Selasa, 22 Oktober 2013

MUHAMMAD LABAI, S.SOS.JIKA GENERASI MUDA HANCUR, NEGARA AKAN KEHILANGAN HARAPAN



JIKA GENERASI MUDA HANCUR,
NEGARA AKAN KEHILANGAN HARAPAN
OLEH : MUHAMMAD LABAI, S.SOS.
( Aktivis Pejuang Hak-Hak Masyarakat Kecil dan Nelayan Kota Kupang)

Foto Mad Labai     Coba kita renungkan, kehidupan masyarakat kita dewasa ini, kian hari kian sulit hidupnya. Fakta mata memandang , di pinggir-pinggir jalan raya, tampak anak-anak kecil ramai memungut sampah pada waktu jam sekolah. Mereka kehilangan hak penidikannya oleh karena ketidakmampuan biaya pendidikan. Dulu saat orde baru, tidak pernah terlihat para pemulung dan pengemis menghiasi kota Kupang ini, sekarang kita lihat dengan mata sendiri, ramainya para pemulung berkeliaran mencari sampah dan pengemis berdiri minta-minta di perempatan jalan raya. Inilah keadaan hidup di era setelah reformasi ini. Orang miskin bertambah banyak, begitu juga orang kaya semakin bertambah banyak pula dan semakin kaya raya, ujar Muhammad Labai, S.Sos. ketika diwawancarai wartawan Exodus Pos di kediamannya, wilayah RT 24 Penkase-Oeleta  Kupang, pada beberapa waktu yang alu.

     Muhammad Labai, yang sejak usia muda sudah Aktif memperjuangkan hak-hak nelayan pantai kota Kupang, dan juga mantan anggota pengurus AMPI Kota Kupang serta aktif juga dalamkepengurusan karang taruna dari tingkat kelurahan Namosain sampai ke tingkat kota Kupang, mengatakan,  kerinduan hidup yang layak, yang diimpikan oleh masyarakat kecil, semakin hari semakin jauh dari harapan. Program-program pelayanan pemerintah untuk mengatasi kehidupan masyarakat miskin sepertinya masih berjalan di tempat. Karena apa,? Karena kurangnya perhatian , bimbingan dan dorongan oleh pemerintah dan DPR kita. DPR kita merasa puas jika telah menyujutui anggaran yang oleh pemerintah katanya untuk perbaikan kehidupan masyarakat, padahal belum tentu dilaksanakan secara benar. DPR tidak melakukan control secara Intens jalannya roda pelayanan bantuan terhadap masyarakat, sehingga tidak heran kita melihat adanya masyarakat miskin yang tidak mendapati Jamkesmas, Jamkesda, bantuan dana usaha dan beasiswa sekolah bagi anak mereka. Dan karena itu, tidak heran kita jumpai di deker-deker pinggir jalan, terlihat anak-anak putus sekolah asik duduk Miras dan akhirnya mabuk dan terjadilah kekerasan dan kejahatan dalam masyarakat kita. Tidak sedikit kasus pembunuhan dan kekerasan lainnya yang dilakukan oleh orang mabuk, ujar Muhammad Labai yang akrab di sapa Mad ini.

     Mantan ketua RT 13 Namosain dan ketua RT 24 Penkase-Oeleta, mantan BKM PNPM Namosain serta kini adalah pengurus BKM Kelurahan Penkase-Oeleta, menegaskan, inilah dampak dari anak putus sekolah yang  menganggur, lalu putus asah kemudian meneguk  Miras, setelah itu jatuhlah mereka dalam kejahatan-kejahatan yang tidak kita inginkan bersama. Pemuda yang harusnya menjadi generasi bangsa, kini patah, remuk oleh karena tidak mampu memperoleh pendidikan yang layak. Kotek pemerintah tentang pendidikan murah, pendidikan gratis, terkesan hanyalah wacana bohong. Kenapa, ? karena untuk masuk SD saja kita harus menyiapkan uang pendaftaran yang mahal. Masuk SMP, kita juga harus menyiapkan uang pendaftaran yang amat mahal pula. Dan apalagi masuk SLTA.

    Mad, yang juga mantan Pengurus KAHMI NTT, Pengurus Daerah Persatuan Tarbyah Islamiyah NTT,  aktif pada IPTI dan PII Kota Kupang, juga pernah mengikuti Diklat Satuan Tugas Bela Negara pada DEPHAN RI, mengkritisi, pemerintah selalu mengatakan   pendidikan murah namun semuanya itu terkesan hanyalah omongan belaka. Memang uang sekolah tidak dibayar, tetapi harga buku cetak sangat mahal dan harus dibeli di sekolah, uang komite 10 sampai 20 ribu perbulan, uang sumbangan pembuatan pagar dan lapangan pun ikut memberatkan kehidupan masyarakat kita. Inikah yang namanya pendidikan Murah dan Gratis ?.

    Mad Labai, pemegang sabuk hitam Taekwondo NTT, mengatakan lagi,   negara ini kuat jika generai mudanya kuat. Generasi muda harusnya diberikan peluang pendidikan yang layak sehingga memiliki bekal ilmu yang baik untuk mampu meneruskan cita-cita bangsa akan kehidupan rakyat yang sejahtera, adil dan makmur. Jika generasi muda kita tidak diberikan bekal ilmu yang cukup, maka kedepannya nanti tidak bisa berbuat apa-apa untuk membangun bangsa dan negaranya. Perlu adanya perhatian serius dari pemerintah dan DPR kita, mereka harus bisa duduk bersama mencari solusi menyelamatkan generasi muda yang putus sekolah karerna ketidakmampuan biaya.

   Jika generasi muda kita hancur maka tentu masa depan Negara kita pun hancur, jika generasi muda kita baik dan berkualitas, maka masa depan Negara kita pun akan menjadi cemerlang.

    Menurut Mad, Pijakan jejak perjalanan Negara kita menuju hari depan yang lebih cemerlang bertumpu pada geberasi muda kita. Jika, kita membiarkan generasi muda kita hanyut dalam ketidakpastian pendidikan, membiarkan masyarakat kita tak berdaya bangkit dari kemiskinan hidupnya,  adalah suatu pengkhianatan keji, tandas Mad dengan nada serius.

    Mantan anggota pengurus Kemahuri ( Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari), BKPRMI Kota Kupang, menegaskan lagi,  pemerintah dan DPRD, harus bisa mencari solusi mengatasi sarana dan jaringan air bersih serta akses jalan raya menuju sekolah terpencil, akses jalan raya menuju lahan pertanian dan pertambangan, perikanan. Pemerintah harus bisa mencari solusi bagi nasib para pemulung sehingga mereka mampu mendaur ulang sampah untuk pendapatan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. Tanpa kerjasama mitra yang bersinergis antara DPRD dan Pemerintah Kota, maka apa yang di lakukan untuk mensejahterakan masyarakat , tak mungkin akan tercapai.

    Kata Mad, Pejabat pemerintah yang kurang professional menglolah pemerintahan untuk melayani masyarakat secara benar, harusnya tidak boleh dipilih rakyat. Begitu pula anggota DPRD yang datang ke dewan hanya untuk mencari kekayaan pribadi dengan cara berkolusi dengan pemerintah untuk mendapati proyek atau uang untuk kekayaan pribadinya, sebaiknya jangan dipilih rakyat pada pemilu legislative 2014 nanti. Bagi setiap pejabat maupun anggota DPRD yang merasa gagal memperjuangkan aspirasi rakyat kecil, harusnya berani minta maaf secara terbuka terhadap masyarakat dan bila perlu minta mengundurkan diri, sebagai wujud cinta pada rakyatnya.

    Menghadapi pemilu 2014 nanti, masyarakat diharapkan memilih figure caleg yang benar-benar memiliki kematangan pribadi yang baik, figure yang mengerti benar kondisi kebutuhan hidup rakyat kecil, sehingga ketika jadi, dia akan mampu melakukan yang terbaik bagi masyarakat, ujar Mad Labai.

    Mad, yang memiliki Moto Hidup “Satu Untuk Semua ” mengakhiri pembicaraan nya bahwa, kalau masyarakat ingin hidup  lebih baik dari sekarang ini, maka figur yang diketahui memiliki citra buruk dalam hidup bermasyarakat maupun ketika menjabat sebagai pejabat pemerintahan maupun legislatif, sebaiknya masyarakat tidak lagi memilih mereka pada pileg 2014 nanti. ( Expos.03).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar