“ Sejak kecil saya hidup dan tinggal di
pasar Inpres Naikoten 1, saya belajar berdagang di pasar ini untuk membantu
kebutuhan sekolah dan keluarga. Secara perlahan saya tekuni pekerjaan ini dan
akhirnya saya berhasil menjadi pedagang borongan hasil-hasil bumi. Dengan
pendapatan sebagai pedagang kecil dulu, saya gunakan untuk membantu biaya
sekolah dan akhirnya saya berhasil menyelesaikan pendidikan saya hingga
perguruan tinggi. Dengan bekal ijasah Sarjana Hukum, saya berusaha mencari
pekerjaan lain tetapi karena pekerjaan sebagai pedagang telah mengakar dalam
jiwa saya, maka saya memilih melanjutkan usaha sebagai pedagang kecil di pasar
itu, dan kini saya cukup berhasil dengan bekerja sebagai pedagang borongan
hasil bumi”. Ungkapan hati ini diucapkan oleh Faransiskus Emanuel Kolin,
yang juga belasan tahun menjabat sebagai salah satu ketua RW di Kelurahan
naikoten satu Kota Kupang.
CINTA
PEKERJAAN DAN MELAYANI DENGAN HATI DISENANGI WARGA
Fansiskus yang akrab dipanggil Angky ini
mengatakan, dulunya dia memiliki cita-cita sebagai seorang pengacara hukum,
tetapi panggilan hidupnya ternyata lain. jiwanya lebih enjoi bekerja menjadi
pedagang. Katanya, sambil bekerja sebagai pedagang, dirinya juga dipercaya
menjadi Ketua RW diwilayah pasar inpres yang terdiri dari beberapa RT.
Pekerjaan sebagai ketua RW dijalani dengan suka hati dan banyak masalah yang
dialami warga pasar yang telah dia selesaikan dengan baik. Hal ini membuat dirinya
sangat disenangi oleh hamper seluruh warga yang berjualan di pasar tersebut.
Katanya, sekecil apapun pekerjaan
yang dilakukan, kalau dilaksanakan dengan senang hati dan merasa
bertanggungjawab pada pekerjaan itu, maka kita akan berhasil melakukannya. Jika
kita sukses dalam mengurus berbagai persoalan masyarakat, maka tentu mereka
akan menghargai kita dan menghormati kita sebagai orangtua. “ Warga yang berjualan di pasar memiliki watak yang berbeda-beda, ada
yang keras, ada yang lembut, ada juga yang acuh-tak acuh, sehingga apabila kita
ingin menegakkan aturan-aturan pasar maka kita harus kreatif dalam
menanganinya, kita harus lebih melakukan pendekatan kekeluargaan agar apa yang
diatur akan dilaksanakan oleh mereka,”ucapnya serius.
BANYAK
PENGALAMAN HIDUP BERMASYARAKAT YANG DIDAPATI NYA
Dia
menambahkan, banyak pengalaman yang dia dapati sebagai ketua rukun wilayah di
pasar. Banyak hal yang dipetik dari warga pedagang kaki lima di pasar itu.
Masalah-masalah usaha pedagang kecil sangat diketahui dengan baik. Sebagai
ketua RW, dirinya juga selalu bekerjasama dengan pihak kelurahan dalam urusan
pelayanan kepada masyarakatnya, hal ini telah memberikan cukup banyak
pengalaman yang berarti bagi dirinya dalam hal bagaimana mesti melayani warga masyarakat.
Katanya, mungkin ada orang yang mengatakan gampang memahami dan
menjalankan tugas melayani masyarakat, tetapi bagi dirinya, tugas pelayanan
masyarakat sangat kompleks dan cukup sulit. Berbagai hal yang dialami oleh
masyarakat mulai dari masalah kependudukan, masalah raskin, masalah bantuan
social sampai ke masalah persoalan rumah tangga harus dilakukan secara
hati-hati hingga bisa diatasi sesuai harapan mereka, kalau tidak, akan di
anggap pilih kasih dalam melayani masyarakat. Dia melanjutkan, untuk bisa
mengatasi segala masalah masyarakat membutuhkan kesabaran, membutuhkan
perhatian penuh secara merata terhadap semua warga masyarakat, kalau tidak maka
akan terjadi gejolak antar sesama warga yang merasa tidak mendapat perhatian
yang adil. “ Jangan kita gampang
mengatakan ya, kalau nantinya kita tidak mampu menjalankan apa yang telah kita
kata itu,”tandas Angky serius.
MENJADI
PENGURUS PKB, MATANG DALAM KEPRIBADIAN
Angky mengatakan lagi, setelah meraih sarjana, dirinya juga masuk ke
partai politik, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa. Di partai itu dirinya aktif
dan menududuki jabatan sebagai ketua anak cabang kecamatan kota raja hingga
saat ini. Lewat partai ini, angki selalu menyuarakan masalah rakyat kecil lewat
para anggota DPR yang berasal dari PKB, baik di tingkat Kota dan di Tingkat
Propinsi. Menjalani tugasnya sebagai pengurus cabang kecamatan PKB, dia juga
semakin memahami persoalan-persoalan politik yang berkaitan dengan upaya
membangun masyarakat, tertuma membangun masyarakat kecil. Pemahamannya tentang
partai politik semakin hari semakin matang. Berbagai hal tentang pendidikan dan
latihan yang dilakukan oleh PKB telah dijalaninya secara berjenjang, hal ini
telah membuat Angky amat matang dalam pola pikirnya tentang masalah yang sebenarnya
tujuan partai politik terhadap pembangunan masyarakat. “ Lewat partai politik ini, saya dikaderkan menjadi anggota yang siap
terjun ke masyarakat, saya dibina untuk menguasai diri pribadi yang
mencerminkan kematangan emosional yang baik, semua persoalan pematangan diri
oleh parpol telah saya jalani sesuai aturan,” ucap Angky.
SEBAGAI
KADER PKB, MENJADI CALEG DENGAN MOTIVASI INGIN MEMBANGUN RAKYAT KECIL SESUAI
AMANAT PARTAINYA
Angky menjelaskan, menjalani sebagai kader PKB selama bertahun-tahun, akhirnya
dia diberikan kepercayaan oleh partainya untuk menjadi Caleg. Mulanya dia
merasa ragu bisa berhasil dipilih rakyat, namun karena memiliki jiwa yang tulus
untuk memperjuangkan orang-orang kecil, akhirnya dirinya bersedia maju sebagai
caleg DPRD Provinsi dari Dapil NTT I yakni daerah pemilikan kota Kupang.
Motivasi utama yang mendorongnya adalah ingin memperjuangkan aspirasi
masyarakat yang terkesan selama ini belum mendapat perhatian serius dari
pemerintah. Pengalaman yang dia peroleh selama ini telah membuat dirinya merasa
yakin bahwa masyarakat tentu akan memilihnya kelak. Dirinya akan berusaha
membela hak-hak pedagang kaki lima di kursi lembaga dewan apabila rakyat
mempercayakan dia sebagai wakil mereka di dewan. “ Saya menjadi caleg karena didorong
oleh keinginan untuk membantu masyarakat kecil. Saya sangat memahami persoalan
hidup mereka selama ini. Saya yakin, apa yang menjadi keinginan saya pasti
mendapat dukungan dari lapisan msyarakat kita,” ucap Angky mengakhiri
pembicaraannya. ( ExPos 01).