Sabtu, 11 April 2015

GMIT “ YEGAR SAHADUTA “ OSMOK KUPANG “ KEBANGKITAN KRISTUS, SEMANGAT BARU, DAN DAMAI SEJAHTERA “



Exodus Pos Online. Kupang 11 April 2015.

Pdt. Yosefina Takoy Warrau ( Baju Kuning)
“ Terkikisnya Nilai-Nilai Iman,  dalam keseharian Hidup  sesama  Jemaat Tuhan, yang semakin hari, semakin tajam merosot, telah membuat hidup dan kehidupan umat manusia, makin hari semakin jauh dari kebenaran . Hal ini tak boleh dibiarkan , oleh karena itu, lewat kegiatan Paskah dan pawai kemenangan , diharapkan dapat menyegarkan Iman  sesama Jemaat untuk lebih kukuh mendukung pembangunan iman , memperdalam persatuan  untuk   menggapai damai sejahtera dalam hidup menggereja “ . hal ini di ungkapkan oleh Pendeta GMIT Yegar Sahaduta- Osmok- Kupang, Yosefina Takoy Warrau, kepada wartawan Exodus Pos, saat  hendak melepas peserta pawai Kemenangan Paskah pada, sabtu  04 april 2014, di halaman depan Gereje tersebut.

Pendeta Yosefina, mengatakan, Tuhan Yesus Kristus yang bangkit, membangkitkan semangat baru dan mengutus kita untuk mewujudkan damai sejahtera bagi semua orang. Kristus yang bangkit , telah memberikan semangat baru bagi semua umat manusia untuk selalu dan selalu setia untuk mau mewujudkan damai sejahtera bagi keluarga, bagi anak, bagi orang tua, bagi tetangga, bagi sahabat dan kenalan, bagi semua orang yang kita kenal, bagi semua orang yang kita jumpai dalam hidup dan kehidupan ini. 

“ Jika kita tidak mau mewujudkan Damai Sejahtera bagi sesama dalam hidup kedepan , maka Makna Paskah yang mulia ini , di lecehkan oleh kita sendiri, dan itu artinya, kita tidak menghargai pengorbanan berdarah oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, di Kayu Salib”, ucapnya.

Pendeta Yosefina, menamnahkan,  semua Jemaat harus  bangga memiliki Tuhan Yesus Kristus yang rela berkorban menebus dosa yang kita buat setiap saat, kita bangga karena miliki Tuhan Yesus, yang sudi membuka pintu Surga bagi kita lewat pengorbanannya di kayu salip, namun, maukah kita memikul salibnya dalam hidup setiap hari ? .
 
Katanya, Tuhan Yesus telah rela tumpahkan darahnya demi dosa kita, tapi, apakah kita rela memaafkan sesama yang bersalah pada kita ? .  Tuhan Yesus telah mengalahkan maut dan dosa kita sehingga kita telah ditebus dan memperoleh damai sejahtera dalam hidup ini, tetapi, apakah kita juga mau mewujudkan damai sejahtera bagi sesama kita ?.

Dia menjelaskan, makna Paskah yang luhur itu, harus menjadi semangat baru bagi semua jemaat Yegar Sahaduta dalam hidup menggereja dan merasul di tengah-tengah kehidupan yang semakin modern ini.

Ket.Panitia, Anton Ndoen
Saat itu juga, Kepada Wartawan, Ketua panitia Pawai Kemenangan Paskah GMIT Yegar Sahaduta, Anton Ndoen, mengatakan, cara yang tepat untuk  memperdalam rasa persatuan dan kesatuan  iman dalam membangun gereja Tuhan adalah,  melibatkan seluruh Jemaat  dalam kegiatan-kegiatan Rohani.

Menurut Anton, Kegiatan Paskah adalah Moment yang tepat bagi kita untuk terlibat dan melibatkan diri  secara tulus untuk memperdalam rasa persatuan yang erat untuk menggapai damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan Yesus, lewat kebangkitanNYA.

Kepada seluruh Jemaat Yegar Sahaduta, Anton Ndoen, berharap,  pawai kemenangan yang dilakukan itu, janganlah dianggap sebagai pawai biasa-biasa saja , tetapi harus dimaknai sebagai moment yang mampu memberikan perobahan hidup baru untuk mewartakan kebenaran dan kebaikan Tuhan Yesus,  dalam hidup sehari-hari.  Jemaat harus memaknainya sebagai suatu kesempatan yang mampu mendorong semua Jemaat untuk lebih giat dalam mendukung pembangunan iman gereja, agar kedepannya, semua jemaat, akan mampu mengalahkan tantangan dosa dalam kehidupannya.

Dalam kesempatan itu juga, Wakil ketua panitia, Anton Smaut, mengatakan, pawai kemenangan yang dilakukan tersebut, melibatkan 3 ratusan Keluarga jemaat Yegar Sahaduta yang berjumlah kurang lebih 500 orang. Anak-anak, remaja dan tua-tua jemaat, turut mengikuti pawai tersebut.

Dia menjelaskan, pawai kemenangan tersebut dilakukan mulai dari gereja Yegar Sahaduta Osmok, melewati depan Markas Angkatan Laut, lalu menuju pelabuhan Tenau, memutar lewat jalan bawah Tenau, melingkar cabang rumah tujuh dan kembali ke Gejera Yegar Sahaduta. Katannya, setelah kembali ke Gereja Yegar Sahaduta, dilangsungkan Ibadat subuh , lalu seluruh jemaat kembali ke rumah masing-masing.

Sesuai Pantauan Wartawan Exodus pos, mulai dari halaman Gereja Yegar Sahaduta Osmok, pada pukul 24.00, terlihat 5 ratusan jemaat yang memegang obor di tangan masing-masing , di pandu oleh dua Motor lalulintas, keluar dari halaman gereja itu, sambil bernyanyi puji-pujian meriah, melewati  jalan raya depan kompleks Angkatan laut menuju arah pelabuhan Tenau.

Syair-syair pujian yang dibawakan oleh 2  orang pemuda , membakar semangat peserta pawai yang membalas syair – syair itu dengan kidung-kidung rohani  yang meriah.

Langkah-langkah kaki dari putra-putri cilik, penuh semangat berjalan sambil memegang obor di tangan dan bernyanyi-nyai dengan merdunya. Kesunyian malam itu dibaluti dengan kidung-kidung merdu penuh makna surgawi.

Semakin larut, nyanyian jemaat Yegar Sahaduta,  semakin bersemangat, memuji-muji kebesaran Tuhan. Dalam kegelapan malam itu, tampak- obor-obor menyala membias sekeliling jalan raya yang di lewati peserta pawai.

Sementara terlihat di atas mobil , yang berada di belakang  2 lalulintas yang bermotor, tampak 2 orang serdadu berdiri tegar berjaga di bawah kaki salip Tuhan Yesus , yang tergantung tak bergerak di atas tiang kayu Salip yang  tinggi. Suasana  sakral memenuhi  alam sekitar dimalam itu.

Terlihat juga, sang Sopir yang mengemudikan Mobil Truk, memuat Salib yang bergantung Yesus Juru Slamat, sambil mengemudikan Mobil, sang sopir bernyanyi penuh semangat.

Keseriusan seluruh Jemaat dalam pawai tersebut menampakkan  ketahanan Iman  yamg amat teguh , penuh Kasih dan Cinta kepada Tuhan Yesus. Gambaran Suasana jemaat malam itu, telah menggambarkan bahwa Jemaat Yegar Sahaduta, telah bangkit bersama Yesus, dalam semangat baru untuk membangun dan menopang Gereja Tuhan , untuk menghadapi tantangan hidup kedepan.

Terlihat jelas, Pendeta Yosefina dan Para Pengurus Panitia Pawai Kemenangan, yaitu, Ketua, Anton Ndoen, Wakil Ketua, Anton Smaut, Bendahara, Reliana Ngek Bolla, Sekretaris , Joni Hangge. Seorang Tokoh Pemuda, Hans Gomang dan beberapa pemuda lainnya, sambil bernyanyi,  berjalan di depan barisan obor.     ( ExPos.001