Kepada tabloid ini, Maklon Nafu, mengeluhkan, walaupun ada banyak
bantuan-bantuan yang telah diberikan pemerintah pada masyarakat kelurahan
Namosain, dia dan kakak beradik serta keluarganya tak pernah mendapatinya, entah
apa sebabnya dirinya tidak tahu, padahal dia dan keluarganya adalah penduduk
asli wailayah RT 08 Rumah Tujuh kelurahan Namosasin.
Dia
menambahkan, dirinya mengakui bahwa bantuan yang diberikan kepadanya selama ini
adalah pemberian beras raskin, sedangkan dirinya yang mampu bekerja sebagai
nelayan, tak pernah didata untuk memperoleh bantuan pengembangan usaha sebagai
nelayan, padahal dirinya tahu bahwa ada bantuan oleh pemerintah untuk
meningkatkan usaha nelayan pesisir pantai.
Sementara beberapa masyarakat yang bersama Maklon ditempat tersebut
memberikan yaitu, Gaby ( 52 Thn), Hendrik ( 55 Thn), mewakili beberapa warga
membernarkan pengeluhan Maklon, mereka mengatakan, Maklon adalah seorang
Nelayan sejak kecil hingga kini, dia memiliki kemampuan bekerja sebagaimana
seorang nelayan, Maklon mampu memancing dan memukat ikan serta mampu
mengemudikan perahu bermotor menuju lokasi pencaharian ikan yang tepat, namun
kerena selama ini belum ada yang membantu dirinya untuk meningkatkan usaha
sebagai Nelayan, maka Maklon kini hanya mendayung sampan dan mengikuti lampara
milik orang lain.
Maklon menambahkan, banyak bantuan Perahu Lampara yang diberikan kepada
kelompok-kelompok masyarakat di wilayahnya tetapi namanya tidak pernah
terakomodir sebagai salah satu anggota nelayan dalam kelompok lampara tersebut,
sehingga dirinya merasa seperti ada diskriminasi dalam memberikan kesempatan
berusaha sebagai Nelayan di Kelurahan Namosain.” Saya heran, kenapa selalu saja nama saya dan keluarga saya tak
pernah didata untuk terlibat dalam kelompok usaha nelayan lewat lampara-lampara yang diberikan pemerintah di
wilayah ini, apakah saya ini bukan masyarakat namosain ? “. Ucap Maklon dengan suara penuh kekesalan.
Kepada pemerintah kota Kupang, Maklon berharap adanya perhatian serius
dan jika memberikan bantuan harus sesuai
data yang benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat Nelayan, sehingga apa
yang diberikan akan tepat sasaran dan tepat orang, katanya, data yang dimiliki
pemerintah harus sesuai dengan hasil survey lapangan, jangan sampai data yang
dimiliki karena adanya unsur nepotisme sehingga orang sebenarnya membutuhkan
tidak mendapatinya, sedangkan orang yang sudah mapan dan kaya mendapati bantuan
tersebut. Hal ini adalah suatu perbuatan tidak adil, “ Kalau bantuan-bantuan itu untuk menguatkan ekonomi rakyat kecil
menuju hidup lebih baik, kenapa saya dan keluarga saya tak pernah diberikan
kesempatan untuk mengembangkan usaha sebaga Nelayan ?, apakah saya bukan
masyarakat nelayan di kelurahan Namosain ini ?, mohon pemerintah dari tingkat
RT,RW,Kelurahan,Kecamatan maupun Kota, kalau memberikan bantuan nelayan, jangan
terkesan pilih kasih”. Ungkap Maklon Nafu mengakhiri pengeluhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar