Exodus
Pos Online Kupang. Ronda Malam 27/02/2015.
PESTA PARTY SAMPAI PAGI
HARI, GANGGU LINGKUNGAN
Pukul 03.00.Wita, terdengar
music disko memecah kesunyian malam di Pantai Nunsui. Gelombang
bersahut-sahutan sepertinya membalas pukulan Dram dan bass yang mengaung-ngaung
bagai kucing berteriak di malam hari. Lampu warna-warni samar-samar menyinari ratusan wajah anak-anak
remaja dibawah umur yang sedang asik bergoyang-goyang ikut irama music.
REMAJA BELASAN TAHUN MIRAS
DAN BERGOYANG HISTERIS
Jumlah remaja Putri bawah
umur lebih banyak dari Remaja Pria. Terlihat di sudut-sudut tenda pesta,
anak-anak remaja dibawah umur duduk Miras sambil goyang-goyang kepala ikut irama music. Tampak Jelas, JSI, salah
seorang remaja Putri 13 tahun asik membubuhi sopi dan bir dalam gelas dan
diedarkan pada teman-temannya yang duduk mengelilingi arena minum. JSI yang
masih sekolah itu, terancam putus sekolah sebab selalu pesta malam sampai pagi
dan tidak masuk sekolah lagi. Pemandangan Pesta malam itu amat seram sebab
setelah mabuk, para remaja putra langsung bangun dan memeluk sang pacar sambil
berciuman masuk ke tengah arena goyang dengan histerisnya. Inilah suasana Pesta
Anak Muda Kota Kupang dimalam hari.
KALAU ADA BATASAN WAKTU,
PARA RT JANGAN HANYA DIAM, BANYAK ANAK PUTUS SEKOLAH, LINGKUNGAN TIDAK NYAMAN
Menurut Pak Ronda, harusnya
pesta-pesta seperti itu, harus ada batasan waktu. Seingat pak Ronda, Pemerintah
telah memberikan batas keramaian malam dibawah jam 12 malam, namun yang terjadi
sekarang ini, anak-anak muda membuat Pesta PARTY VALENTINE, sampai pagi hari. Para peserta
Pesta rata-rata anak belasan tahun yang tentu masih usia sekolah. Hal ini bukan
tidak mungkin, akan mengganggu belajar mereka sebagai anak sekolah. Fakta
membuktikan, anak-anak yang suka pesta malam akhirnya putus sekolah karena otak
dirusaki dengan MIRAS. Yang amat mengerikan lagi, kalau sudah mabuk, mereka
akan terjebak dengan Narkoba, dan akhirnya masa depan hancur tak berbekas. “ kami tidak bias tidur karena bunyi
music, kalau kami tegur, anak-anak itu akan rebut karena sudah mabuk. Mau jadi
apa masa depan Negara ini kalau masih belasan tahun sudah minum mabuk “,
ucap salah satu warga dekat lokasi pesta itu. Kepada pak Ronda, salah seorang
warga lagi mengatakan, sepertinya para RT kita tidak peduli dengan keributan
malam hari dalam lingkungan mereka. Harusnya Para RT, memberikan batasan waktu
pada warga yang ingin membuat pesta, sehingga tidak mengganggu istirahat warga
lain dimalam hari. Kalau tidak dapat tidur, besok kami tidak bisa bekerja cari
makan. “ Para RT kita sekarang, lupa
akan tugas mulianya. Kalau ada Honor dari pemerintah, ngotot agar dapat bagian,
tapi tidak memperhatikan kemanan warganya “’, ucap Kobras salah seorang
pemuda Oesapa.
TERTIBKAN WAKTU, MIRAS
RUSAKI MASA DEPAN REMAJA KITA, KITA KEHILANGAN GENARASI PENERUS BANGSA
Menurut pendapat pak Ronda,
membuat pesta adalah hak semua warga, namun, yang mesti diperhatikan adalah,
pesta itu tidak mengganggu kenyamanan warga sekitarnya. Dan kalau pesta sampai
pagi yang melibatkan anak-anak remaja usia sekolah, maka akan menambah
persoalan kemiskinan dan pengangguran di Kota ini, sebab anak-anak yang suka
Miras, otaknya akan rusak dan tidak bias memikirkan masa depannya. Jika ada
aturan pemerintah tentang batasan waktu pesta dimalam hari, maka sekiranya
pemerintah Kota Kupang harus menegakkan sesuai aturan. Pesta disertai MIRAS yang melibatkan
anak-anak belasan tahun, akan merusaki masa depan anak-anak kita, dan kalau
begini terus, kita kehilangan generasi
penerus bangsa ini. ( Pak Ronda Exodus Pos Online.002 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar