Senin, 16 Desember 2013

Dr.Abubakar Iskandar. Soal Pilih Caleg : RAKYAT JANGAN GADAIKAN HARGA DIRI DENGAN UANG


Iskan foto
Dr.A.Iskandar

“Rakyat harus hati-hati dan cerdas dalam memilih caleg kalau ingin memiliki wakil nya yang berkualitas dan bermanfaat. Caleg yang punya baliho banyak, punya uang banyak, belum tentu memiliki  moralitas yang baik, belum tentu memiliki motivasi yang kuat untuk memperjuangkan apa yang diharapkan rakyatnya. Pilih Caleg yang bukan sekedar menjadi representase fisik simbolik di Lembaga DPR/DPRD, melainkan yang bisa menjadi Representase nilai-nilai kejujuran, keadilan, kebenaran dan kebaikan, yang mampu dilakukannya kelak untuk menyelamatkan rakyatnya dari penderitaan hidup .”  Hal ini diungkapkan oleh pemerhati masyarakat miskin, Dr.Abubakar Iskandar , ketika ditemui Wartawan Exodus Pos, dikediamannya, di Kelurahan Sikumana- Kupang-NTT, beberapa waktu yang lalu. Berikut petikan wawancara dengannya :

Banyak masyarakat menilai kinerja wakil rakyat buruk dan terkesan tidak peduli dengan derita hidup yang dialami oleh rakyat kecil, pendapat Anda ?

Tidak semua wakil rakyat kita demikian, ada yang benar-benar serius perjuangkan penderitaan rakyatnya, tetapi memang ada juga yang terkesan masa bodoh karena mungkin ada hal yang mungkin mengganjalnya. Banyak wakil rakyat kita tersandung hukum karena korupsi, apa yang diperjuangkannya tidak mendapat dukungan penuh dilembaga dewan karena moralnya telah dianggap jelek. Wakil rakyat yang terlibat korupsi itu akan kurang dipercaya, sehingga apa yang dibicarakan tentang rakyat kurang ditanggapi. Ada juga wakil rakyat kita yang mau menjadi DPR/DPRD bukan untuk perjuangkan aspirasi rakyat melainkan mencari kedudukan dan kekayaan pribadi semata. Ada juga wakil rakyat kita yang tidak memiliki pengetahuan yang matang  tentang persoalan rakyat, tidak miliki wawasan luas tentang bagaimana memperjuangkan aspirasi secara meyakinkan.Inilah yang menjadi masalahnya.

Sebagai wakil rakyat, apapun masalahnya, mereka harus bisa meloloskan kepentingan rakyat , menurut  Anda?

Moralitas seorang wakil rakyat menjadi penting, kalau dia tersandung korupsi, sulit bisa berjuang dengan baik bagi rakyat. Kalau dia jadi DPR/DPRD dengan motivasi utama mencari kekayaan tentu sulit berkonsentrasi memikirkan nasib rakyatnya. Pemilu adalah sarana rakyat menyerahkan kedaulatan secara terhormat kepada mereka yang pantas mewakili rakyat merumuskan kebijakan-kebijakan yang menjamin kesejahteraan, keadilan dan kebaikan bersama. Kalau seseorang menduduki jabatan karena rakyat, maka sebenarnya dia harus tunduk pada rakyat, dia harus mengabdi pada martabat rakyat,martabat manusia dan bukan sebaliknya. Jika rakyat ingin berdaulat di negeri ini, rakyat ingin dihormati martabatnya, rakyat harus menjaga harga diri dengan cara tidak merima uang atau barang untuk memilih wakilnya menjadi DPR/DPRD, supaya tidak disepelehkan kepentingannya.

Hasil pemilu  sebelumnya, banyak calon wakil rakyat kita memperoleh kedudukan dengan cara permainan uang dan sumbgangan-sumbangan dari calon wakil rakyat. Wakil rakyat kita terkesan masa bodoh dengan persoalan rakyat sebab merasa telah membeli murah suara rakyat sehingga hubungan dengan sendirinya terputus selama lima tahun. Inilah yang amat disesalkan. Wakil rakyat kita yang rugi karena mengeluarkan banyak uang untuk mendapati suara dukungan, tentu akan sibuk mencari uang menutupi pengeluarannya, penderitaan rakyat dilupakan begitu saja,
harga diri rakyat disepelekan oleh mereka, martabat rakyat diremehkan karena uang.

Kedudukan yang didapati dari rakyat terkesan digunakan untuk menindas rakyat sendiri dengan cara menggunakan uang rakyat untuk memperkaya diri, korupsi dan memeras pemerintah untuk kepentingan pribadinya. Wakil rakyat tidak takut lagi dengan amarah rakyat, wakil rakyat tidak respon dengan keluhan rakyatnya. Kenapa ? karena suara rakyat telah tergadaikan dengan uang dari sang wakil rakyat itu. Fasilitas sang wakil rakyat tersedia lengkap, untuk membeli beras sekilo saja, rakyatnya tidak mampu, Kenapa ? karena rakyat sendiri yang telah rela diremehkan oleh wakil rakyat itu dengan cara, meminta atau menerima uang dan barang saat sang calon wakil rakyat lakukan sosialisasi diri dan kampanye. Ini yang namanya jabatan politik dibayar mahal sedangkan martabat rakyat dibayar amat murah sekali,  sungguh memprihatinkan.

Pendapat Anda, bagaimana memilih caleg yang berkualitas ?

Pililah mereka yang memiliki moralitas yang baik. Pililah mereka yang punya Rekam Jejak yang jelas . Pilih caleg bukan karena miliki gambar baliho yang banyak dan elit. Pilih caleg jangan karena janji-janji muluk yang diucapkan dan tak mungkin bisa dilaksanakannya. Pilih caleg jangan karena uang atau barang. Rakyat harus bisa menegakan harga dirinya supaya demokrasi sejati bisa tercipta di negeri ini. Memilih caleg harus  dengan hati nurani dan tidak  menerima apa-apa. Jika demikian maka  harga diri rakyat akan tetap dihormati. Wakil Rakyat yang dipilih akan merasa berutang budi pada rakyat dan tentu selalu menghormati dan menyayangi rakyatnya serta tak mungkin mengkhianati rakyatnya. Wakil Rakyat itu pasti akan memperjuangkan kepentingan rakyatnya dengan hati yang tulus karena dia pun dipilih dengan hati nurani yang tulus oleh rakyatnya.

Rakyat harus hati-hati dan cerdas dalam memilih caleg kalau ingin memiliki wakil nya yang berkualitas dan bermanfaat. Caleg yang punya baliho banyak, yang punya uang banyak, belum tentu memiliki  moralitas yang baik, belum tentu miliki elektabilitas yang diharapkan dan belum tentu memiliki motivasi yang kuat untuk memperjuangkan apa yang diharapkan rakyatnya. Pililah caleg bukan sekedar menjadi representase fisik simbolik di DPR/DPRD, melainkan yang bisa menjadi Representase nilai-nilai kejujuran, keadilan, kebenaran dan kebaikan, yang mampu dilakukannya kelak untuk menyelamatkan rakyatnya dari penderitaan hidupnya. Harapan saya, jika Rakyat ingin martabat nya dihargai dan di hormati, pada pileg 2014 nanti,  jangalah menggadaikan harga diri kita dengan uang atau barang, sebab kita akan susah lagi selama lima tahun kedepan. Selamat menghadapi pileg 2014. (ExPos.001).

Kamis, 05 Desember 2013

29 Warga RT 23 RW.03, Penkase- Oeleta kota Kupang, SANGAT BUTUH AIR MINUM !



jon suek foto
Jon Suek
“ Jarak pipa Induk dari tempat tinggal kami hanya sekitar 20 meter, jika pihak pemerintah kota mau perhatikan kami, maka terntu kami sudah mendapat pelayanan air bersih. Untuk minum saja kami tak mampu, apalagi untuk cuci,mandi dan bercocok tanam,” hal ini di ungkapkan oleh Jon Suek dan Niko Ese, mewakili 29 keluarga yang tinggal di Wilayah RT 29 Warga RT 23 RW.03.Kelurahan Penkase-Oeleta nKota Kupang, saat ditemui Wartawan Exodus Pos, beberapa waktu lalu, tepatnya di Lokasi tempat kebun sayur dan  Lombok milik mereka.

Lewat tabloid ini, warga RT 29 Kelurahan Penkase-Oeleta, yang berjumlah 29 Keluarga dengan jumlah jiwa berkisar 100 orang itu mengatakan, selama ini mereka membeli air tanki seharga 75 ribu per tanki, dan dalam sebulan, setiap keluarga membutuhkan 2 tanki air. Hal ini menurut mereka sangat memberatkan karena rata-rata mereka hanya bekerja sebagai buruh dan pedagang sayur.

ese foto
Niko Ese
Kata mereka, 2 tanki air yang dibeli tiap bulan hanya bisa mencukupi untuk minum dan MCK, dan apabila digunakan untuk kebutuhan minum hewan peliharaan serta tanaman Lombok dan sayuran yang ada maka tidak cukup. Dan oleh karena itu banyak tumbuhan sayur dan hewan peliharaan mereka yang mati kekeringan, padahal hewan dan tumbuhan tersebut untuk dijual menjawab kebutuhan sekolah anak-anak mereka serta kebutuhan makan dan minum keseharian mereka.

Menurut pengakuan Jon Suek dan Niko Ese, yang juga adalah petani sayur serta permeliharaan babi dan ayam, mengatakan, untuk memperbaiki ekonomi keluarga, maka bersama beberapa keluarga mereka melakukan usaha tanam Lombok dan pelihara hewan, namun mereka selalu mengalami kebangkrutan akibat kekurangan air untuk menyirami dan memberi minum pada hewan-hewan mereka.

ADA MATA AIR DILOKASI WARGA, PEMERINTAH BISA GUNAKANNYA
Jon dan Niko mengatakan bahwa, menurut penelitian suatu lembaga pencaharian titik mata air milik perusahan asing, maka dilokasi mereka itu terdapat mata air yang cukup besar, oleh karena itu, mereka sangat mengharapkan bantuan dan dukungan pemerintah kota Kupang untuk menggali titik air yang ada di wilayah tersebut, guna bisa menjawab kebutuhan warga yang hampir semuanya berusaha tanaman Lombok dan sayur guna bisa memperbaiki kebutuhan hidup ekonomi keluarga dan membiayai pendidikan anak-anak mereka. “ Jika mata air tersebut memiliki debit yang besar maka tentu bisa di-alirkan ke wilayah lain yang masih sangat membutuhkan air bersih,” ucap Niko dengan nada serius.
 
Jon mengaku, dalam seminggu, untuk menyirami tanaman dan minuman bagi hewan peliharaan yang ada, mereka membeli 4 tanki air. Dan jika tanki berhalangan mengisi dalam seminggu maka tanaman mereka langsung kering dan ada yang mati, hal ini sangat memprihatinkan, sebab mereka harus memulai tanam dari awal, padahal usaha ini sudah 2 tahun lebih membantu kehidupan keluarga mereka.

Menurut Niko Ese, jalan masuk ke perkampungan itu pun masih kendala sehingga banyak mobil tanki yang enggan masuk ke wilayah itu. Jika tanki tidak masuk membawa air, maka untuk minum pun mereka amat sulit mendapatinya. Oleh karena itu, mewakili puluhan keluarga, dia mengharapkan perhatian serius dari pemerintah Kota Kupang, untuk pembuatan jalan serta adanya jaringan pipa ke rumah-rumah penduduk yang berjumlah 29 keluarga itu.

ADA USAHA PRODUKTIF TAPI BELUM TERBANTU DANA PEMBERDAYAAN.

Mewakili puluhan Keluarga, Jon dan Niko, mengatakan, sudah lama warga dilokasi itu berusaha secara mandiri dibidang tenaman Lombok, pemeliharaan babi dan ayam, namjun belum diberikan bantuan dana nusahja oleh pihak poewmerintah kota Kupang, padahal menurut mereka, ada banyak bantuan-bantuan poemberdayaan yang diberikan pemerintah tetapi belum menyentuh warga yang ada di lokasi tersebut. Hal ini menurut mereka sepertinya ada tembang pilih dalam memberikan bantuan pemberdayaan.

Kata mereka, seharusnya mereka diberikan kesempatan mengelolah usaha tanaman Lombok dan pemeliharaan hewan dengan bantuan dana yang ada dipemerintahan sehingga usaha mereka bisa berkembang lebih maju lagi. Kata mereka, pihaknya sudah melakukan pendekatan-pendekatan ke pemerintah kelurahan akan tetapi katanya Dana-dana tersebut sudah direalisasi pada kielompok lain sehingga mereka harus menunggu pada tahap yang lain.
 
Kepada pemerintah Kota Kupang, warga mengharapkan, adanya perhatian serius untuk pelayanan air bersih, penerangan jalan bagi mereka dan juga pembuatan jalan masuk kedalam perkampungan warga, sehingga memudahkan warga dalam upaya-upaya memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga dan warga pun bisa keluar dari kesulitan yang dialami bertahun-tahun ini.

Jon dan Niko mengakui, memang sebagai tahap awal, semua warga telah mengumpulkan sedikit demi sedikit uang untuk membeli tanah putih sebagai urukan awal jalan masuk kedalam perkampungan tetapi belumlah nampak baik. Warga juga mendapat bantuan dari donator tanah putih dari bapak OT HORO, namun juga terasa belum menjawab kebutuhan akan suatu jalan yang memadai, sehingga perlu campur tangan pemerintah kota Kupang agar jalan tersebut bisa menjadi layak dan memadai.   “ Jika Pemerintah tidak memperhatikan kami, maka kepada siapa lagi kami harus mengadu ? ,” ucap Jon mengakhiri pembicaraannya. ( ExPos.002).

"PEMERINTAH HARUS MENERTIBKANNYA"



ham buan ftKupang, Exodus Pos Onlin.Galian C yang dimuat oleh Truk-Truk melewati wilayah Kelurahan Manualai Dua, Sikumana, Alak, yang  menuju kedalam pusat kota Kupang, sangat meresahkan banyak masyarakat, pasalnya, tanah putih atau sertu yang jatuh berserakan di aspal jalanan raya umum, sangat mengganggu kendaraan roda empat maupun roda dua. Ada kendaraan roda empat yang terjatuh karena menggiling sertu dan tanah putih tersebut, bahkan ada juga yang terjadi tabrakan dasyat karena debuh dari truk pengengkut tersebut menghalangi pandangan para pengendara roda empat maupun pengendara roda dua yang mengikuti dari belakang. Hal ini diungkapkan oleh Tokoh Masyarakat Manuali Dua, Abraham Buan, ketika ditemui wartawan tabloid ini, di kediamannya pada beberapa   waktu lalu.

Katanya, banyak  pengeluhan dari para pengendara roda empat maupun roda dua, pengeluhan juga datang dari masyarakat yang tinggal di pinggiran jalan raya ,  mengatakan, abu-abu yang berasal dari truk pemuat sertu dan tanah putih itu sangat mengganggu kesehatan mereka.

Kata Abraham, rumah-rumah dan tumbuhan yang berada di pinggiran jalan yang di lewati truk-truk itu terlihat berwarna putih oleh karena debu-debu yang berasal dari truk pemuat galian C tersebut. Hal ini juga berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat dan bukan tidak mungkin akan menimbulkan penyakit Ispa bagi warga yang tinggal dipinggiran jalan-jalan tersebut.

Abraham menambahkan, debu-debu tersebut juga memicu kecelakaan lalulintas bagi kendaraan yang berjalan di belakang truk-turk tersebut, ketika abu beterbangan dan menutupi pandangan pengendara maka bisa saja menimbilkan tabrakan yang dasyat sebab  pandangan pengendara tertutup oleh debuh sehingga tidak bisa mengontrol pandeangannya. Hal ini sangat membahayakan.

Abramham Buan  menghimbau, agar pemerintah kota kupang serius menanggapi persoalan ini, aparat terkait seperti Dinas Perhubungan,Polisi  Lalulintas, harus menertibkan kendaraan-kendaraan pemuat galian C yang berkeliaran ramai memasuki kota Kupang sambil membiarkan material yang dimuatnya terjatuh dan berserakan diaspal jalan raya dan terkesan  sangat mengganggu kebersihan jalan raya kita. Dinas kebersihan juga harusnya memberikan teguran keras kepada para pengusaha kendaraan-kendaraan pemuat galian C tersebut sehingga ada upaya lebih tertib dalam menjaga muatannya untuk tidak jatuh berhamburan di jalan raya.

Menurut Abraham, sebaiknya truik-truk pemuat galian C tersebut memakai Terpal untuk menutupi muatan mereka sehingga tidak mengeluartkan debuh  dan tidak terjatuhnya material yang diangkut itu. Cara inilah yang cukup tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun ini harus dibuat aturan oleh pihak dinas yang berwenang sehingga para pengendara dan pengusaha galian C harus mentaati apa yang ditetapkan, dan apabila mereka tidak mengindahkannya, maka pihak pemerintah berwenang langsung memberikan sangsi tegas.

Katanya, jika hal ini tidak ditanggapi serius oleh pihak yang berwenang, maka akan mendatangkan kecelakan yang seius , dan jika terus berlanjut maka bisa saja  pengendara dan masyarakat akan mengamuk dan menghajar para pengendara truk pengangkut galian C tersebut, dan jika hal ini terjadi maka tentu akan  merugikan kita semua. “ Banyak warga yang marah-marah dan mengatakan akan menghalangi truk-truk itu untuk tidak boleh melewati wilayah mereka apabila tidak ditertibkan oleh pemerintah yang berwenang,” ujar Abraham. (Expos 002).