Selasa, 24 September 2013

Fansiskus Emanuel Kolin,SH. PENGUSAHA KECIL YANG PUNYA MOTIVASI MULIA

Foto Angky


    “ Sejak kecil saya hidup dan tinggal di pasar Inpres Naikoten 1, saya belajar berdagang di pasar ini untuk membantu kebutuhan sekolah dan keluarga. Secara perlahan saya tekuni pekerjaan ini dan akhirnya saya berhasil menjadi pedagang borongan hasil-hasil bumi. Dengan pendapatan sebagai pedagang kecil dulu, saya gunakan untuk membantu biaya sekolah dan akhirnya saya berhasil menyelesaikan pendidikan saya hingga perguruan tinggi. Dengan bekal ijasah Sarjana Hukum, saya berusaha mencari pekerjaan lain tetapi karena pekerjaan sebagai pedagang telah mengakar dalam jiwa saya, maka saya memilih melanjutkan usaha sebagai pedagang kecil di pasar itu, dan kini saya cukup berhasil dengan bekerja sebagai pedagang borongan hasil bumi”. Ungkapan hati ini diucapkan oleh Faransiskus Emanuel Kolin, yang juga belasan tahun menjabat sebagai salah satu ketua RW di Kelurahan naikoten satu Kota Kupang.

CINTA PEKERJAAN DAN MELAYANI DENGAN HATI DISENANGI WARGA
    Fansiskus yang akrab dipanggil Angky ini mengatakan, dulunya dia memiliki cita-cita sebagai seorang pengacara hukum, tetapi panggilan hidupnya ternyata lain. jiwanya lebih enjoi bekerja menjadi pedagang. Katanya, sambil bekerja sebagai pedagang, dirinya juga dipercaya menjadi Ketua RW diwilayah pasar inpres yang terdiri dari beberapa RT. Pekerjaan sebagai ketua RW dijalani dengan suka hati dan banyak masalah yang dialami warga pasar yang telah dia selesaikan dengan baik. Hal ini membuat dirinya sangat disenangi oleh hamper seluruh warga yang berjualan di pasar tersebut.

    Katanya, sekecil  apapun pekerjaan yang dilakukan, kalau dilaksanakan dengan senang hati dan merasa bertanggungjawab pada pekerjaan itu, maka kita akan berhasil melakukannya. Jika kita sukses dalam mengurus berbagai persoalan masyarakat, maka tentu mereka akan menghargai kita dan menghormati kita sebagai orangtua. “ Warga yang berjualan di pasar memiliki watak yang berbeda-beda, ada yang keras, ada yang lembut, ada juga yang acuh-tak acuh, sehingga apabila kita ingin menegakkan aturan-aturan pasar maka kita harus kreatif dalam menanganinya, kita harus lebih melakukan pendekatan kekeluargaan agar apa yang diatur akan dilaksanakan oleh mereka,”ucapnya serius.

BANYAK PENGALAMAN HIDUP BERMASYARAKAT YANG DIDAPATI NYA
    Dia menambahkan, banyak pengalaman yang dia dapati sebagai ketua rukun wilayah di pasar. Banyak hal yang dipetik dari warga pedagang kaki lima di pasar itu. Masalah-masalah usaha pedagang kecil sangat diketahui dengan baik. Sebagai ketua RW, dirinya juga selalu bekerjasama dengan pihak kelurahan dalam urusan pelayanan kepada masyarakatnya, hal ini telah memberikan cukup banyak pengalaman yang berarti bagi dirinya dalam hal bagaimana mesti melayani warga masyarakat.

    Katanya, mungkin ada orang yang mengatakan gampang memahami dan menjalankan tugas melayani masyarakat, tetapi bagi dirinya, tugas pelayanan masyarakat sangat kompleks dan cukup sulit. Berbagai hal yang dialami oleh masyarakat mulai dari masalah kependudukan, masalah raskin, masalah bantuan social sampai ke masalah persoalan rumah tangga harus dilakukan secara hati-hati hingga bisa diatasi sesuai harapan mereka, kalau tidak, akan di anggap pilih kasih dalam melayani masyarakat. Dia melanjutkan, untuk bisa mengatasi segala masalah masyarakat membutuhkan kesabaran, membutuhkan perhatian penuh secara merata terhadap semua warga masyarakat, kalau tidak maka akan terjadi gejolak antar sesama warga yang merasa tidak mendapat perhatian yang adil. “ Jangan kita gampang mengatakan ya, kalau nantinya kita tidak mampu menjalankan apa yang telah kita kata itu,”tandas Angky serius.

MENJADI PENGURUS PKB, MATANG DALAM KEPRIBADIAN
    Angky mengatakan lagi, setelah meraih sarjana, dirinya juga masuk ke partai politik, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa. Di partai itu dirinya aktif dan menududuki jabatan sebagai ketua anak cabang kecamatan kota raja hingga saat ini. Lewat partai ini, angki selalu menyuarakan masalah rakyat kecil lewat para anggota DPR yang berasal dari PKB, baik di tingkat Kota dan di Tingkat Propinsi. Menjalani tugasnya sebagai pengurus cabang kecamatan PKB, dia juga semakin memahami persoalan-persoalan politik yang berkaitan dengan upaya membangun masyarakat, tertuma membangun masyarakat kecil. Pemahamannya tentang partai politik semakin hari semakin matang. Berbagai hal tentang pendidikan dan latihan yang dilakukan oleh PKB telah dijalaninya secara berjenjang, hal ini telah membuat Angky amat matang dalam pola pikirnya tentang masalah yang sebenarnya tujuan partai politik terhadap pembangunan masyarakat. “ Lewat partai politik ini, saya dikaderkan menjadi anggota yang siap terjun ke masyarakat, saya dibina untuk menguasai diri pribadi yang mencerminkan kematangan emosional yang baik, semua persoalan pematangan diri oleh parpol telah saya jalani sesuai aturan,” ucap Angky.

SEBAGAI KADER PKB, MENJADI CALEG DENGAN MOTIVASI INGIN MEMBANGUN RAKYAT KECIL SESUAI AMANAT PARTAINYA
    Angky menjelaskan, menjalani sebagai kader PKB selama bertahun-tahun, akhirnya dia diberikan kepercayaan oleh partainya untuk menjadi Caleg. Mulanya dia merasa ragu bisa berhasil dipilih rakyat, namun karena memiliki jiwa yang tulus untuk memperjuangkan orang-orang kecil, akhirnya dirinya bersedia maju sebagai caleg DPRD Provinsi dari Dapil NTT I yakni daerah pemilikan kota Kupang.

    Motivasi utama yang mendorongnya adalah ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat yang terkesan selama ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pengalaman yang dia peroleh selama ini telah membuat dirinya merasa yakin bahwa masyarakat tentu akan memilihnya kelak. Dirinya akan berusaha membela hak-hak pedagang kaki lima di kursi lembaga dewan apabila rakyat mempercayakan dia sebagai wakil mereka di dewan. “ Saya menjadi caleg karena didorong oleh keinginan untuk membantu masyarakat kecil. Saya sangat memahami persoalan hidup mereka selama ini. Saya yakin, apa yang menjadi keinginan saya pasti mendapat dukungan dari lapisan msyarakat kita,” ucap Angky mengakhiri pembicaraannya. ( ExPos 01).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar