“
Banyak masalah rakyat yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Banyak program
rakyat yang tidak direalisasikan pemerintah karena tidak dikawal sejak
musrembangkel, musrembangkec. Tidak turunnya Anggota DPRD kita secara merata ke
kesetiap kelurahan saat musrembangkel, Musrembangkec, menyebabkan persoalan-persoalan masyarakat tidak dapat dikawal
dengan baik untuk di anggarakan oleh pemerintah. Inilah yang menjadi sebab, mengapa
ada banyak usulan program masyarakat yang tidak terealisasikan bantuan oleh pemerintah”.Hal ini diungkapkan
oleh Tokoh Masyarakat Naikolan, H.S.Makara, ketika ditemui wartawan Exodus Pos,
di kediamannya, beberapa waktu yang lalu.
Kata H.S.Makara, selama 32 tahun bekerja di pemerintahan,
dirinya memiliki amat banyak pengalaman
dalam hal melayani kebutuhan masyarakat. Dirinya juga pernah membuat anggaran
pelayanan rakyat dari instansinya untuk diajukan pada DPRD NTT. Ia juga sering
melakukan pertanggungjawaban anggaran yang telah dilaksanakan dalam melayani
masyarakat. Mekanisme menyusun anggaran, mengawal program untuk disetujui oleh
DPRD, sangat diketahui langkah-langkahnya, sehingga H.S.Makara selalu berhasil
dalam program-program yang diusulkan.
Makara yang tinggal di Naikolan sejak tahun
1968, mengisahkan, awal menjadi PNS, dirinya bekerja sebagai pembuat amplop,
dank arena loyal pada atasan dan ulet dalam pekerjaan, akhirnya mendapat
kedudukan yang lumayan, danm pada jaman Suharto dulu, dirinya selalu menampingi
Gubernur Ben Mboi, mengunjungi istana presiden. Di kantor Gubernur, Makara
pernah menjabat sebagai Ahli Protokoler. Setelah itu, Makara bertugas di BKPMD,
dan pada tahun 2006, pension dengan golongan 4A.
Makara,
menambahkan, saat bekerja dulu, dirinya juga adalah seorang penatar
bagaimana membuat suatu usaha yang produktif bagi masyarakat. Dirinya tahu
benar proses-proses memulai dan mengawali suatu usaha menuju keberhasilan yang
memuaskan dan bagaimana berinvestasi yang berhasil.
Makara yang masih menjabat ketua RW 5
Naikolan itu, berpendapat bahwa, kegagalan masyarakat kita untuk mendapat
pelayanan secara terarah dan berdayaguna dari pemerintah kita karena, DPRD kita
tidak pernah mengikuti dari bawah tentang permasalahan rakyatnya sehingga
ketika usulan dana itu dibahas di tingkat dewan, mereka tidak bisa berbuat
apa-apa karena tidak tahu jelas permasalahan rakyatnya. Harusnya sebagai
jembatan antara rakyat dan pemerintah, anggota DPRD harus turun langsung
ketengah masyarakat untuk mengetahui berbagai bentuk masalah yang harus
diperjuangkan secara benar.
Menurut Makara, sistim pelayanan masyarakat
tidak maksimal, pemerintah kurang detail melihat masalah rakyat yang
sebenarnya. Harus ada regulasi pasti agar bisa membantu masyarakat tidak mampu untuk
bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dia mencontohkan, seperti di kecamatan
Maulafa, jalan-jalan menuju pusat kantor kecamatan saja rusak parah atau
hancur-hancur. Inilah yang dikatakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat belum
maksimal. Masyarakat yang mau mengurus surat-surat ke kantor kecamatan, harus susah
payah karena harus melalui jalan yang berlubang dan becek jika musim hujan
tiba.
Katanya, jika para wakil rakyat yang duduk di
dewan tidak turun langsung melihat persoalan dalam masyarakatnya, maka
kebutuhan-kebutuhan masyarakat tidak bisa diperjuangkan secara baik. Dan ketika
pemerintah mengusulkan anggaran dalam rapat dewan, para wakil rakyat kita tentu
tidak akan bisa mencermati secara detail tingkat kebutuhan prioritas yang
diharapkan oleh masyarakatnya. Inilah yang jadi persoalan, kenapa banyak
program yang dilancarkan pemerintah tapi tidak menyentuh sebagian kebutuhan
masyarakat kita.
Makara mengharapkan, masyarakat harus cerdas
dan cermat memilih wakil-wakilnya pada pemilu legislatif 2014 nanti. Masyarakat
jangan mengeluh apabila salah memilih wakilnya.
Belajar dari pengalaman selama ini, Makara
yakin, masyarakat kita tentu akan semakin teliti dan sudah pandai dalam
menentukan pilihan wakil mereka, naik sebagai
walikota, sebagai bupati, sebagai gubernur maupun DPRD dan DPR RI. Masyarakat
tentu tidak mau menderita terus kjarena salah pilih. Selamat menyambut pileg
2014. ( Expos.02).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar