil
bagian dalam pembangunan Nasional di bidang Kesenian dan Budaya “.
Hal ini diungkapkan oleh Asisten 1 Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur, Ny.
Yohanna Lisapali, yang membacakan sambutan
Gubernur pada acara Peluncuran Film Ceritera Rakyat NTT, berjudul : Ine Pare,
pada Sabtu 14/2/2015, di Bioskop Film SMA Negeri 3 Kota Kupang.
Katanya, Pemerintah Nusa Tenggara Timur akan
selalu mendukung segala kegiatan yang bertujuan melestarikan kesenian dan
budaya Nusa Tenggara Timur.
Pemeran Utama Ine Pare"IMELDA METTI" |
Menurut Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Timur bahwa film sebagai media komunikasi massa pandang dengar, mempunyai
peranan penting bagi pengembangan budaya bangsa dan juga sebagai salah satu
aspek peningkatan ketahanan Nasional dalam pembangunan Nasional. Film juga sebagai
media tempat insan seni yang berbakat akting, teater dan drama dapat:
menyalurkan bakatnya secara proporsional menuju profesional dan berguna bagi
pengembangan diri dan peningkatan taraf hidup.
NERIL Sebagai Ndale |
Dia melanjutkan, Pemerintah Nusa Tenggara
Timur patut mendukung Film Ceritera Rakyat yang
berjudul “ INE PARE” karena berlatar belakang Upacara dan ritual adat menghormati pemberian Sang Maha Kuasa, tarian adat
sebagai ungkapan kegembiraan dalam keberhasilan hidup, Musik Tradisional dan sayair serta pantun adat, yang didalamnya
terkandung nilai-nilai luhur, yaitu, Nilai Cinta Budaya, Menghormati pemberian
Yang Maha Kuasa, rela
berkorban demi kehidupan banyak orang, setia, semangat
dan ulet dalam mempertahankan kehidupan.
Peran Pembantu Utama "ANDRE" |
Pemerintah menilai kegiatan produksi serta
Penayangan dalam bentuk Film adalah upaya pelestarian dan pengembangan nilai
budaya bangsa, pembangunan watak dan kepribadian serta peningkatan harkat dan
martabat manusia. Karena itu, Ceritera Ine Pare, patutlah di promosikan lewat berbagai media, dan lebih khususnya lewat
Media Sinematografi.
WAWAN Sebagai Sipi |
Katanya lagi , Pemerintah Nusa Tenggara Timur berharap, agar lewat film ini, dapat
memberikan motivasi bagi masyarakat luas, untuk mengetahui dengan jelas makna dari
upacara dan ritual adat, Tarian adat, ceritera rakyat maupun musik tradisional yang dikenal secara turun temurun oleh rakyat
kita.
DESY & MADELIN Sebagai Antagonis |
Sebelumnya, dalam laporan Produksi, pimpinan
Teater Pluss Kupang, Piter Kembo, mengatakan, sangat berterimakasih kepada
Pemerintah Provinsi NTT dan Seluruh Anggota DPR Provinsi, yang telah
mempercayai Teater Pluss, untuk memproduksi Film Ceritera Rakyat Ine Pare.
Bantuan Dana Hibah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi NTT, telah membantu
Teater Pluss Kupang berhasil menyelesaikan produksi film tersebut.
YAPY & RIKUS Sebagai Antagonis |
Kata Pieter, cita-cita Teater Pluss untuk
berbakhti pada daerah tercinta NTT, telah tersampaikan. Dia melanjutkan,
kegistsn produksi dilakukan selama satu bulan lebih, lokasi soting dilakukan
sebanyak 27 titik. 20 lokasi soting dilakukan di Wilayah Ende Lio, sedangkan 7
soting dilakukan dalam Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Para artis yang
terlibat sebanyak seratus orang lebih. Sebagian artis dari Kabupaten Ende Lio,
dan separuhnya dari Kota Kupang.
BERNAD Sebagai Antagonis |
Tentang, Artis yang berperan sebagai Ine
Pare, berasal dari SMA Negeri 3 Kota Kupang, bernama Imelda Metti. Pieter
melanjutkan, artis-srtis Kota kupang, banyak yang berasal dari SMA Negeri 3
Kupang, dan oleh Karena itu, dia dan Teater Pluss sangat berterimakasih pada
Kepala Sekolah dan seluruh staf Guru dan semua Karyawan SMA Negeri 3 Kota
Kupang.
Pieter berharap, kiranya diwaktu mendatang, Pemerintah
Pronvinsi NTT, masih memberikan kesempatan kepada Teater Pluss untuk Produksi
Film-Film Budaya NTT.
NONI & SINTA PERAN SKEPTIS |
VALEN,ASTER,EMPOS, ANTAGONIS |
Dikatakan lagi, Teater Pluss telah banyak
mendapat penghargaan dari pihak Pemerintah Nasional, dalam bidang Pembuatan
Skenario Film yang berstandar Nasional maupun dalam pembuatan fil-film
dokumenter. Dan pada November tahun 2014, Teater Pluss menduduki peringkat
kedua Nasional, dalam Produksi Film Dokumenter berjudul Kosu Wena Ale One Keri
dari Ngada, yang diselenggarakan Oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Dirinya juga pada bulan yang sama, menduduki peringkat
kedua setelah Arswendo Atmowiloto, dalam Lomba Penulisan Skenario Ceritera Film
Layar Lebar , tingkat Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Hadir pula dalam acara peluncuran ini adalah,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan, Valenthinus Balu,
utusan Perpustakaan Negara Provinsi NTT, utusan UPTD Pengkajian Sejarah
Provinsi NTT, para Guru dari SMA Neger 1 Kota Kupang, para Guru dari SMP Negeri
2 Kupang, para guru dan Siswa dari SMA Negeri Kupang, para Tokoh Masyarakat
Ende Lio yang ada di Kota Kupang, Para Artis Kota Kupang.
PARA SISWA Sebagai Antagonis |
NIKO SAY sebagai Opa |
Atas Nama Gubernur NTT, Asisten 1, Ny.
Yohanna Lisapali, didamping Kabid Kebudayaan NTT dan Pengurus Teater Pluss,
meluncurkan Film Layar Lebar Ine Pare
yang berdurasi tayang 43 Menit
tersebut, dengan menekan tombol star penayangan perdana. Selama peyangan
berjalan semua hadirin yang berjumlah 250 orang, bersa,a Asisten 1 dan semua
yang hadir, menyaksikan dengan serius dari menit awal hingga tamat. ( ExPos.01).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar