Minggu, 15 September 2013

PIMPINAN KOPERASI NELAYAN MINA KAROTA AMIRUDIN LA ODA, SE. SOSOK PRIBADI YANG MERAKYAT




foto amirudin     “ Dari pantai ke pantai saya berkeliling melihat usaha anggota yang sebagian besar adalah nelayan kecil, dari pelabuhan yang satu sampai ke pelabuhan yang lain, saya melihat usaha anggota yang adalah pedagang asongan di kapal-kapal besar dan di pelabuhan feri, ternyata mereka memerlukan suntikan dana usaha untuk bisa mengembangkan usahanya, jadi untuk memberikan bantuan dana itu, saya dan tim survey turun ke lokasi usaha, sehingga pemberian bantuan dana akan sesuai betul dengan apa yang dibutuhkan anggota saya ”. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Koperasi Mina Karota Namosain, Amirudin La Oda, SE, yang juga adalah sala satu Caleg DPRD Kota Kupang dari Dapil Kecamatan Alak dari Partai Persatuan Pembangunan, ketika diwawancarai wartawan Exodus Pos di kantor nya, beberapa waktu yang lalu.

     Kepada Exodus Pos, Amirudin mengisahkan, awalnya dia masuk menjadi anggota biasa di koperasi Nelayan tersebut pada tahun 1989 . Sebagai nelayan saat itu, dirinya ingin mengembangkan usaha sehingga jalan satu-satunya harus menjadi anggota apabila mau memperoleh pinjaman dana pengembangan usaha nelayan yang digelutinya.

    Beberpa lama kemudian dia meminjam dana di koperasi itu sebesar 1 juta rupah dan dilunasinya selama 5 bulan. Kemudian dia meminjam lagi dana sebanyak 4 juta rupiah dan kali ini dia melunasinya lebih cepat dari waktu jatuh tempohnya. Pada tahun 1993 dirinya dipilih jadi anggota pengawas. Karena banyak menyumbangkan pikiran untuk kemajuan koperasi serta rajin menabung di koperai itu, maka dirinya menjadi anggota yang cukup dipercaya, dan akhirnya dia dipilih anggota menjadi sekretais di koperasi itu selama 2 periode yakni selama 10 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai 2010.  dan karena sangat aktif dan juga memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dan miliki pemikiran yang professional dalam bidang ekonomi perkoperasian maka pada tahun 2012, Amirudin terpilih menjadi Ketua Koperasi tersebut untuk masa bakhti 2012-2017.

MENJADI KETUA DAN MEMBUKA SAYAP USAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA
    Setelah menjabat sebagai ketua, Amirudin mulai membuka sayap usaha koperasi yaitu, kalau awalnya koperasi hanya melayani para nelayan maka kali ini harus bisa juga melayani para pedagang kaki lima di pelabuhan tenau maupun di pelabuhan bolok dan juga melayani pedagang sayur-mayur. Dengan analisis yang matang akhirnya Amirudin berhasil melayani para pedagang kaki lima tersebut.  Menurut Amir, kini anggota koperasinya telah berjumlah 452 orang, semuanya aktif melakukan kegiatan simpan pinjam secara teratur. “ Memang tidak gampang mengelolah koperasi ditengah kehidupan masyarakat yang terhimpit ekonomi ini, namun berkat kerja keras ditambah pengalaman yang didapati lewat pelatihan dan bimtek di tingkat nasional maka saya dan beberapa pengurus lainnya mampu mengatasi segala bentuk masalah keuang anggota secara baik dan benar menuju kesejahteraan bersama,” ucap Amirudin.

MENJADI JUARA SATU KOPERASI TERBAIK NASIONAL
    Amirudin mengatakan lagi, pada tahun 2012 kemarein, koperasi nelayan Mina Karota yang dia pimpin ini memperoleh juara satu lomba koperasi tingkat nasional. Pemeriksaan untuk memilih koperasi terbaik tersebut dilakukan secara teliti oleh tim pemeriksa dari Departemen Kelautan, yakni pemeriksaan soal keuangan, pembukuan, administrasi dan SDM pengurus, dan akhirnya koperasi ini memperoleh gelar juara satu terbaik se Indonesia dari Kementerian Kelautan Nasional kita. Amirudin berbangga bahwa para pengurusnya cukup matang memahami permasalahan  management koperasi dan memiliki daya kreatif yang luar biasa dalam mengembangkan jaringan usaha koperas tersebut, sehingga ketika menghadapi pemeriksaan oleh pemerintah atau pihak-pihak terkait, mereka mampu menjawabnya secara benar.
 
    Amirudin mengakui bahwa awalnya koperasi ini memiliki modal anggota hanya 20 juta rupiah, namun karena dikelolah secara baik maka cepat berkembang, kemudian pada tahun 2004 mendapat bantuan pinjaman dana darti Bank Bukopin sebanyak 200 juta rupiah kemudian mendapat bantuan dari pemerintah sebanyak 1,6 miliar lalu mendapat kucuran dana KUR sebesar 300 juta rupiah, dan nanti pada bulan oktober, koprasi ini akan mendapat bantuan dana LPDP ( Lembaga Pemberdayaan Dana Bergulir) dari pemerintah sebesar 3 miliar rupiah. “ Karena memiliki kemampuan pengelolaan keuangan koperasi yang baik, maka kami selalu mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk kucuran dana bagi koperasi. Kesungguhan dan kejujuran dalam mengelolah akan berdampak pada kemajuan koperasi dan kepercayaan dari pemerintah,”ucap nya.

  
IJIN USAHA, ALAT PENANGKAPAN MENJADI KENDALA NELAYAN
    Katanya, dulunya koperasi ini didirikan pada tahun 1989, hanya untuk kalangan orang muslim yang nelayan, tetapi sekarang koperasi ini terbuka bagi siapa saja dan dari golongan apa saja, yang penting mau menjadi anggota pasti akan dilayani. “ Memang dulunya orang buton yang mendirikan koperasi ini untuk kelompok nelayan buton, tetapi setelah itu kami mengembangkannya untuk menerima siapa saja yang penting mau berkoperasi, dan terbukti saat ini sudah banyak saudara kita yang dari nasrani dan dari berbagai suku yang menjadi anggota dan banyak juga yang sudah terlayani bantuan dana usahjanya,” ujar Amir dengan serius.

    Dia menambahkan, permasalahan utama yang sering mengganggu perjalanan ekonomi para nelayan adalah soal perijinan usaha, persaingan pencaharian di lautan dimana sering adanya kapal luar yang melakukan penangkapan dengan memakai jarring harimau sehingga banyak ikan-ikan yang tersedot, bibit-bibit ikan kecilpun tersedot sehingga lahan pencaharian para nelayan semakin berkurang hasilnya. Dan untuk bisa memperoleh hasil yang baik maka para nelayan harus mencari ditempat-tempat yang jauh, dan ini tentunya memerlukan biaya operasional yang besar. Kondisi-kondisi di atas membuat nelayan kita harus menambah modal usaha lagi. Masalah lainnya juga adalah alat penangkapan ikan yang masih minim sehingga nelayan kita tidak dapat mencari ikan sesuai harapan. Nelayan juga perlu mendapatkan perijinan penangkapan yang mudah sehingga bisa membuat mereka bebas mencari di lautan untuk menikatkan kesejahteraannya. Amir juga mengatakan bahwa, kedepannya dia akan berjuang agar para Buruh Nelayan bisa menjadi Nelayan Penangkap ikan, dirinya akan mengupayan bantuan agar mereka bisa memiliki kapal atau minimal memiliki perahu lampara untuk menangkap ikan demi kesejahteraan hidup mereka.

HIDUP MAJU KARENA BERKOPERASI, PUNYA PENGALAMAN YANG CUKUP
    Ditanya tentang kondisi kehidupan keluarganya ketika awal menjadi anggota koperasi, dia menjelaskan, awalnya mereka hidup apa adanya, tetapi setelah menjadi anggota koperasi, maka mereka bisa memperoleh pinjaman untuk meningkatkan usahanya, sehingga dengan pinjaman itu akhirnya sekarang ini dia telah memiliki beberapa kapal penangkap ikan serta memiliki aset tanah yang lumayan. Semua itu dia peroleh sejak dulu sebelum menjadi pengurus ketua koperasi tersebut.

    Ditanya tentang latar belakang pendidikan dan karir yang menopang dirinya berhasil menjadi pengusaha yang handal  serta berhasil juga menjadi ketua koperasi tersebut , Amirudin La Oda yang lahir di Kelurahan Namosain pada tanggal 6 Maret 1966 ini , menjelaskan bahwa dirinya mengawali pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1981 di SDN Nun Baun Sabu, masuk SMP Negeri 5 dan tamat tahun 1983, kemudian melanjutkan ke SMA Sapentia Kupang dan lulus pada tahun 1986. Setelah itu, dirinya Kuliah Di Universitas Muhammadyah Kupang dan Lulus Sarjana Ekonomi diperguruan tinggi tersebut.

    Sejak muda dulu, Amirudin juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan Karang Taruna kelurahan Namosain maupun karang taruna tingkat kecamatan dan kota, Amirudin juga sangat aktif dalam kegiatan pemuda Masjid. Dan Amirudin  juga adalah salah satu anggota Panitia Pembangunan 2 Masjid yaitu, Masjid AL MUHAJIRIN di Kampung Meleset dan Masjid Nur Musafir di Kelurahan Batuplat. Amir juga kini menjadi Ketua Generasi Muda Pembangunan Indonesia Kota Kupang.

    Dengan bekal organisasi yang baik, telah menambah wawasan usaha bagi Amirudin sehingga pengalaman tersebut telah membuat dirinya berhasil mengelolah Koperasi Nelayan Mina Karota Kupang yang kini sedang mengalami perkembangan yang pesat.

    Menurut Amirudin, keberhasilannya dalam mengelolah usaha tidak terlepas dari dukungan isteri dan anak-anaknya. Isterinya yang bernama Irma Aklis selalu setia memberikan motivasi padanya untuk mengurus koperasi. Amir menjelaskan kalau dirinya menikah dengan isterinya pada tahun 1990, kini mereka memiliki 3 orang anak, anak pertama bernama Adnan La Oda (22 Tahun), anak keduanya bernama Ardyansah La Oda (16 Tahun), yang sedang kuliah di Malang, dan anaknya yang ketiga bernama Anisa Nurjanah La Oda (13 Tahun), Amir juga memiliki seorang cucu dari anak pertamanya bernama Arzafin La Oda, yang baru berumur 3 tahun.


BERJUANG BAGI NELAYAN DAN PEDAGANG KAKI LIMA.
    Ditanya soal motivasi yang mendorong Amirudin yang kini menjadi caleg dari Partai Persatuan Pembangunan dapil alak, dan kemungkinan akan mempengaruhi gerak majunya usaha-usaha koperasi Mina Karota, Amirudin mengatakan, motivasi utama dia mau menjadi caleg adalah ingin berjuang memberdayakan ekonomi masyarakat nelayan dan pedang kaki lima yang terlihat selama ini masih banyak yang belum tersentuh oleh pemerintah sehingga hidup mereka tergolong sangat memprihatinkan, dana koperasi yang dikelolanya belum mencukupi semua nelayan pesisir pantai dari pantai Lasiana sampai ke Tenau dan belum juga mencukupi kebutuhan usaha para pedagang kaki lima, sehingga satu-satunya jalan untuk bisa mengatasinya, dia ingin maju sebagai caleg agar apabila di pilih rakyat maka dia akan memperjuangkan kepentingan mereka lewat lembaga terhormat itu, karena perjuangan lewat lembaga DPR pasti akan mendapat respon yang serius oleh pemerintah kita untuk  segera melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. “ Masih banyak potensi masyarakat yang harus diberdayakan secara baik, sehingga apabila saya menjadi DPR maka tentu dia akan memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat tersebut ”. Ungkap Amir dengan tenang.

    Sedangkan soal koperasi yang dipimpinnya, dia mengatakan, selama menjadi caleg, dirinya akan tetap melakukan tugas utamanya sebagai ketua pengurus koperasi, para pengurunya pun telah cukup matang soal management perkoperasian sebab telah dibina di tingkat nasional, sehingga saat menjalan masa sebagai caleg maupun  nantinya merlakukan sosialisasi, tidak mengganggu kegiatan koperasi yang dipimpinnya itu sebab sitim kerja yang dibangun  untuk pelayanan anggotanya telah diatur sedemikian rupa agar tidak tersendat atau macet.

    Amir melanjutkan lagi, apabila Tuhan berkenan dan dirinya terpilih jadi DPR, maka dirinya akan berjuang bagi usaha penguatan ekonomi masyarakat lewat perkoperasian, sebab menurut pengalamannya bahwa satu-satunya cara yang tepat untuk menguatkan ekonomi rakyat, paling cocok lewat Koperasi, dan katanya, sudah terbukti selama ini sesuai pengalamannya berpuluh tahun di koperasi itu.

 ISU GUNAKAN KOPERASI UNTUK KEPENTINGAN CALEG, ITU TIDAK BENAR !
    Dimintai tanggapannya tentang isu yang mengatakan dirinya menggunakan sarana koperasi untuk kepentingan dirinya sebagai caleg, Amirudin mengatakan isu itu tidak benar, isu itu hanya dilakukan oleh orang lain untuk kepentingan sesuatu. Isu seperti itu tidak perlu ditanggapi. Menjadi caleg atau tidak menjadi caleg, maka saya akan tetap merealisasikan pinjaman bagi anggota sesuai aturan koperasi. Anggota yang meminta pinjaman tentu harus dilayani sebab itu merupakan kewajiban koperasi untuk melayani anggota-anggotanya nya, tidak ada maksud lain, ini hal yang biasa dalam koperasi. Koperasi harus mengelolah keuangan yang ada demi pendapatan keuntungan bersama agar usaha koperasi dapat dikembangkan lebih luas lagi, kalau simpan saja uang dalam kas, itu namanya suatu kesalah besar, nanti dianggap buruk oleh anggota. Apakah karena saya menjadi caleg lalu harus hentikan semua bentuk pinjaman anggota,? Ini namanya tidak benar, bisa-bisa diminta turun oleh anggota. “ Memberikan realisasi pinjaman dana bagi anggota itu adalah kewajiban koperasi, terlepas dari saya sedang jadi caleg atau tidak, harus direalisasikan, kapan saja, asalkan anggota memerlukan, pasti akan diberikan seuai aturan yang ada. Sekali lagi saya katakan bahwa isu yang mengatakan saya gunakan sarana koperasi untuk kepentingan caleg itu tidak benar, sekali lagi tidak benar,” tegas Amir.

PPP, PARTAI TERBUKA MILIK SEMUA ORANG
    Menanggapi bahwa isu yang mengatakan PPP hanya milik orang Muslim, Amirudin menjelaskan bahwa, Partai Persatuan Pembangunan sangat terbuka bagi sapa saja yang ingin berkiprah dalam partai itu. Sekarang ini telah terbuka bagi setiap orang untuk menyalurkan perjuangannya bagi masyarakat luas. Ada banyak Caleg Non Muslim diberbagai daerah pemilihan yang diusung oleh PPP dalam bursa Caleg 2014. Ada Caleg Protestan, Ada Juga Caleg yang beragama Katolik, semuanya mereka adalah kader-kader yang diusung sebagai caleg, sehingga partai ini bukan saja milik orang Muslim tetapi telah menjadi milik semua orang. “ Apabila ada yang mengatakan PPP adalah Partai milik hanya untuk orang Muslim , itu merupakan penilaian yang keliru karena sekarang ini terbukti banyak caleg juga telah diusung lewat partai ini,” tandas Amirudin.

FIGUR YANG BAIK MENCERMINKAN NAMA BAIK PARTAI
    Ganjang-ganjing penilaian masyarakat tentang partai politik dewasa ini dimana masyarakat terkesan kurang percaya pada partai politik, menurut Amir, semua itu soal Figur nya, apakah figur tersebut bermental baik atau tidak,? figur tersebut mampu memperjuangkan aspirasi rakyat atau tidak,? Kalau figurnya bermental buruk dan suka hidup berlebihan, maka tentunya dia akan terjerumus kedalam masalah korupsi. Kalau sudah demikian, maka nama partailah yang terbawa-bawa. Oleh karena itu, saat ini, PPP mengusung caleg, benar-benar mereka yang bersih dan matang dan memiliki kualitas pribadi yang baik, sehingga jika jadi DPR, mereka akan bekerja secara benar untuk kepentingan masyarakat, dan bukan bekerja hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.

    Kepada masyarakat kota Kupang, Amirudin menghimbau, agar dalam memilih caleg, hendaknya masyarakat mencermati secara benar siapa caleg itu, bagaimana  latar belakang hidupnya, pendidikannya, sehingga dalam menjatuhkan pilihan, benar-benar pada orang yang bisa menjadi harapan masyarakat ketika caleg itu jadi DPR nanti. Pililah Caleg dengan cerdas, sebab jika salah memilih, maka masyarakat jugalah  yang akan merasakan akibatnya.  ( EXPOS.02).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar