Selasa, 24 September 2013

Fansiskus Emanuel Kolin,SH. PENGUSAHA KECIL YANG PUNYA MOTIVASI MULIA

Foto Angky


    “ Sejak kecil saya hidup dan tinggal di pasar Inpres Naikoten 1, saya belajar berdagang di pasar ini untuk membantu kebutuhan sekolah dan keluarga. Secara perlahan saya tekuni pekerjaan ini dan akhirnya saya berhasil menjadi pedagang borongan hasil-hasil bumi. Dengan pendapatan sebagai pedagang kecil dulu, saya gunakan untuk membantu biaya sekolah dan akhirnya saya berhasil menyelesaikan pendidikan saya hingga perguruan tinggi. Dengan bekal ijasah Sarjana Hukum, saya berusaha mencari pekerjaan lain tetapi karena pekerjaan sebagai pedagang telah mengakar dalam jiwa saya, maka saya memilih melanjutkan usaha sebagai pedagang kecil di pasar itu, dan kini saya cukup berhasil dengan bekerja sebagai pedagang borongan hasil bumi”. Ungkapan hati ini diucapkan oleh Faransiskus Emanuel Kolin, yang juga belasan tahun menjabat sebagai salah satu ketua RW di Kelurahan naikoten satu Kota Kupang.

CINTA PEKERJAAN DAN MELAYANI DENGAN HATI DISENANGI WARGA
    Fansiskus yang akrab dipanggil Angky ini mengatakan, dulunya dia memiliki cita-cita sebagai seorang pengacara hukum, tetapi panggilan hidupnya ternyata lain. jiwanya lebih enjoi bekerja menjadi pedagang. Katanya, sambil bekerja sebagai pedagang, dirinya juga dipercaya menjadi Ketua RW diwilayah pasar inpres yang terdiri dari beberapa RT. Pekerjaan sebagai ketua RW dijalani dengan suka hati dan banyak masalah yang dialami warga pasar yang telah dia selesaikan dengan baik. Hal ini membuat dirinya sangat disenangi oleh hamper seluruh warga yang berjualan di pasar tersebut.

    Katanya, sekecil  apapun pekerjaan yang dilakukan, kalau dilaksanakan dengan senang hati dan merasa bertanggungjawab pada pekerjaan itu, maka kita akan berhasil melakukannya. Jika kita sukses dalam mengurus berbagai persoalan masyarakat, maka tentu mereka akan menghargai kita dan menghormati kita sebagai orangtua. “ Warga yang berjualan di pasar memiliki watak yang berbeda-beda, ada yang keras, ada yang lembut, ada juga yang acuh-tak acuh, sehingga apabila kita ingin menegakkan aturan-aturan pasar maka kita harus kreatif dalam menanganinya, kita harus lebih melakukan pendekatan kekeluargaan agar apa yang diatur akan dilaksanakan oleh mereka,”ucapnya serius.

BANYAK PENGALAMAN HIDUP BERMASYARAKAT YANG DIDAPATI NYA
    Dia menambahkan, banyak pengalaman yang dia dapati sebagai ketua rukun wilayah di pasar. Banyak hal yang dipetik dari warga pedagang kaki lima di pasar itu. Masalah-masalah usaha pedagang kecil sangat diketahui dengan baik. Sebagai ketua RW, dirinya juga selalu bekerjasama dengan pihak kelurahan dalam urusan pelayanan kepada masyarakatnya, hal ini telah memberikan cukup banyak pengalaman yang berarti bagi dirinya dalam hal bagaimana mesti melayani warga masyarakat.

    Katanya, mungkin ada orang yang mengatakan gampang memahami dan menjalankan tugas melayani masyarakat, tetapi bagi dirinya, tugas pelayanan masyarakat sangat kompleks dan cukup sulit. Berbagai hal yang dialami oleh masyarakat mulai dari masalah kependudukan, masalah raskin, masalah bantuan social sampai ke masalah persoalan rumah tangga harus dilakukan secara hati-hati hingga bisa diatasi sesuai harapan mereka, kalau tidak, akan di anggap pilih kasih dalam melayani masyarakat. Dia melanjutkan, untuk bisa mengatasi segala masalah masyarakat membutuhkan kesabaran, membutuhkan perhatian penuh secara merata terhadap semua warga masyarakat, kalau tidak maka akan terjadi gejolak antar sesama warga yang merasa tidak mendapat perhatian yang adil. “ Jangan kita gampang mengatakan ya, kalau nantinya kita tidak mampu menjalankan apa yang telah kita kata itu,”tandas Angky serius.

MENJADI PENGURUS PKB, MATANG DALAM KEPRIBADIAN
    Angky mengatakan lagi, setelah meraih sarjana, dirinya juga masuk ke partai politik, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa. Di partai itu dirinya aktif dan menududuki jabatan sebagai ketua anak cabang kecamatan kota raja hingga saat ini. Lewat partai ini, angki selalu menyuarakan masalah rakyat kecil lewat para anggota DPR yang berasal dari PKB, baik di tingkat Kota dan di Tingkat Propinsi. Menjalani tugasnya sebagai pengurus cabang kecamatan PKB, dia juga semakin memahami persoalan-persoalan politik yang berkaitan dengan upaya membangun masyarakat, tertuma membangun masyarakat kecil. Pemahamannya tentang partai politik semakin hari semakin matang. Berbagai hal tentang pendidikan dan latihan yang dilakukan oleh PKB telah dijalaninya secara berjenjang, hal ini telah membuat Angky amat matang dalam pola pikirnya tentang masalah yang sebenarnya tujuan partai politik terhadap pembangunan masyarakat. “ Lewat partai politik ini, saya dikaderkan menjadi anggota yang siap terjun ke masyarakat, saya dibina untuk menguasai diri pribadi yang mencerminkan kematangan emosional yang baik, semua persoalan pematangan diri oleh parpol telah saya jalani sesuai aturan,” ucap Angky.

SEBAGAI KADER PKB, MENJADI CALEG DENGAN MOTIVASI INGIN MEMBANGUN RAKYAT KECIL SESUAI AMANAT PARTAINYA
    Angky menjelaskan, menjalani sebagai kader PKB selama bertahun-tahun, akhirnya dia diberikan kepercayaan oleh partainya untuk menjadi Caleg. Mulanya dia merasa ragu bisa berhasil dipilih rakyat, namun karena memiliki jiwa yang tulus untuk memperjuangkan orang-orang kecil, akhirnya dirinya bersedia maju sebagai caleg DPRD Provinsi dari Dapil NTT I yakni daerah pemilikan kota Kupang.

    Motivasi utama yang mendorongnya adalah ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat yang terkesan selama ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pengalaman yang dia peroleh selama ini telah membuat dirinya merasa yakin bahwa masyarakat tentu akan memilihnya kelak. Dirinya akan berusaha membela hak-hak pedagang kaki lima di kursi lembaga dewan apabila rakyat mempercayakan dia sebagai wakil mereka di dewan. “ Saya menjadi caleg karena didorong oleh keinginan untuk membantu masyarakat kecil. Saya sangat memahami persoalan hidup mereka selama ini. Saya yakin, apa yang menjadi keinginan saya pasti mendapat dukungan dari lapisan msyarakat kita,” ucap Angky mengakhiri pembicaraannya. ( ExPos 01).

Eduward Leneng.DARI LORONG KE LORONG MENEBAR KASIH


Fofo EDU    “ Perbuatan kasih itu adalah makanan jiwa kita yang mesti dilakukan, kalau tidak dilakukan maka hati kita merasa tidak tentram, perasaan jiwa kita pun terasa kering dan merana. Perbuatan kasih itu bukan didasari oleh sesuatu maksud tertentu, tetapi keluar dari hati kita yang paling dalam untuk melakukan sesuatu bagi orang lain tanpa mengharapkan apa-apa ”. Hal ini diungkapkan oleh Eduward Leneng, sala seorang pengusaha jasa travel yang sukses, yang juga adalah sala satu tokoh masyarakat kelurahan Kuanino, ketika ditemui oleh Exodus Pos, dikediamannya, beberapa hari yang lalu.

    Kepada Tabloid ini, Eduward yang juga adalah seorang pengusaha jasa travel yang cukup sukses di Kota Kupang ini, mengatakan, sebenarnya setiap orang mampu melakukan perbuatan kasih pada sesama dengan apa yang dia miliki, melakukan perbuatan kasih bukan hanya diidentikkan dengan memberikan barang atau uang pada sesama tetapi memberi perhatian dan turut merasakan derita tentangga kita saja sudah merupakan perbuatan kasih. Memberi dorongan atau motivasi pada sesama  yang putud asah agar bangkit dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup ini juga adalah perbuatan kasih yang mulia.

DIBANTU BERDASARKAN KASIH, BERBUAT KASIH SEBAGAI DO’A
    Eduward mengisahkan jalan hidupnya, sejak kecil dirinya selalu mengalami kesulitan hidup yang serius, untuk bersekolah pun dirinya susah payah berjuang. Pada masa sulit diwaktu dulu, dia selalu mendapat dorongan dari tetangga, teman-teman, dan kenalan agar dirinya tabah dan berjuang terus melanjutkan sekolah. Di masa sulit sejak sekolah, dia selalu mendapat bantuan dan pertolongan dari sesamanya, oleh karena itu, ketika dirinya berhasil menjadi seorang pengusaha, maka diapun selalu membantu sesamanya pula dengan ketulusan hati, sebab dia menyadari bahwa, tanpa pertolongan sesama dulu dan pengasihan Tuhan maka tentu dirinya tidak mungkin berhasil dan sukses dalam hidup. “ Saya sukses karena kasih Tuhan, maka saya harus melaksanakan tugas sebagai pelayan kasih bagi sesama sepanjang hidup ini, melayani sesama yang susah adalah Do’a ” ucap Eduward.

SUDAH SEJAK DULU MELAKUKAN PELAYANAN KASIH SEBAGAI PERPULUHAN HIDUPNYA
     Ditanya ada kabar burung yang mengatakan bahwa dirinya memberikan bantuan sembako pada masyarakat terkait karena dirinya adalah salah satu caleg DPRD, Eduward menjelaskan, sejak dulu sampai sekarang ini, dirinya selalu membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongannya. Siapapun orangnya, dimanapun tempat tinggalnya, jika dia membutuhkan bantuan saya, maka saya pasti akan melayaninya dengan senang hati.

    Eduward manambahkan, bantuan – bantuan yang sering dia berikan kepada sesama yang membutuhkankan itu, sudah dia lakukan sejak dulu sebelum menjadi caleg, jadi penilaian atau kabar burung tersebut menurutnya kurang bijaksana, “ Sejak dulu saya sudah melakukan bantuan bagi sesama yang membutuhkan, bantuan ini saya lakukan apabila ada kelebihan pendapatan usaha saya. Jadi bantuan yang saya berikan bukan setiap saat tetapi sesuai kemampuan pendapatan usaha saya. Yang saya berikan itu adalah bentuk perpuluhan hidup saya,” tandas Eduward.

DARI LORONG KE LORONG MENEBAR KASIH DENGAN TULUS
    Ditanya apakah dirinya melakukan pelayanan kasih seorang diri, Eduward mengatakan, kadang-kadang dia melakukan seorang diri, kada juga bersama beberapa teman kerjanya, tapi lebih banyak dia melakukan sendiri.

    Dia mengisahkan, untuk mengetahui kesulitan yang dialami sesamanya, dia harus berjalan dari lorong ke lorong, dari setapak ke setapak lainnya, dari satu desa ke desa yang lain, dari satu rumah ke rumah lainnya, untuk mengunjungi sesamanya dan berdiskusi bentuk persoalan hidup yang dihadapi mereka.

    Katanya, jika telah diketahui permasalahan sesungguhnya yang dialami oleh sesamanya yang kekurangan, maka dia akan memberikan bantuan sesuai kemampuan yang ada sesuai kebutuhan mereka.

TIDAK JADI CALEG PUN ATAU TIDAK JADI DPR PUN. SAYA TETAP MELAYANI SESAMA DENGAN KASIH

    Eduward mengakui bahwa dirinya memang sekarang ini sementara menjadi caleg, tetapi apa yang dia buat bukan ingin menarik hati masyarakat. Menurutnya,  apa yang dia lakukan lewat bantuan-bantuan itu bukan berarti menekan hati orang untuk harus memilihnya, tetapi apa yang dia lakukan itu adalah bentuk kepeduliannya pada apa yang dibutuhkan oleh sesamanya, terlepas nantinya mereka memilih dia atau tidak, itu semua tidak ada niat dalam hatinya, sebab dirinya tahu bahwa, masyarakat kita bukan lagi masyarakat yang bodoh, tetapi masyarakat sekarang ini sudah amat pintar dalam hal memilih caleg yang akan menjadi harapannya kelak.

    Dia menambahkan, kesempatan menjadi caleg, telah menambah pengalaman yang luar biasa bagi dirinya, sebab ketika melakukan kunjungan-kunjungan dan perkenalan diri ditengah masyarakat, dia mendapat begitu banyak gambaran dan berbagai bentuk persoalan hidup yang dialami masyarakat, sehingga pengalaman ini akan lebih memacu dirinya untuk berjuang agar bisa membantu sesamanya susah.

    Menurutnya, dengan fakta kehidupan masyarakat kecil yang ditemui itu, telah menorah janji dalam hatinya agar selalu berusaha untuk bisa menolong sesame yang menderita ,“ Saya melihat sendiri masih begitu banyak sesama kita yang hidupnya sangat sulit, walaupun saya tidak menjadi caleg atau tidak terpilih jadi DPR, saya akan tetap membantu mereka dengan kemampaun yang ada pada saya,” ucap Eduward, mengakhiri komentarnya. ( ExPos.01)

.

Abidin Aklis,SH. HIDUP HARUS BERMANFAAT


Foto Abidin     “ Sepandai apapun seseorang, sepintar apapun dia, apabila moral nya kuang bagus maka masyarakat akan menilai dia adalah orang yang tidak bermanfaat. Apabila orang seperti demikian maju menjadi calon apapun, apa itu calon RT, Calon RW, Calon Kades, Calon Bupati, Calon Gubernur maupun Calon legiaslatif, maka masyarakat pasti tidak akan memilihnya “. Hal ini diungkapkan oleh sosok sederhana penuh kekeluargaan, Abidin Aklis,SH, yang adalah seorang pengusaha kecil swasta yang sukses dan kini menjadi salah satu calon legislatif dari Parta Persatuan Pembangunan, Daerah Pemilihan Kota Lama dan Kelapa Lima, saat ditemui Exosus Pos, beberapa waktu yang di kediamannya di Perumahan Pitobi Penkase Oeleta Kupang.

    Kepada tabloid ini, Abidin Aklis yang memiliki sosok sederhana penuh kekeluargaan itu, menceriterakan bagaimana  dirinya berhasil menjadi seorang pengusaha kecil swasta yang sukses, menurut  Abidin, hal yang paling penting dalam menjalani hidup ini adalah bagaimana kita menjaga persaudaraan dan poersahabatan kita pada orang lain, bagaimana kita harus menjaga moral pribadi kita secara baik, kita pun harus jujur dalam segala hal, ulet dalam berbagai pekerjaan membangun pribadi dan keluarga, jika kita mampu mengelola pribadi kita dengan benar, maka kita akan di senangi banyak orang dan apapun yang  kita lakukan pasti akan berhasil.

     Abidin mengisahkan bahwa dirinya lahir di Kecamatan Takari Kupang pada tanggal 19 April 1965, kemudian masuk sekolah dasara pada SD Katolikh Takarai, setelah lulus dia dan orangtuanya kembali tinggal di Bonipoi Kota Kupang. Di Kupang, Abidin masuk sekolah di SMP Katolik Frater Kota Kupang lalu setelah lulus dia melanjutrkan sekolah di SMAN I Kota Kupang dan pada tahun 1985 ia lulus SMA Negeri I Kupang. Pada selanjutnya ia Kuliah di Fakultas Hukum Undana Kupang dan lulus sarjana pada tahun 1992.

BERPRESTASI SAMPAI TINGKAT NASIONAL DAN ASIA
    Dia menambahkan, saat menjalani masa sekolah, dirinya sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolahnya antara lain, kegiatan osis dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan di sekolah Katolik Frater maupun saat di SD Katolik Takari. Selain itu sejak kecil juga Abidin sangat hoby pada kegiatan persilatan, bola kaki dan basket. Saat di SMA, dirinya selalu mengikuti perlombaan ketangkasan silat, bolakaki dan basket sebagai uapaya pematangan diri dibidang olahraga.

    Saat kuliah di perguruan tinggi Undana, Abidin aktif juga di Resimen Mahasiswa, sedangkan bakatnya dibidang Silat dan Bola Kaki semakin maju sebab di Undana, Abidin dan teman-teman kesebelasan Bola Kaki berhasil mengikuti pertandingan di tingkat Nasional yaitu POPNAS pada tahun 1990 di Kota Semarang.

    Sejak remaja, Abidin juga sangat aktif di Pemuda Karang Taruna Bonipoi dan Aktif dikegiatan-kegiatan Remaja Masjid. Setelah menikah dengan Isterinya bernama Upik Janiar ,S.Sos.MM, yang adalah Dosen di Universitas Muhammadyah Kupang, dia mulai aktif di Kegiatan Kelurahan sebagai pengurus P2KP hingga sekarang ini. Lewat kegioatan P2KP, Abidin bersama pengurus lainnya berhasil menjawab semua permasalahan masyarakat di kelurahan Penkase-Oeleta.

     Abidin yang adalah pesilat handal pada perguruan Kipas Cendana itu, memiliki prestasi yang luar biasa sebab pernah mewakili NTT mengikuti Pra Sea Games tahun 1987 sampai 1988 dan kemudian pada tahun 1989, Abidin ikut mewakili NTT pada Pra Pon. “ Saya bangga bisa wakili NTT sebagai pesilat dan Group spak bola di tingkat Nasional, saya bangga karena bisa membawa nama NTT dengan bakat yang di anugerahkan Tuhan pada saya ini. Dengan bakat ini, saya bisa turut mengisi pembangunan di NTT dan Nasional,” ucap Abidin dengan sikap penuh rendah hati.
    Abidin melanjutkan, cita-citanya dulu ingin menjadi seorang tentara yang siap membela tanah air, namun dua kali mengikuti testing Akabri, dirinya tidak lulus sehingga setelah lulus SMA, dia memilih kuliah, dan setelah lulus kuliah, dirinya bekerja diperusahan kecil swasta. Dengan merangkak dan susah payah, akhirnya dia berhasil sukses sebagai seorang pengusaha kecil yang sukses.

MENJADI CALEG UNTUK BERMANFAAT BAGI SEMUA ORANG  
    Ditanya hal yang mendorong nya menjadi caleg, Abidin mengatakan bahwa dengan pengalaman yang dia dapati selama semala ini, dirinya melihat masih begitu banyak persoalan orang kecil yang tidak sempat mendapat perhatian dari pemerintah, masih banyak fasilitas-fasilitas social yang sangat dibutuhkan masyarakat namun tidak tersentuh oleh pemerintah kita, anak-anak dari keluarga tidak mampu yang ingin sekolah tapi tidak memiliki biaya pendidikan, ketidak mampuan rakyat kecil dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang layak terjadi dimana-mana, padahal pemerintah punya banyak program yang semestinya bisa membantu persoalan-persoalan ini, namun terkesan program-program itu tidak tersampaikan pada masyarakat yang paling bawah.

    Melihat permasalah-permasalahan yang terjadi itu melalui kacamata iman, Abidin menyadari bahwa persoalan-persoalan itu adalah suatu amanah yang mesti diperjuangkan olehnya. Dan satu-satu jalan agar persoalan itu bisa diperjuangkan maka dirinya harus menjadi DPR, maka ia harus menjadi Caleg untuk bisa masuk ke lembaga tersebut, karena lewat lembaga itu, dirinya bisa membicarakan dan memperjuangkan masalah-masalah yang diketahui secara detail dan terarah, untuk kemudian direspon oleh pemerintah kita. Katnya, persoalan-persoalan masyarakat selalu dibahas dalam musrembang dan dihadiri juga oleh para anggota dewan, tetapi dalam realisasinya ada banyak yang tidak terjawab, hal ini sangat mengecewakan masyarakat kita, tegasnya.
   
    Kata Abidin, dirinya menjadi caleg, bukan untuk senangkan dirinya atau mencari banyak uang di sana, dirinya bukan ingin dipuji dan disanjung sebagai angota dewan, tetapi dirinya menjadi caleg untuk memperjuangkan segala permasalah yang belum diperhatikan pemerintah. Persoalan-persoalan dan harapan rakyat kecil itu harus dijadikan Amanah luhur yang mesti diperjuangkan oleh kita yang tahu jalannya, yang tahu caranya, yang tahu bagaimana langkah tepat untuk mengatasinya.
   
    Menjadi DPR adalah suatu kesempatan bagi kita untuk bisa berbuat baik bagi sesama secara merata dengan tidak memandang golongan, suku dan agama. Menjadi Anggota DPR, adalah kesempatan kita melakukan tugas yang suci yakni memperjuangkan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya. Nah kalau kiita telah bisa berbuat yang baik bagi banyak orang, maka itulah makna hidup kita yang sesungguhnya di Dunia ini, yakni kita hidup harus bisa bermanfaat juga bagi orang lain, terlebih bagi mereka yang membutuhkan bantuan dan pemikiran kita.


BELI  SUARA RAKYAT DENGAN UANG,  MELECEHKAN HARGA DIRI RAKYAT
     Kepada semua teman dan sahabat sejak kecil hingga Universitas, baik teman dari sesama pesilat, group sepak bola dan basket,  Abidin yang lahir dari darah campuran keluarga Rote, Timor, cina dan Flores ini, menghimbau,  kiranya  selalu memberikan dukungan Do’a bagi dirinya yang kini menjadi Caleg DPRD Kota Kupang Dapil Kelapa Lima dan Kota Lama, karena menurut Abidin, Do’a  adalah kekutan yang dasyat bagi seseorang untuk menjalani hidupnya di atas rel kebenaran, Doa adalah jalan menuju suatu kesuksesan hidup yang benar-benar bermanfaat dikemudian hari.
   
    Kepada masyarakat, Abidin mengharapkan, saat pemilu Legislatif 2014 nanti, kiranya masyarakat kita memilih caleg yang punya moralitas hidup yang baik, sebab kalau hanya memilih orang yang pandai atau yang pintar tapi moralnya kurang baik, maka percuma dan sia – sia belaka, sebab nantinya menjadi Anggota DPR, dia akan melakukan perbuatan-perbuatan buruk yang mengecewakan kita semua. Masyarakat juga diharapkan untuk tidak memilih caleg karena uang atau karena diberikan sesuatu berupa barang, sebab ketika dia jadi, dia akan berusaha dahulu menutupi pengeluarannya dan aspirasi masyarakat tak kunjung diperjuangkan secara benar.
 
RAKYAT TEGAKAN HARGA DIRI, TERIMA UANG, JANGAN PILIH ORANGNYA
   Himbauan Abidin pada masyarakat, nanti mendekati pemilu legislative 2014, aka nada banyak demawan dadakan yang datang untuk  membagi-bagikan uang atau barang kebutuhan kita agar memilih figure yang dijagokannya, mereka akan menebar beribu janji palsu yang terkesan bohong belaka, hal-hal semacam ini sering terjadi dimana-mana yang selalu mencederai martabat kita sebagai rakyat yang punya kedaulatan tertinggi, yang mestinya tidak dapat dilecehkan dengan uang yang tak seberapa itu.

    Abidin melanjutkan bicaranya, jika ada orang yang berlaku dermawan yang datang dan memberikan uang, maka terima saja tetapi jangan pilih orangnya, sehingga dengan kerugian tanpa dipilih, orang tersebut akan menjadi sadar dikemudian hari untuk tidak merendahkan martabat kita dengan uang yang sedikit tak berarti itu.Orang-orang yang berusaha membeli suara rakyat dengan uang adalah orang-orang yang suka merendahkan martabat rakyat yang punya kedaulatan, cara meraih suara  seperti ini adalah pelecehan harga diri rakyat. “ Pililah mereka yang dianggap akan bisa membantu kita dikemudian hari, pililah caleg yang punya moral baik, pernah berjasa dalam masyarakat, cukup punya pengetahuan yang luas, sehingga ketika jadi anggota DPR, dia akan melakukan yang terbaik bagi masyarakat. Pilihlah caleh dengan hati yang tulus, agar ketika jadi Anggota DPR, dia akan memperjuangkan hak rakyat dengan hati yang tulus pula,” ucap Abidin mengakhiri perbicangan. ( Expos.002).

   

   

FERDERIKUS EKLOPAS LOUDOE, SH PENGACARA SENIOR YANG PUNYA SEGUDANG PENGALAMAN


erik foto    “ Agar kita selalu disenangi dan disayangi orang lain, maka kita harus bisa menembus segala perbedaan yang ada dalam masyarakat sehingga apa yang kita cita-citakan akan tercapai dengan baik”. Hal ini diungkapkan oleh Ferderikus Eklopas Loudoe,SH, yang adalah seorang Pengacara  Senior Kota Kupang, ketika ditemui Exodus Pos di kediamannya dibilangan kelurahan Kayu Putih.

    Kepada Tabloid ini, Ferderikus yang biasanya dipanggil akrab dengan nama Erik itu menceriterakan pengalamannya sebagai pengacara bahwa, sudah amat banyak kasus perdata maupun pidana yang dia lakukan pembelaan dan banyak yang berhasil dimenangkan dengan baik. Dalam melakukan pembelaan terhadap kliennya, Erik selalu melakukan dengan hati, dia juga selalu membantu para klien yang meminta pertolongannya tanpa mengharapkan apa-apa. Yang ada dalam hatinya, hanya ingin membantu para klien agar bisa mendapat kepastian hukum, memperoleh keadilan dan kebebesan dari jeratan hukum yang di alami klien nya. “ Saya merasa senang dan berarti apabila ada klien yang terbantu oleh pembelaan saya, saya amat gembira apabila klien yang saya bela mendapat kebebebasan dari jeratan hukum yang dialaminya “. Ucap Erik dengan nada tenang.  

    Erik juga mengakui bahwa tentunya tidak semua kasus yang dibelanya berhasil semuanya, namun yang penting baginya bahwa dia telah turut berusaha keras membantu para klien, dan itulah tugasnya sebagai seorang pengacara, membela klien sampai titik terakhir melalui keputusan hakim.

MILIKI PENGALAMAN DAN KEMAMPUAN YANG HANDAL
    Dia mengisahkan, dirinya menjadi pengacara sejak tahun 2002 hingga sekarang, sehingga banyak pengalaman yang telah dia peroleh sebagai seorang pengacara. Dia juga adalah Staf pada perusahan yang bergerak dibidang Industeri yaitu pada, PT.Panggung Guna Ganda Semesta yang kantornya beralamat di Tuapukan-Kupang Timur. Pada tahun pada 1989, dirinya pernah menjadi sekretaris partai IPKI NTT dan pada tahun 1999, Erik menjabat sebagai  ketua DPC Partai Serikat Indonesia Kupang, kemudian pada tahun 2006, erik terpilih menjadi ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat kelurahan Kayu Putih sampai sekarang ini. Dirinya juga sangat aktif dalam kegiatan gereja dan kini dia adalah salah satu mejelis GMIT Gloria Kayu Putih.

    Dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya, maka pada tahun 2013, Erik bergabung dengan Partai  Persatuan Pembangunan Kota Kupang. Berbekal pengalaman yang ada membuat Erik terpilih dan diusung oleh partainya untuk menjadi Caleg DPRD Kota Kupang dari Daerah Pemilihan Kecamatan Oebobo. “ Saya berterimakasih dan merasa bangga karena teman-teman pengurus Partai Persatuan Pembangunan mempercayai saya menjadi caleg ,” ucap Erik tenang.

    Kata Erik, setelah bergabung dengan PPP, dirinya merasa nyaman, sebab ternyata semangat membangun masyarakat yang dimiliki PPP, sesuai dengan hati nuraninya yakni, membangun masyarakat secara universal berlandaskan semangat nasionalisme yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD’45. Menurut Erik, penilaian masyarakat bahwa PPP adalah partai hanya milik orang Muslim, ternyata jauh dari penilaian itu, sebab terbukti bahwa saya dan teman-teman yang bukan Muslim dipercaya oleh PPP menjadi Caleg mewakili partai tersebut.

MENJADI CALEG UNTUK PERJUANGKAN MASALAH RAKYAT KECIL
    Ditanya tentang motivasi dirinya menjadi caleg, Erik mengatakan, kemiskinan masyarakat kecil diberbagai bidang hidup, yang lebih khususnya dibidang pendidikan dan kesehatan, telah menggugah batinnya yang paling dalam untuk harus berjuang mengeluarkan masyarakat dari belenggu derita yang selalu dialaminya itu. Ketidak seriusan pemerintah dalam memperhatikan nasib anak-anak sekolah dari keluarga yang tidak mampu serta ketidak seriusan pemerintah menangani masalah kesehatan rakyat kecil, telah membuat penderitaan panjang yang dialami rakyat, setiap saat saya selalu melihat permasalahan yang sama terjadi, sehingga jiwa saya bertekad memperjuangkannya apabila terpilih menjadi DPR nanti.

    Kata Erik, dia cukup memahami permasalahan yang diderita masyarakat kecil, sebab 10 tahun menjadi ketua LPM di Kelurahan Kayu yang setiap saat selalu bertemu dengan masyarakat dalam mendiskusikan segala permasalahan untuk mencari  jalan keluarnya yang tepat. Lewat pengacara pun dirinya tahu persis masalah-masalah Hukum tentang ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat kecil, sehingga menurut Erik, apabila dirinya dipercaya dan pilih rakyat, maka dengan segala kemampuan yang ada, dia akan bekerja keras untuk kepentingan masyarakat.

MENEMBUS PERBEDAAN MENGGAPAI TUJUAN ADALAH MOTO HIDUPNYA
    Berbekal motto hidup “ Menembus Perbedaan, menggapai tujuan”,  membuat dan memacu Perjuangan Erik, sehingga apapun yang dia  lakukan selalu berhasil. Menurut Erik, motto yang dipakai selama menjalani hidunya ini memiliki makna bahwa, jika kita ingin disukai dan disenangi banyak orang maka kita harus menghormati perbedaa-perbedaan yang ada ditengah masyarakat, kita harus bisa memprsatukannya yang dengan kata lain yakni kita harus bisa menembus perbedaan itu, dan apabila kita telah melewatinya dengan bijaksana, maka apa yang menjadi impian dan harapan kita, pasti akan berhasil. Jangan kita benci perbedaan karena nantinya membuat kita tidak berani maju kedepan, jangan kita menghindari diri  dari perbedaan itu sebab kita akan ketinggalan meraih cita-cita. Persatukan perbedaan itu agar kita bisa menggapai harapan yang di impikan, ungkap Erik.( EXPOS 02 ).