Minggu, 06 Januari 2019

PELOPOR FILM NTT PIETER KEMBO DAN TEATER PLUSS KUPANG : “ SUKSES LAKSANAKAN FESTIVAL FILM PERDANA TINGKAT PROVINSI”


“ Para Sineas Muda NTT sangat kreatif menuangkan ceritera fiksi  dalam bentuk film pada FFPD ini. Mereka memang layak untuk didukung oleh masyarakat dan Pemerintah NTT sehingga karya-karya mereka berguna bagi pembangunan dan pendidikan karakter bangsa “.

Hal ini merupakan pengakuan Pieter kembo yang adalah penanggungjawab penyelenggaraan Festival Film Pendek dan Dokumenter se Nusa Tenggara Timur  yang bertemakan FILM NTT BANGKIT, melibatkan 22 Kabupaten.

Ditemui disela-sela kesibukan menulis naskah dirumahnya komplek BTN Kolhua, dia menjelaskan secara detail mengapa ia dan organisasi LSP Teater Pluss mau melakukan Festival Film dengan menelan dana ratusan juta rupiah  tersebut.

Kata Pieter, begitu banyak komunitas di NTT sangat berbakat membuat film, mereka kreatif membuat film-film pendek dan banyak yang dimuat dalam media sosial.

Katanya dengan bakat dan kreatif dimiliki itu, patut didorong agar maju berkembang dan pada akhirnya karya-karya itu bisa digunakan pemerintah untuk film pendidikan karakter serta  mempromosi wisata budaya yang ada di Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu, mereka harus diberikan apresiasi dalam ajang Festival, sehingga terdorong dan bisa memproduksi film-film berkualitas yang bermanfaat positif bagi pembangunan daerah kita.

Selain itu juga, kata Pieter, dia ingin memperkenalkan kepada Pemerintah NTT bahwa, adanya kaum sineas-sineas muda yang kreatif dan tangguh yang bisa dijadikan salah satu elemen untuk turut membangun provinsi Nusa tenggara Timur lewat film-film bernilai.

“ Saya kira itulah sebab mengapa saya melakukan festival film ini walaupun harus banyak mengorbankan biaya yang cukup besar. Saya lakukan karena ada nilai-nilai yang berdampak positif bagi pembangunan dan kehidupan manusia “, tegas Pieter.

Menurutnya, dana yang digunakan pada Festival ini  memang terbilang cukup besar, namun itu tidak berarti bagi nilai-nilai dari film-film yang kreatif.

Katanya, dana yang diperoleh untuk kegiatan ini diperoleh dari Pusat Pengembangan Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar 40 juta, , dari pemerintah Provinsi 15 juta, dari donatur bapak Josep A.Nae Soi dan Keluarganya sebesar 20 juta dan 31 juta adalah tanggungan dirinya bersama  Lembaga Swadaya Perfilman NTT Teater Pluss, yang dia pimpin saat ini.

Dia merincikan kebutuhan menyangkut rangkaian Festival Film tersebut adalah, mulai dari persiapan dan promosi menelan biaya 6 juta rupiah, kegiatan DISKUSI FIM  memakan biaya 23 juta, pengumpulan film festival dari 22 kabupaten menelan biaya 7 juta rupiah, transportasi darat dan udara serta penginapan bagi tamu Nara Sumber Pusat, Juri Pusat, Anggota Panitia memakan biaya 17 juta rupiah, biaya gedung bioskop dan konsumsi nonton bareng 4 juta rupiah dan yang terakhir biaya apresiasi buat  7 Film Terpilih Terbaik menelan biaya 44 juta rupiah, sehingga total dana pada pelaksanaan Diskusi Film dan Festival Film Pendek-Dokumenter NTT Bangkit 2018 ini memakan biaya sebanyak 101 jutaan rupiah.

“ Dampak positif yang diperoleh dari Diskusi Film dan Festival Filn NTT ini adalah para komunitas mampu memproduksi film Fiksi dan Dokumenter yang berkualitas  mendidik dan bersaing secara nasional. Hal ini terbukti dengan perolehan nilai yang ditetapkan oleh dewan Juri Tingkat Nasional yaitu Hadi Artomo, Sn dari Isntitut Kesenian Jakarta dan IGP Wiranegara, Sn dari Universitas Budi Luhur jakarta”, ucap Pieter.

Film berjudul KITA UNTUK SIAPA, dari komunitas RAIDER PRODUCTION asal Timor Tengah Selatan, terpilih sebagai FILM TERBAIK I  FFPD NTT BANGKIT 2018, disusul dengan film A MATES, karya Mozaik Nanentom Production  dari Timor Tengah Utara terpilih sebagai FILM TERBAIK ke II, sedangkan Film Terbaik ke III berjudul CAHAYA DISUDUT HATI karya OMK Naesleu dari TTU.

Sedangkan untuk kategori FILM HARAPAN FFPD NTT BANGKIT 2018, diraih oleh 4 komunitas film, masing-masing, Kaki Kereta, Name-N, A97 Cinema dan komunitas 10 kaki, yang keempatnya ini berasal dari kota kupang.

“ Semoga diwaktu mendatang, penyelenggaraan FFPD NTT BANGKIT ini lebih baik lagi berkat dukungan berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, pemerintah pusat  dan masyarakat “, tuturnya.( **KPR).