Inilah tutur kata yang diungkapkan oleh
Sosok Sederhana penuh semangat hidup yaitu, Abdul Syukur M. Dapubeang,SE,
Sekretaris DPW PPP NTT, dan juga merupakan salah satu Caleg DPRD PROVINSI NTT, Dapil NTT I Kota Kupang dari PPP , ketika berbincang-bincang
dengan Wartawan Exodus Pos di kediamannya, kelurahan Air Mata, pada beberapa
waktu lalu.
DARI MENJUAL KUE HINGGA MENJADI TUKANG SAPU JALANAN
Kepada
Tabloid ini Abdul Syukur M. Dapubeang mengisahkan, sejak kecil hidupnya dililit
banyak kesulitan, dirinya lahir dan dibesarkan di Kelurahan Airmata, karena
banyak bersaudara maka pendapatan orangtuanya pas-pasan untuk biaya makan dan minum,
sehingga untuk biaya pendidikan dan yang lainnya selalu mengalami kekurangan,
oleh karena itu semasa Sekolah Dasar, dia harus berjualan kue berkeliling dari
terminal lama kota Kupang hingga kelurahan Nun Baun Sabu, hal ini dilakukannya
setiap hari setelah pulang sekolah. Waktu itu Ia bersekolah di SD Persitim Air
Mata. Walau dengan berbagai kesulitan hidup keluarga, diapun lulus SD dan masuk
ST. Negeri Kupang yang kini sudah menjadi SMP Negeri 6 Kupang.
Sejak
masuk ST Negeri, hidup Syukur semakin sulit sebab kebutuhan-kebutuhan sekolah
semakin banyak, butuh alat tulis dan kertas-kertas gambar bangunan yang banyak
sehingga sambil berjualan kue, Syukur juga bekerja sebagai tukang sapu di
jalanan seputar terminal Lama hingga depan kantor bupati lama kupang. Pekerjaan
sebagai tukang sapu ini dulu saat masih Kotip
Kupang dikenal dengan nama pasukan kuning , Syukur melakukan pekerjaan ini pada setiap subuh, sedangkan tugas berjulan kue dilakukannya soreh hari setelah
pulang sekolah , untuk waktu belajar dipakai pada malam hari sebelum tidur.
Dengan
semangat pantang menyerah, Syukur menjalani hidupnya penuh kesulitan, dan
akhirnya ia pun lulus ST Negeri itu. “ Banyak sekali suka duka yang membuat hati
saya terpukul dan sedih dan juga kadang meneteskan airmata namun saya tetap
menjalaninya penuh harapan, dan karena Tuhan mendengarkan kata hati dan
tangisan jiwa saya, maka akhirnya saya bisa lulus ST Negeri Kupang dengan nilai
yang baik,” ucap Syukur dengan nada sedih mengingat masa kecilnya.
Setelah lulus ST Negeri Kupang pada tahun 1983 , Syukur sempat
mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah sebab dirinya berpikir akan
semakin banyak kebutuhan biaya untuk pendidikannya. Namun berkat dorongan
orangtunya, Syukur pun mendaftarkan diri masuk ke STM Negeri Kupang yang
sekarang disebut dengan SMKN 2.
Saat
di STM, Syukur tidak lagi berjualan Kue tetapi tetap menjalani pekewrjaan sebagai
tukang sapu jalan . Pekerjaan ini dijalaninya dengan rajin sambil berekolah di
STM Negeri kupang. Untuk menambah penghasilan, dia bekerja lagi sebagai kondektur bemo kota yang
dulunya bernama Comanndo, bemo ini melayani trayek penumpang dari terminal kota
hingga ke terminal oebufu PP.
DARI
KONDEKTUR HINGGA MENJADI DIREKTUR
Masa-masa sulit membagi waktu antara sekolah dan kondektur dialami oleh
Syukur, namun dijalaninya dengan tabah dan sabar dan akhirnya pada tahun 1986, cita-cita
Syukur untuk lulus STM pun berhasil di raihnya. Ayah dan Ibu serta keluarga
amat terharu dan mengucap Syukur pada Tuhan sebab seorang Syukur Dapubeang,
anak yang ulet dan rajin dalam keluarga itu, mencapai apa yang di inginkan
yakni, bisa lulus menyelesaikan pendidikannya di STM Negeri Kupang. “
Saat dulu, kalau seseorang sudah punya ijasah STM atau SMA, maka pasti bisa
mendapat pekerjaan. Hal inilah yang membuat orangtua dan keluarga saya merasa
amat bersyukur,” ucap Syukur.
Dengan penuh semangat dan tekad yang kuat, Syukur mencari pekerjaan
sana-sini dan akhirnya pada tahun 1986 itu dia diterima oleh Perusahan Kontraktor
bernama Boma Wisnu Indah Surabaya yang saat itu memborong pemasangan Telkom di
kota kupang. Syukur ditrerima bekerja sebagai pengawas di perusahan ini,
dirinya bekerja selama satu tahun.
Pada
tahun 1987 Syukur mencoba mendaftar pekerjaan pada perusahan Konsultan Teknik
yang bernama Patra Kencana, dia pun diterima bekerja di konsultan ini sampai
tahun 1996. Selama bekerja di konsultan ini, Syukur bisa mendapati uang yang cukup untuk membantu
orangtuanya serta sebagianya ditabung untuk melanjutkan pendidikannya ke
perguruan tinggi.
Penghasilan yang dia peroleh selalu ia syukuri
dan dirinyapun tidak lupa memberikan sedekah pada sesama yang membutuhkan
pertolongan. Dan walaupun sudah miliki pendapat yang lumayan, Syuklur tidak
sombong, dia selalu taat pada nasehat dan bimbingan orangtua serta
saudara-saudaranya, Syukur selalu aktif diberbagai kegiatan karang taruna Air Mata
maupun kegiatan sebagai pemuda Masjid Airmata.
Kegiatan-kegiatan
pelayanan sosial yang bersifat membantu orang-orang kurang beruntung dalam
hidupnya, sangat disukai oleh Syukur, apapun kendala nya, Syukur selalu tampil
mencari daya upaya, asalkan bisa menjalankan kegiatan pelayanan sosial oleh
karang taruna maupun yang dilakukan oleh kegiatan Mesjid nya.“Karena
telah banyak mengalami dan memahami arti hidup penuh kesusahan, maka saya tidak
bisa melihat orang lain susah dhadapan mata, saya merasa berdosa jika suatu
kegiatan bantuan sosial berhenti dijalan karena kendala dana, sehingga apapun
kendalannya, saya selalu mencari jalan keluar agar bisa menjalankan
kegiatan-kegiatan amal yang telah dirtencanakan tersebut “. Kata Syukur
dengan nada tenang sambil menatap jauh kedepan.
Kemudian
pada Tahun 1996 , Syukur pun mendirikan
perusahan sendiri dengan nama CV Trikom Pratama yang bergerak pada jasa
pemborongan. Dia pun berhasil menjalankan perusahan sendiri dengan baik dan
menghasilkan. Setiap ada keuntungan, Syukur selalu ingat pada sesamanya yang
membutuhkan, tangannya selalu terbuka pada siapa saja yang membutuhkan
bantuannya.
Kemudian setelah berhasil memimpin perusahan
sendiri, Syukur melanjutkan kuliahnya di
Universitas Widyagama Malang pada Fakultas Ekonomi dan kemudian lulus Sarjana
Ekonomi. Lalu pada tahun 2000, dia kembali memimpin perusahannya sendiri
sebagai direktur sampai saat ini.
Keberhasilan mengelolah perusahannya telah
membuat Syukur meraih hidup yang cukup mapan, namun karena memiliki jiwa yang
rendah hati, maka Syukur tidak pernah
sombong pada siapa saja. Tangannya selalu terbuka pada kegiatan-kegiatan amal
sedekah. “ Hidup ini adalah perjuangan, kita harus jujur mengelolah hidup ini,
agar apa yang kita cita-citakan akan diberkati Tuhan Maha Kuasa. Kita jangan
putus asah menjalani hidup dari bawah, jalanilah dengan apa yang ada, terimalah
segala tantangan yang ada sebagai motivasi dalam berjuang, yang paling penting
adalah tidak malu bekerja apa saja yang penting halal.” Tandas Syukur
dengan suara penuh keyakinan.
MENJADI
KETUA PEMUDA ANSOR NTT, BANGUN KEBERSAMAAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA KUPANG.
Pada
tahun 2000 Syukur terpilih menjadi ketua Pemuda
Ansor NTT, dirinya menjabat selama 2 periode yakni dari tahun 2000 sampai pada
tahun 2010. Syukur pun melakukan kegiatan konsolidasi dan berhasil mendirikan
cabang-cabang pemuda Ansor di seluruh NTT yakni di 16 kabupaten se Nusa Tenggara Timur. Dengan modal semangat, Syukur dan pengurusnya
mampu membuka jaringan di seluruh NTT. Organisasi yang berada dibawah Nadahtul
Ulama ini diterima baik jaringannya diseluruh kabupaten yang ada sehingga
Pemuda Ansor Pun menjadi besar dan dikenal luas sejak saat itu hingga sekarang
ini.
Lewat organisasi ini, Syukur melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat
mempersatukan perbedaan untuk membangun kebersamaan berbakti bagi Propinsi Nusa
Tenggara Timur tercinta. Bersama Orgainsai Pemuda Ansor ini, Syukur menggalakan
kegiatan pertama pascah kerusuhan kupang yang dilakukan pada tahun 2000 dengan
nama kegiatan Resolusi Konflik yang di dukung oleh kedutaan Inggeris, pengurus
Pusat Pemuda Ansor dengan menghadirkan Pemuda Propinsi Bali-NTB dan NTT. Kegiatan ini bertujuan
mempersatukan kembali semangat persaudaraan sesama umat yang terusik karena
kerusuhan tahun 1998 itu. Kegiatan ini pun berhasil dan berjalan baik sehingga
persaudaraan antar umat beragama di kota Kupang terikat kembali dalam semangat
kebersamaan untuk membangun NTT tercinta.
Kemudian pada tahun 2004, Pemuda Ansor memotori kegiatan pawai bersama
malam Takbiran bersama pemuda Muslim yang peserta juga berasal dari pemuda
gereja-gereja yang ada di kota Kupang, kegiatan ini pun berjalan lancar dan
berhasil dengan baik. Mulai saat itu terjadi hubungan sangat erat antara pemuda gereja dan masjid untuk
membangun kota kupang dengan berbagai kegiatan-kegiatan kepemudaan nya.
Kemudian pada saat pawai paskah
tahun 2004 , Syukur dan Pemuda Ansor melibatkan diri secara aktif dalam pawai itu sebagai
rasa kebersamaan turut merayakan kemenangan dan kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus. Kegiatan pawai paskah bersama ini berjalan lancar sejak tahun 2004 itu
hingga sampai pada saat sekarang ini, pemuda
Ansor selalu terlibat dalam pawai paskah tersebut. “ Menurut saya, hidup ini indah jika kita menjalani dalam kebersamaan.
Perbedaan suku dan agama merupakan kekayaan bangsa yang luar biasa sekaligus menjadi
kekuatan yang utuh dalam membangun masyarakat kita menuju hidup yang sejahtera,”
tegas Syukur dengan serius.
MENJADI
SEKRETARIS DPW PPP NTT SEJAK TAHUN 2005 SAMPAI
SEKARANG
Menurut
Syukur, memahami PPP sebagai partai
politik yang berbasis perjuangan bagi rakyat kecil, dia pun masuk menjadi anggota
Partai Persatuan Pembangunan. Partai yang berlatar belakang ajaran menjalankan
amanah rakyat kecil ini menjadi seirama dengan pandangan hidupnya. Partai PPP
yang dibingkai dengan nafas Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD,45 ini, sama
dengan jiwanya yang hidup sejak kecil di kota Kupang dalam kemajemukan yang
nasionalis.
Sebagai
umat Nadahtul Ulama, Syukur memandang penting berkiprah membantu masyarakat
lewat PPP yang pendiri-pendirinya juga berasal dari para petinggi Nadahtul
Ulama. Napas perjuangan membantu rakyart
kecil terkandung kental dalam parat berlambang kabah ini.
Syukur
masuk partai ini dan awal menjabat wakil sekretaris lalu pada tahun 2005
dirinya terpilih menjadi Sekretaris DPW sampai 20010 dan terpilih lagi menjadi
Sekretaris DPW PPP NTT sejak 2011 sampai 2016. “ Saya menilai bahwa PPP adalah
partai yang cocok dengan pandangan hidup saya karena partai ini berjiwa
nasionalis yang dibingkai oleh Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD,45. dan
berjuangan untuk menjalankan amanah rakyat, hal ini terbukti sebab sejak semula
Negara kita berdiri, partai PPP berdampingan dengan partai Golkar dan PDI,
telah bersama membangun Negara kita Indonesia tercinta yang terdiri dari
beragam suku dan agamanya, dan terbukti kehidupan masyarakat kita menjadi rukun
hidup bersatu dalam NKRI ” ungkap Syukur amat serius.
Saat mejadi Sekretaris DPW PPP NTT, Syukur juga pernah menjabat
sebagai Wakil ketua KNPI NTT sejak tahun 2007 hingga tahun 2010. Dilembaga ini
juga dirinya banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat terlebih
bagi kaum muda NTT.
MENJADI
CALEG KARENA TERPANGGIL INGIN MEMBANTU MASYARAKAT
Setelah berhenti dari jabatannya sebagai
Ketua Pemuda Ansor pada tahun 2010, Syukur lebih aktif bekerja bagi partai PPP NTT untuk bisa memperoleh kursi di
DPRD NTT maupun di DPRD Kabupaten dan Kota. Upaya Syukur dan Ketua serta para
pengrus PPP mendapat jawaban positif dari masyarakat dan akhirnya kader-kader
partai yang di usung pada tahun 2009, ada yang berhasil jadi anggota DPRD
Kabupaten maupun dipilih rakyat menjadi
DPRD Provinsi NTT.
Keberhasilan
ini membuat Syukur bersama Ketua dan para pengurus merasa percaya diri bahwa
Partai ini memiliki tempat dihati rakyat NTT sebab kandungan nasionalisme yang
ada dalam paratai ini sudah dikenal sejak dulu.
Syukur menjelaskan, apabila saat ini ada sebagian masyarakat yang
menilai bahwa PPP adalah partai milik orang islam saja maka penilaian itu
tidaklah bijaksana sebab PPP adalah partai terbuka bagi siapa saja dan telah
berjuang sejak dulu bagi siapa saja yang adalah masyarakat Indonesia.
Namun
Syukur mengakui juga bahwa kalau masih ada masyarakat yang merasa partai ini
masih tertutup hanya untuk umat muslim saja, maka semua itu disebabkan karena
selama ini kurang adanya pendidikan politik yang benar kepada masyarakat kita.
Partai Politik belum maksimal memberikan pencerahan politik pada masyarakat
sehingga masyarakat terkesan tidak tahu besaran kandungan jiwa Nasionalisme
dalam tubuh PPP selama ini.” Minimnya pendidikan politik bagi
masyarakat telah membuat ada sebagian masyarakat yang masih menilai bahwa PPP
adalah partai nya orang Muslim dan untuk kepentingan orang muslim, padahal
sesungguhnya PPP adalah Partai yang didirikan oleh orang muslim berlandaskan
Pancasila, UUD,45 dalam semangat Bhineka Tunggal Ika dan berkarya untuk
kepentingan semua umat yang juga adalah masyarakat Indonesia,” tandas
Syukur.
Kemudian pada tahun 2013, dan karena telah menjalani sebagai anggota
organisasi PPP selama 10 tahun dan menjabat sebagai sekretaris DPW PPP NTT
selama dua periode ( !0 Tahun), maka oleh pengurus PPP NTT, Syukur dipandang
telan matang untuk dijadikan Caleg DPRD NTT. Syukur di nilai punya pengalaman
yang cukup, Syukur adalah figure yang menjadi professional karena telah
menjalani hidupnya sejak dari bawah hingga kejenjang yang tinggi, oleh karena
itu pengurus PPP NTT memutuskan untuk mengusung Syukur menjadi Caleg DPRD NTT
Dapil I Kota Kupang.
Keputusan Partai diterima Syukur dengan
senang hati, dengan tujuan apabila dirinya dipercaya dan dipilih rakyat, maka
dia akan tahu bagaimana harus berjuang bagi kepentingan orang-orang kecil sebab
dirinya telah menjalani hidup yang terpuruk hingga berhasil menjadi pengusaha
yang cukup berhasil.
Kata Syukur, pengalaman yang dia peroleh sejak kecil adalah mutiara yang
ia simpan dalam lubuk hatinya untuk bisa berjuang bagi masyarakat NTT. Dirinya
memahami benar bagaimana orang susah harus berjuang mempertahankan hidup
seperti yang ia alami semenjak kecil. Bicara soal penderitaan rakyat kecil
sudah sangat kental melekat dihatinya, sehingga
menurut Syukur, jika ingin mengeluarkan masyarakat dari belenggu
kemiskinan, maka dalam menjalankan pemerintahan ini, pemerintah harus berlaku
jujur dalam berbagai aspek, antara lain, dalam upaya menguatkan ekonomi
rakyat, pemerintah selalu memberikan
bantuan dana namun karena data-data masyarakat penerima bantuan tidak jujur
dilakukan dari tingkat RT hingga tingkatan lebih atas, maka apapun bantuan yang
diberikan tetap tidak bisa terlaksana sesuai harapan, sebab bantuan-bantuan itu
tepat sasaran tetapi tidak tepat orang yang berhak menerimanya. “
Jika data tentang kemiskinan tidak valid, maka semua program yang diarahkan
kepada masyarakat tidak akan sampai
tepat pada sasarannya, hal ini akan membuat kita tidak akan pernah berhasil mengatasi
masalah masyarakat kita secara benar “, tegas
Syukur.
TEGAKKAN
MARTABAT RAKYAT, PILILAH CALEG YANG BERKUALITAS
Menghadapi pemilihan legislative 2014, syukur berpesan kepada seluruh
masyarakat NTT, agar hati-hati dalam memilih para caleg. Jangan memilih caleh
karena diberikan uang atau iming-iming barang lainnya. Kalau memilih caleg karena dibayar dengan uang maka sama halnya
kita telah menjual harga diri kita dengan uang yang tak seberapa.
Harga
diri masyarakat yang mahal dan bermartabat ini, jangalah direndahkan karena
hanya uang. Kita harus menegakkan harga diri kita dengan cara memilih caleg
berdasarkan kemampuannya, berdasarkan kualitasnya, berdasarkan kemampuannya
yang bisa di andalkan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, pililah mereka
yang bisa dan mengerti benar persoalan-persoalan mendasar yang sedang dialami
oleh seluruh masyarakat kita, terlebih yang sedang diderita oleh masyarakat
kecil.
Kepada masyarakat, Syukur berharap, bisa menegakkan harga diri dengan
cara tidak menerima uang atau barang yang berupa ikatan untuk memilih seseorang
caleg. Jika masyarakat bersedia menerima pemberian uang dari para caleg sama
halnya masyarakat memberikan peluang agar sang caleg tersebut kelak nanti
terjerumus dalam korupsi karena dia harus berjuang keras mencari uang dengan cara apa saja demi
bisa menutupi utang-utangnya saat dulu membeli suara rakyat. Jika sang caleg
itu telah menjadi DPR maka sudah pasti dia tidak akan memperdulikan nasib
rakyat yang telah memilihnya karena uang, sebab bagi nya, dia telah membeli
putus suara mahal kita dengan uang yang tak berarti. “ Pililah caleg dengan hati
Nurani, agar pada saat jadi DPR, sang caleg itu akan berbuat dan berjuang bagi
masyarakat dengan hati nuraninya juga,” ungkap Syukur mengakhiri
perbincangan. (EXPOS 1 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar