“Siapaun dia, sehebat apapun kemampuannya, jika
tidak melayani masyarakat dengan hati nuraninya, maka apapun yang dilakukannya
tidak akan sesuai dengan keinginan masyarakat”. Hal ini diungkapkan
oleh Sekretaris Pemuda Muhammadiyah
NTT, Usman Sakan,
S.Ag.M.Pd, ketika diwawancarai Wartawan Tabloid Exodus Pos, di Kampus
Muhammadyah Kupang, beberapa waktu lalu.
Menurutnya,
masyarakat sekarang ini sangat membutuhkan para pemimpin yang memiliki hati nurani
dalam urusan membangun masyarakat, tanpa hati nurani yang baik, segala apa yang
dilakukan tidak akan pernah menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Katanya,
tidak sedikit orang pandai yang menjadi pemimpin di pemerintahan maupun di
lembaga dewan terhormat, namun dalam menentukan kebijakan membantu rakyat
terasa belum dilakukan berdasarkan pertimbangan yang matang yang lahir dari
hati nuraninya sehingga program-program untuk memperbaiki sendi-sendi
kemiskinan masyarakat, belumlah tepat sasaran. Hal ini membuat masyarakat kita
selalu dan selalu saja hidup terkebelakang dalam bidang ekonomi, pendidikan dan
kesehatan maupun dalam bidang yang lainnya.
RAKUS HARTA
PENYEBAB KORUPSI, MORAL PEMIMPIN AMBRUK
Katanya,
Keserakahan akan kekayaan pribadi telah mendorong para pemimpin kita maupun
wakil rakyat kita jatuh dalam korupsi dan telah merusak sendi-sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Para aparat penegak hukumpun tak kuat menahan diri
untuk melakukan korupsi sehingga menambah daftar panjang penderiataan rakyat
kita. “ Jika para pemimpin kita dan
penegak hukum terjerumus dalam korupsi, maka Negara ini mau menjadi apa
dikemudian hari ?”. Ucap Usman dengan nada kesal.
Usman
mengatakan lagi, orang yang bermoral baik tentu akan memiliki
pemikiran-pemikiran cerdas dan bijak dalam menentukan sesuatu demi mengatasi penderitaan
orang lain. Pemimpin yang memiliki moral baik, tentu memiliki hati nurani yang
bersih, dia tahu apa yang harus dia lakukan demi mengatasi kesulitan hidup
masyarakat.
PEMIMPIN BERMORAL MELAYANI RAKYAT DENGAN HATI NURANI
Dia menambahkan, memilih seseorang menjadi pemimpin atau wakil
rakyat, bukan karena pendidikannya yang tinggi dan hebat berbicara saja ataupun karena memiliki
kekayaan banyak, tetapi memilih seseorang menjadi pemimpin atau menjadi wakil
rakyat, kita harus mencermati dulu ukuran moral yang dimilikinya sebelum
menjatuhkan pilihan. “ Betapapun hebatnya seseorang dalam berbicara, betapa
tingginya pendidikan yang dimilikinya, atau betapa kayanya seseorang, jika
orang tersebut tidak memiliki moral yang baik dalam hidup masyarakat, maka dia
tidak pantas menjadi pemimpin masyarakat,” tandas Usman.
JADI DPRD UNTUK MENUNAIKAN AMANAH RAKYAT
Ditanya, apa yang mendorong dirinya menjadi
Caleg dan ingin menjadi DPRD TTS, Usman yang diusung oleh PAN pada Dapil 2 Kecamatan Amanuban Timur, Fautmolo,
Fautkopa, Oenino, Polen, Amanuban Tengah, Amanatun Utara dan Kokbaun ), dengan nomor urut
2 itu., menjelaskan, secara individu seorang anggota
DPRD mempunyai kewajiban,diantaranya adalah, memperhatikan upaya peningkatan
kesejahteraan rakyat, menyerap, menghimpun, menampung,
dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, mendahulukan kepentingan negara di
atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan, memberikan pertanggungjawaban
secara moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya, menaati kode
etik dan Peraturan Tata Tertib DPRD, dan menjaga etika dan norma dalam hubungan
kerja dengan lembaga yang terkait.
Memahami
tugas-tugas DPRD luhur seperti yang
tercantum diatas, telah mendorong dirinya maju menjadi Caleg DPRD TTS pada
pileg 2914, untuk mau berusaha dengan sungguh-sungguh, mewujudkan nilai-nilai
keadilan, mewujudkan masyarakat yang beriman, bertakwa, berkualitas dan
mandiri, mewujudkan kesejahteraan rakyat, menindaklanjuti aspirasi masyarakat,
dan mewujudkan kehidupan demokrasi serta ingin berpartisipasi dalam mewujudkan
masyarakat yang adil, sejahtera, berkualitas serta mendapat Ridho Allah SWT. ( Expos.01).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar