Selasa, 22 Oktober 2013

TELLENDMARK J. DAUD, JADI PEMIMPIN BUKAN SUATU KEBETULAN


Tellen Foto 1Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Ada mimpi yang punya arti, ada mimpi yang kosong belaka. Ada keyakinan pasti ada harapan. Ada Harapan pasti ada jalan. Jika ada jalan pasti akan sampai ke tujuannya. Itulah sederetan kalimat yang terlontar dari bibir Seorang Politikus Muda Kota Kupang, Tellendmark J.Daud, yang juga adalah ketua DPRD Kota Kupang, ketika diwawancarai wartawan Exodus Pos, dikediaman rumah jabatannya, beberapa waktu  lalu. Berikut isi wawancara tersebut :

Dulu Anda dikenal sebagai pengusaha sederhana, kini menjadi Politikus dan Ketua DPRD Kota Kupang, bagaimana anda bisa mencapai karir gemilang ini ?

Begini,  awal saya masuk ke Partai Golkar pada tahun 2008, saya tidak menyangka nantinya harus menjadi Caleg pada Pemilu 2009. Karena menjadi salah satu pengurus Partai Golkar Kota Kupang, maka saya wajib menjadi caleg pada tahun 2009 itu. Waktu itu saya menganggap hanya sebagai pelengkap caleg yang dibutuhkan oleh  partai, saya  tidak pernah bermimpi nantinya akan dipercaya rakyat menjadi wakil mereka di DPRD Kota Kupang. Saat itu, saya menjalani hari-hari perjuangan sebagai caleg dengan penuh kesulitan tapi saya menerima dengan hati yang sabar dan tak pernah mengeluh, dengan perjuangan yang ulet akhirnya saya bisa menduduki kursi terhormat sebagai anggota DPRD Kota Kupang, dan akhirnya, kini saya berhasil menjadi Ketua DPRD Kota Kupang.

Waktu jadi Caleg dulu, saya merasa begitu sulit meyakinkan masyarakat untuk mempercayai dan memilih saya. Kalau  saja sebelumnya saya  tidak memiliki investasi sosial yang cukup pada masyarakat, tentu masyarakat tidak akan memilih saya  menjadi wakil mereka seperti sekarang ini.

Kita harus bicara jujur bahwa seseorang bisa  menjadi pemimpin bukan karena suatu kebetulan, tetapi memang punya pengalaman berinvestasi sosial kepada masyarakat dan telah mewati berbagai persoalan yang ada. Kita harus akui, seseorang bisa berhasil menjadi anggota DPR mau pun pejabat eksekutif, dia harus pernah berinvestasi sosial kepada masyarakat jauh waktu sebelum dirinya maju menjadi calon legislatif maupun eksekutif.

Anda yakin rakyat memilih anda waktu itu karena banyak berinvestasi sosial ?

Begini, sebelum menjadi caleg, saya giat menjalankan usaha-usaha perusahan saya. Hasil-hasil yang saya peroleh selalu saya berikan kepada sesama yang membutuhkan. Saya mempekerjakan puluhan bahkan ratusan orang pada proyek-proyek yang saya tangani. Saya sangat aktif diberbagai bidang kegiatan karang tarunan, pemuda GMIT, group bolakaki, kelompok persilatan, tenis meja  dan berbagai kegiatan kepemudaan lainnya. Apa yang saya lakukan tersebut ternyata dicermati secara baik oleh masyarakat dan pemuda. Hasil pemilihan pada tahun 2009 itu, kantong-kantong suara yang mendukung saya berasal dari tempat dimana saya pernah berbuat sesuatu bagi masyarakat. Nah disinilah saya menyadari bahwa segala perbuatan yang saya buat sebelumnya, ternyata merupakan investasi sosial yang amat berharga dan mengantar saya ke kursi DPRD Kota Kupang. Dari empat-ratusan caleg waktu itu, saya pribadi memperoleh dukungan suara tertinggi, sedangkan caleg yang lain memperoleh suara jauh tertinggal dibawah saya. Menurut saya, kalau kita mau berhasil menjadi anggota DPR atau pejabat eksekutif, kita harus sudah menanamkan perbuatan baik bagi masyarakat jauh hari sebelum menjadi caleg.. Dan yang harus di ingat juga, tiada suatu keberhasilan tanpa campur tangan Tuhan, kita harus selalu bersandar padaNYA, kita harus memiliki moralitas yang baik dalam masyarakat sehingga mendapat kepercayaan dari mereka, kemudian kita harus berbuat yang terbaik bagi masyarakat yang telah memilih kita menjadi orang yang terpandang. Kita menjadi hebat karena rakyat, kita menjadi terhormat karena rakyat, jadi membiarkan rakyat menderita sama saja mencederai jiwa dan nurani kita sendiri, perbuatan seperti ini  merupakan dosa yang sulit diampuni. Inilah yang harus selalu diingat oleh kita yang mendapat jabatan karena rakyat.

Pertama menjadi anggota DPRD, pengalaman apa yang Anda rasakan?

Ibarat anak kecil baru belajar merangkak, saya masuk kelembaga terhormat itu. Latar belakang pendidikan saya tentang Politik tidak pernah ada. Saya dipercaya menjadi ketua fraksi Golkar. Dengan berbagai kekurangan, saya belajar dari para politikus senior di partai saya GOLKAR, saya diskusi bagaimana menjadi seorang politikus yang handal, bagaimana berkiprah sebagai ketua fraksi. Dengan rendah hati saya tekun mendengarkan bimbingan-bimbingan para senior, dan akhirnya saya memahami cara kerja di fraksi. Mulai saat itu saya mulai percaya diri bekerja sebagai ketua fraksi. Beberapa waktu kemudian, teman-teman calonkan saya jadi ketua komisi tapi saya menolak karena pengalaman yang saya miliki , saya rasa belum pantas menjadi ketua komisi B yang menangani anggran. Ketua komisi B akhirnya dipercayakan kepada teman senior yang lain.

Karena terus belajar berpolitik, sayapun mulai memahami benar tugas – tugas utama selaku anggota DPRD, yakni, Tugas Legislasi, tugas anggaran, tugas control dan pengawasan kinerja pemerintah ditambah tugas yang terkandung dalam sumpah dan janji, yakni, taat pada Pancasila, UUD’45 dan NKRI. Inilah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang anggota DPR. Jika seorang anggota DPR tidak memahami tugas-tugas tersebut, maka dia akan sulit memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. Nah dengan segala perjuangan serta didukung dengan kematangan politik yang baik lewat pembelajaran yang intes, kini saya dipilih menjadi ketua DPRD Kota Kupang. Lewat jabatan ini, saya bersama teman-teman di DPRD, harus terus dan terus berjuang demi kesejahteraan seluruh masyarakat kota Kupang.

Dengan memahami tugas-tugas yang disebut diatas, apakah seorang anggota dewan sudah bisa disebut wakil rakyat yang aspiratif ?

foto tellen 2Oh tidak. Bukan dengan memahami tugas-tugas itu berarti kita sudah disebut yang terbaik bagi rakyat. Perlu ada pemikiran-pemikiran kreatif untuk mensiati aturan dan anggaran yang ada untuk bisa mengakomodir berbagai kebutuhan masyarakat ,jika APBD kita tidak mencukupi. Ini butuh kematangan dan kreatifitas kita mencermati persoalan yang ada.Tugas-tugas yang dimaksud yaitu, tugas yang berkaitan dengan sumpah janji, yakni, kita harus taat pada Pancasila, UUD’45 dan NKRI. Kemudian Tugas Anggaran. Bagi kita DPRD kabupaten dan kota atau daerah tingkat II, tugas anggaran tidak terlalu dominan karena kita bukan legislator. Legislator adalah DPR Pusat. Secara Undang-Undang, kita dan pemerintah daerah adalah mitra penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Daerah kita adalah daerah yang kekurangan. Untuk memenuhi APBD saja , kita masih berharap dari pusat, sehingga tidak semua masalah kebutuhan rakyat bisa diselesaikan secara bersamaan, karena masih tergantung bantuan pusat yakni, lewat DAK, DAU, dana Perimbangan bagi hasil dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat serta dari PAD kita.

APBD kita setahun berkisar 800 miliar, PAD kita setahun berkisar 80 Miliar, yakni 10 persen dari kebutuhan APBD. Maka untuk melengkapi kebutuhan APBD, kita masih mengharapkan bantuan pusat, sehingga anggran kita selalu saja tidak mencukupi semua kebutuhan masyarakat kota Kupang. Untuk kita kita harus punya siasat, punya cara untuk bisa mencover kebutuhan masyarakat. Seorang anggota DPR harus punya kemampuan intelektual yang baik, kemampuan emosional yang handal serta memiliki Moral dan Spiritual yang baik pula. Ke empat unsur kemampuan ini sangat terkait dan saling mengisi dalam upaya berjuang bagi rakyat kita. Kita harus cermat melihat struktur APBD yang diusulkan pemerintah, apakah benar sesuai dengan kebtuhan atau tidak. Semua anggaran yang diusulkan oleh pemerintah apakah rasional atau tidak, kalau tidak maka kita harus bisa rasionalisasikannya dengan baik dan benar.  Jadi butuh anggota dewan yang pandai membaca dan mengerti anggaran.

Oh, yach, berapa besaran persentase anggaran APBD kita untuk masyarakat kota Kupang ?

Biaya untuk belanja tidak langsung, yakni, untuk bayar gaji PNS, belanja ATK dan biaya operasional perkantoran sebesar 60 persen dari 800 miliar, sedangkan belanja langsung untuk kebutuhan masyarakat kota kupang sebesar 40 persen dari APBD itu, yakni di lakukan untuk, Infrastruktur, dan pembangunan lainnya serta bantuan-bantuan sosial masyarakat.

Bagaimana dengan Tugas Legislasi dan pengawasan kinerja pemerintah ?

Sebagai Anggota DPR, kita harus bisa membuat peraturan-peraturan daerah yang berkaitan dengan kebutuhan perbaikan kehidupan masyarakat, dan itu  sudah dilaksanakan dengan baik selama ini oleh badan legislasi kita. Ada juga yang sedang dirancang oleh badan legislasi kita tentang peraturan mengenai Penggunaan Ruang Udara Terbuka oleh Telkomsel dan Indosat. Yakni, bagi setiap pembelian Pulsa, kita tarik 1 sampai 10 persen saja, maka akan memberikan sumbangan yang besar bagio PAD Kita. Ada juga peraturan yang sedang dirancang oleh Badan Legislasi, yaitu, adanya insntif bagi guru-guru agama, yakni, guru sekolah minggu, guru ngaji dan guru hindu budha. Kenapa harus ada, sebab pertimbangan kami bahwa mereka adalah pendongkrak pembentukan Moral anak-anak kita menjadi Generasi yang bermoral dan beretika bagi bangsa dan Negara dihari mendatang. Prodak aturan ini juga merupakan
perjuangan aspirasi rakyat lewat peraturan yang bermanfaat. Mencermati dan merasionalisasikan anggran demi mengkover berbagai kebutuhan masyarakat juga adalah sebuah bentuk perjuangan aspirasi yang benar yang benar.

Sedangkan dibidang kontrol dan pengawasan kinerja pemerintah, artinya, apa saja yang telah disepakati bersama dalam berbagai bentuk dan aturan, itulah yang harus dilaksanakan oleh pemerintah kita secara benar. Apabila ada penyelewengan maka DPR punya tugas menegur dan mengembalikan cara kerja pemerintah kejalan yang benar, tetapi apabila teguran yang diberikan tidak diindahkan dan tetap dilanggar, maka DPR berhak memprosesnya secara hukum yang berlaku. Ini semua juga merupakan perjuangan aspirasi masyarakat.

Bagaimana Alokasi dana APBD yang benar ?

Agar semua kebutuhan masyarakat bisa muncul kepermukaan, sesuai undang-undang maka alokasi dana dibuat harus dimulai  dari bawah, dari tingkat RT, semua kebutuhan masyarakat itu diakomodir dan harus dibahas lewat Musrembangkel, kemudian dibawah dan dibahas di tingkat Musrembangcam, disini diverifikasi lagi, mana yang harus diprioritaskan, kemudian dibawah lagi pada dapur perencanaan kota yakni BAPEDA, lalu disinergiskan dengan program-program pelayanan masyarakat yang ada pada setiap SKPD, baru kemudian dibahas pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang diketuai oleh Sekretaris Daerah. Disini, segala kebutuhan pembangunan masyarakat itu disesuikan dengan anggaran yang ada.
foto tellen 2 
Semua kebutuhan yang telah dianggarankan oleh TPAD tersebut, dibawah lagi ke DPRD untuk dibahas lalu disaahkan oleh DPRD. Disinilah, setiap anggota dewan harus mencermati secara baik semua anggaran yang diusulkan pemerintah kita, agar apa yang disetujui nanti, benar-benar akan bermanfaat bagi masyarakat kita. Dan yang menjadi kendala disini adalah, apakah semua anggota dewan kita memiliki kemampuan untuk menghitung kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang yang disusulkan pemerintah dalam anggaran ratusan miliaran itu atau tidak ?. Jika kita salah menghitung maka sebagian pembangunan yang dibutuhkan  masyarakat akan terhambat atau akan terlupakan sama sekali.

Sesuai data, anda juga adalah salah satu Caleg pada pileg 2014, apa motivasi anda kembali menjadi Caleg ?

Kalau anda bertanya tentang motivasi apa, itu merupakan sesuatu yang amat penting bagi seorang Caleg.karena jangan sampai ramai-ramai orang mau jadi caleg untuk bisa mendapat gaji yang besar di DPR, itu adalah pandangan yang keliru. Kalau tujuannya seperti itu, maka ketika dia jadi DPR, dia hanya mengejar dan mencari uang saja tanpa memikirkan nasib rakyat yang telah memilihnya.

Kalau bagi saya, saya menjadi caleg dengan pertimbangan yang sederhana, yakni, masih banyak masalah rakyat yang belum terlayani secara baik, oleh karena itu saya merasa terpanggil untuk tetap menjadi DPR, sehingga bisa lebih leluasa memperjuangkan aspirasi masyarakat kota kupang, terlebih aspirasi bagi masyarakat yang telah meilih saya menjadi anggota DPRD Kota Kupang. Saya mengetahui persis bentuk-bentuk kesulitan rakyat yang belum terpenuhi selama 5 tahun saya menjadi an ggota DPRD Kota Kupang, semua itu menjadi beban saya sebagai wakil mereka, karena itu, saya ingin kembali lagi di lembaga dewan, berjuang semampu saya untuk membantu masyarakat kita yang terhimpit oleh masalah kemiskinan diberbagai bidang hidupnya. ( Expos.01).





Soeko, SH.MH.MANUSIA HARUS DIMANUSIAKAN



MANUSIA HARUS DIMANUSIAKAN
Oleh : Soeko, SH.MH.
( Staf Pengajar SMA Muhammadiyah Kupang)
Banyak Plesetan yang mengatakan NTT adalah Nanti Tuhan Tolong, serasanya benar, buktinya permasalahan rakyat miskin di Kota Kupang semakin hari semakin bertambah dan tak  pernah mengalami perubahan yang berarti. Disana-sini semakin banyak pemulung yang berjalan memilih sampah sambil membawa anak-anak mereka yang menangis karena lapar. Di perempatan jalan dan pasar-pasar, terlihat pengemis duduk meminta-minta dengan wajah kusut dan kering. Di beberapa warung-warung makan pasar malam hari, tampak beberapa orang mengamen. Inilah yang Nampak jelas kita lihat sekarang ini. Masih banyak juga pada setiap malam, anak-anak muda remaja kumpul-kumpul duduk Miras di emperan toko-toko lalu saling baku hantam bahkan saling bunuh. Wajah malam kota kupang selalu saja dihiasi dengan suasana anak muda yang selalu Miras.

Perhitungan pemerintah tentang menurunnya angka kemiskinan dalam kota kupang terkesan berlawanan dengan fakta yang kita lihat. Pemerintah mengatakan angka kemiskinan menurun tetapi jumlah pemulung dan pengemis bertambah, rumah-rumah warga yang hampir roboh tak pernah tersentuh perhatian pemerintah. Yang terlihat jelah perobahan di kota ini adalah bertambah banyaknya ruko-ruko. Pertamina baru, hotel-hotel baru milik pengusaha-pengusaha tertentu saja. Banyak lagi rumah-rumah MBR yang dibangunan dan ditempati oknum-oknum PNS tertentu bahkan ada juga anak pejabat yang mendapatinya. Inilah perkembangan-perkembangan yang kita lihat dalam kota Kupang dewasa ini, pertanyaannya, angka kemiskinan mana yang menurun ?

Menurut Soeko, semua permasalahan tersebut bisa teratasi jika kita memiliki wakil rakyat yang benar-benar aspiratif, wakil rakyat kita harus benar-benar mencermati serius kendala- kendala yang membuat rakyat hidup semakin terpuruk. Wakil rakyat harus menyadari kalau dirinya dipilih rakyat menjadi wakil yang berdayaguna. Wakil rakyat yang dipilih pun harus menyadari bahwa mereka adalah wakilnya rakyat, jangan seperti yang terjadi sekarang kerapkali seorang anggota dewan berlagak seperti kepala nya rakyat, rakyat yang datang ingin menyampaikan aspirasinya selalu saja sulit bertemu dan duduk bersama. Rakyat kerapkali mendatangi rumah sang wakilnya namun ajudan sang wakil menanyakan macam-macam alas an kedatangan rakyat yang adalah kepala mereka. Inilah yang harus dirobah pemahamannya, yakni, rakyat adalah kepala dan anggota DPR itu adalah wakilnya. Pemahaman terbalik akan membuat rakyat semakin sulit hgidupnya sebab orang yang dia pilih menjadi wakilnya ternyata tak bisa diharapkan.

Sehubungan dengan permasalah di atas, maka menurut Soeko, pada pemilu legislative 2014 nanti, rakyat harus benar-benar lebih teliti memilih para caleg yang bisa diharapkan menjadi wakil mereka yang bermanfaat. Rakyat harus memilih orangt-orang yang nantinya tidak berlagak seperti bosnya rakyat. Rakyat jangan tergiur dengan uang atau barang-barang yang diberikan oleh para caleg agar meloloskan mereka menduduki kursi DPR. Rakyat jangan memilih mereka yang hanya mau menjadi dermawan ketika masuk bursa caleg. Rakyat jangan memilih mereka yang hanya pintar omong dengan obral janji-janji yang tak mungkin direalisasi. Indikasi ketidakmampuan seseorang caleg dalam memperjuangkan martabat rakyat terlihat jelas ketika dia hanya mengandalkan uang atau barang untuk merebut simpati masyarakat.

Soeko meambahkan, harga seekor ayam jantan berkisar 200 sampai 300 ribu rupiah, bahkan ada yang 500 ribu ke atas. Jika caleg memberikan sedikit beras, sedikit supermi dan sedikit minyak goreng dan terigu yang kalau dijumlah berkisar 100 ribu lebih, lalu caleg tersebut diberikan suara sebagai bentuk barter, maka ini namanya pelecehan martabat rakyat, kenapa disebut demikian ?, karena suara rakyat lebih murah dari harga 1 ekor ayam jantan. Atau dengan kata yang tepat bahwa harga seekor ayam jantan lebih mahal dari suara rakyat tersebut. Ini namanya konyol, masa harga suara kita lebih murah dari seekor ayam jantan?.

Untuk menegakkan harga diri rakyat, maka rakyat sendirilah yang harus menegakkannya dengan cara yang terhormat dan bermartabat, yakni jangan pilih caleg karena uang atau barang, sebab harga diri rakyat akan tergadaikan selama 5 tahun kedepan. Rakyat yang memilih caleg karena uang atau barang tersebut, tidak akan dipeduli oleh sang caleg ketika duduk di DPR, sebab suara rakyat telah dibeli putus dengan uang yang tak seberapa itu, ucap Soeko tegas.

“ Jika kita membeli suara rakyat dengan harga dibawah seekor ayam jantan, maka ini namanya kita tidak memanusiakan manusia, karena harga hewan lebih mahal dari harga seorang manusia. Jika kita tidak menggunakan uang atau barang untuk memperoleh dukungan suara rakyat, maka itu baru namanya kita ingin memanusiakan manusia,” ucap Soeko dengan nada serius.

Soeko mengakhiri komentarnya, jika pada lima tahun kedepan masyarakat mengharapkan adanya perobahan hidup yang lebih baik dari sekarang, maka pada pileg 2014 nanti, masyarakat harus memilih para caleg yang benar-benar memiliki kualitas yang handal. Kaya atau miskin seorang caleg janganlkah dijadikan ukuran dalam memilih, jika caleg tersebut memiliki pengetahguan yang cukup dan memiliki moral yang baik dalam masyarakat, maka caleg tersebut harus dijadikan ukuran dalam memilih. ( Expos 03).


MARTHINUS, J.E.MEDAH,SE. PERLU ADA ATURAN DAN ANGGARAN YANG MENDONGKRAK SDM MASYARAKAT



Tenny Foto
“ Sebagai angota DPRD, kita tidak pernah berhenti memperjuangkan apa yang harus dibuat untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Memang kita semua harus akui bahwa ada juga kebutuhan-kebutuhan masyarakat kita yang belum terlayani oleh karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh daerah kita kota Kupang ini “. Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Kota Kupang,Marthinus J.E.Medah,SE, ketika diwawancarai wartawan Exodus Pos, dikediamannya beberapa waktu lalu. Berikut petikan wawancaranya :

Sebagian masyarakat kota kupang menilai bahwa wakil mereka di DPRD kota Kupang, kurang aspirastif memperjuangkan kepentingan mereka, banyak kebutuhan mereka yang belum terpenuhi, bagaimana pendapat Anda ?

Begini, anggaran di daerah kita ini sangat terbatas, oleh karena itu dalam melayani semua kebutuhan masyarakat tentu tidak bisa sekaligus dilakukan. Sebagai anggota dewan, kami memahami berbagai bentuk kebutuhan masyarakat dan harapan untuk direalisasi, namun keterbatasan dana itulah yang menjadi permasalahan mengapa ada sebagian kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi.

Saya harus bicara jujur bahwa, sudah cukup banyak aspirasi masyarakat yang kami perjuangkan bersama teman-teman di dewan kota ini. Ada banyak yang sudah terwujud dan memang ada juga yang belum terjwujud. Ada begitu banyak kepentingan sehingga tidak semua masalah bisa terseselesaikan dengan cepat, perlu waktu untuk menyelesaikannya bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran daerah kita yang ada.

kondisi terbatasnya anggaran daerah terkesan kurang ditanggapi serius oleh masyarakat  yang tetap pada penilaian bahwa anggota dewan tidak sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan mereka, komentar Anda ?

Sistim penggunaan anggaran daerah diseuaikan dengan  prioritas pelayanan yang di ajukan oleh pemerintah kita berdasarkan kebutuhan prioritas yang diajukan dari tiap kelurahan lewat Musrembangkel, sehingga kebutuhan masyarakat kita di-akomodir, kemudian lewat kekuatan dana yang tersedia, pemerintah mengajukan untuk disahkan oleh DPRD. Sebelum melakukan persetujuan anggaran , DPR melakukan pencermatan yang matang tentang apa yang menjadi prioritas utama bagi kebutuhan masyarakat kita, nah itulah yang disetujui untuk dilaksanakan oleh pemerintah. Jadi apa yang disetujui itu harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan prioritas masyarakat.

Kalau masih ada banyak masalah yang belum tercapai, itu bukan berarti anggota dewan tidak berjuang. Coba secara jujur kita melihat dan mencermati bahwa cukup banyak juga masalah kebutuhan rakyat yang sudah berhasil kami perjuangkan dan sudah terwujud dan juga telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Sebagai angota DPRD, kita tidak pernah berhenti memperjuangkan apa yang harus dibuat untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Dana kita  memang terbatas sehingga belum bisa menyelesaikan semua kebutuhan masyarakat kota Kupang.

Anda adalah Anggota Badan Legislasi, apa saja yang telah dilakukan oleh Badan ini dalam upaya kesejahteraan masyarakat kita ?

Di badan legislasi, kita juga selalu berpikir bagaimana mengembangkan SDM masyarakat kita dengan aturan dan anggaran yang mendorong, mengikat dan membantu untuk mendongkrak SDM  masyarakat kita, agar kelak bisa mandiri dan hidup lebih baik dari sekarang ini.

Dengan SDM yang handal, masyarakat kita tentu akan memiliki wawasan yang luas dan professional tentang dunia usaha yang berdayaguna bagi peningkatan kesejahteraan hidupnya. Dengan SDM yang handal, masyarakat kita akan bisa keluar dari persoalan hidupnya.

Oh,yach, pileg 2014 semakin dekat, masyarakat akan memilih wakil-wakilnya, banyak kabar angin bahwa akan terjadi permainan uang untuk memperoleh dukungan suara masyarakat yang akan dilakukan oleh sebagian caleg, bagaimana pendapat Anda ?

Uang tidak menjamin orang bisa memilih caleg, satu juta persuarapun tak bisa memaksa orang untuk memilih seseorang caleg. Orang mau memilih caleg tentu ada dorongan yang kuat dari hati mereka, jika hati mereka tidak terdorong maka tentu mereka tidak akan memilih caleg itu, walaupun telah diberi uang jutaan rupiah. Ini yang mejadi persoalan, kalau hati tidak terdorong maka mereka tidak akan memilih.

Jika para caleg bermain uang untuk mendulang suara rakyat, maka caleg tersebut telah melukai martabat rakyat. Caleg tidak memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih berdasarkan rasional, maka itu merupakan hal yang mencederai demokrasi kita yang sedang berkembang ini.

Jadi poilitik uang tidak akan berpengaruh dalam mendulang suara para caleg ?

Masyarakat kota Kupang sudah cukup serdas dalam menentukan pilihan. Sudah beberapa  kali menghadapi pilkada bupati dan gubernur, masyarakat tahu siapa yang harus dipilihnya sehingga tidak mengecewakan mereka dihari kemudian. Politik uang tidak akan berpengaruh banyak bagi masyarakat kita untuk menjatuhkan pilihannya.
( Expos.02).


MUHAMMAD LABAI, S.SOS.JIKA GENERASI MUDA HANCUR, NEGARA AKAN KEHILANGAN HARAPAN



JIKA GENERASI MUDA HANCUR,
NEGARA AKAN KEHILANGAN HARAPAN
OLEH : MUHAMMAD LABAI, S.SOS.
( Aktivis Pejuang Hak-Hak Masyarakat Kecil dan Nelayan Kota Kupang)

Foto Mad Labai     Coba kita renungkan, kehidupan masyarakat kita dewasa ini, kian hari kian sulit hidupnya. Fakta mata memandang , di pinggir-pinggir jalan raya, tampak anak-anak kecil ramai memungut sampah pada waktu jam sekolah. Mereka kehilangan hak penidikannya oleh karena ketidakmampuan biaya pendidikan. Dulu saat orde baru, tidak pernah terlihat para pemulung dan pengemis menghiasi kota Kupang ini, sekarang kita lihat dengan mata sendiri, ramainya para pemulung berkeliaran mencari sampah dan pengemis berdiri minta-minta di perempatan jalan raya. Inilah keadaan hidup di era setelah reformasi ini. Orang miskin bertambah banyak, begitu juga orang kaya semakin bertambah banyak pula dan semakin kaya raya, ujar Muhammad Labai, S.Sos. ketika diwawancarai wartawan Exodus Pos di kediamannya, wilayah RT 24 Penkase-Oeleta  Kupang, pada beberapa waktu yang alu.

     Muhammad Labai, yang sejak usia muda sudah Aktif memperjuangkan hak-hak nelayan pantai kota Kupang, dan juga mantan anggota pengurus AMPI Kota Kupang serta aktif juga dalamkepengurusan karang taruna dari tingkat kelurahan Namosain sampai ke tingkat kota Kupang, mengatakan,  kerinduan hidup yang layak, yang diimpikan oleh masyarakat kecil, semakin hari semakin jauh dari harapan. Program-program pelayanan pemerintah untuk mengatasi kehidupan masyarakat miskin sepertinya masih berjalan di tempat. Karena apa,? Karena kurangnya perhatian , bimbingan dan dorongan oleh pemerintah dan DPR kita. DPR kita merasa puas jika telah menyujutui anggaran yang oleh pemerintah katanya untuk perbaikan kehidupan masyarakat, padahal belum tentu dilaksanakan secara benar. DPR tidak melakukan control secara Intens jalannya roda pelayanan bantuan terhadap masyarakat, sehingga tidak heran kita melihat adanya masyarakat miskin yang tidak mendapati Jamkesmas, Jamkesda, bantuan dana usaha dan beasiswa sekolah bagi anak mereka. Dan karena itu, tidak heran kita jumpai di deker-deker pinggir jalan, terlihat anak-anak putus sekolah asik duduk Miras dan akhirnya mabuk dan terjadilah kekerasan dan kejahatan dalam masyarakat kita. Tidak sedikit kasus pembunuhan dan kekerasan lainnya yang dilakukan oleh orang mabuk, ujar Muhammad Labai yang akrab di sapa Mad ini.

     Mantan ketua RT 13 Namosain dan ketua RT 24 Penkase-Oeleta, mantan BKM PNPM Namosain serta kini adalah pengurus BKM Kelurahan Penkase-Oeleta, menegaskan, inilah dampak dari anak putus sekolah yang  menganggur, lalu putus asah kemudian meneguk  Miras, setelah itu jatuhlah mereka dalam kejahatan-kejahatan yang tidak kita inginkan bersama. Pemuda yang harusnya menjadi generasi bangsa, kini patah, remuk oleh karena tidak mampu memperoleh pendidikan yang layak. Kotek pemerintah tentang pendidikan murah, pendidikan gratis, terkesan hanyalah wacana bohong. Kenapa, ? karena untuk masuk SD saja kita harus menyiapkan uang pendaftaran yang mahal. Masuk SMP, kita juga harus menyiapkan uang pendaftaran yang amat mahal pula. Dan apalagi masuk SLTA.

    Mad, yang juga mantan Pengurus KAHMI NTT, Pengurus Daerah Persatuan Tarbyah Islamiyah NTT,  aktif pada IPTI dan PII Kota Kupang, juga pernah mengikuti Diklat Satuan Tugas Bela Negara pada DEPHAN RI, mengkritisi, pemerintah selalu mengatakan   pendidikan murah namun semuanya itu terkesan hanyalah omongan belaka. Memang uang sekolah tidak dibayar, tetapi harga buku cetak sangat mahal dan harus dibeli di sekolah, uang komite 10 sampai 20 ribu perbulan, uang sumbangan pembuatan pagar dan lapangan pun ikut memberatkan kehidupan masyarakat kita. Inikah yang namanya pendidikan Murah dan Gratis ?.

    Mad Labai, pemegang sabuk hitam Taekwondo NTT, mengatakan lagi,   negara ini kuat jika generai mudanya kuat. Generasi muda harusnya diberikan peluang pendidikan yang layak sehingga memiliki bekal ilmu yang baik untuk mampu meneruskan cita-cita bangsa akan kehidupan rakyat yang sejahtera, adil dan makmur. Jika generasi muda kita tidak diberikan bekal ilmu yang cukup, maka kedepannya nanti tidak bisa berbuat apa-apa untuk membangun bangsa dan negaranya. Perlu adanya perhatian serius dari pemerintah dan DPR kita, mereka harus bisa duduk bersama mencari solusi menyelamatkan generasi muda yang putus sekolah karerna ketidakmampuan biaya.

   Jika generasi muda kita hancur maka tentu masa depan Negara kita pun hancur, jika generasi muda kita baik dan berkualitas, maka masa depan Negara kita pun akan menjadi cemerlang.

    Menurut Mad, Pijakan jejak perjalanan Negara kita menuju hari depan yang lebih cemerlang bertumpu pada geberasi muda kita. Jika, kita membiarkan generasi muda kita hanyut dalam ketidakpastian pendidikan, membiarkan masyarakat kita tak berdaya bangkit dari kemiskinan hidupnya,  adalah suatu pengkhianatan keji, tandas Mad dengan nada serius.

    Mantan anggota pengurus Kemahuri ( Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari), BKPRMI Kota Kupang, menegaskan lagi,  pemerintah dan DPRD, harus bisa mencari solusi mengatasi sarana dan jaringan air bersih serta akses jalan raya menuju sekolah terpencil, akses jalan raya menuju lahan pertanian dan pertambangan, perikanan. Pemerintah harus bisa mencari solusi bagi nasib para pemulung sehingga mereka mampu mendaur ulang sampah untuk pendapatan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. Tanpa kerjasama mitra yang bersinergis antara DPRD dan Pemerintah Kota, maka apa yang di lakukan untuk mensejahterakan masyarakat , tak mungkin akan tercapai.

    Kata Mad, Pejabat pemerintah yang kurang professional menglolah pemerintahan untuk melayani masyarakat secara benar, harusnya tidak boleh dipilih rakyat. Begitu pula anggota DPRD yang datang ke dewan hanya untuk mencari kekayaan pribadi dengan cara berkolusi dengan pemerintah untuk mendapati proyek atau uang untuk kekayaan pribadinya, sebaiknya jangan dipilih rakyat pada pemilu legislative 2014 nanti. Bagi setiap pejabat maupun anggota DPRD yang merasa gagal memperjuangkan aspirasi rakyat kecil, harusnya berani minta maaf secara terbuka terhadap masyarakat dan bila perlu minta mengundurkan diri, sebagai wujud cinta pada rakyatnya.

    Menghadapi pemilu 2014 nanti, masyarakat diharapkan memilih figure caleg yang benar-benar memiliki kematangan pribadi yang baik, figure yang mengerti benar kondisi kebutuhan hidup rakyat kecil, sehingga ketika jadi, dia akan mampu melakukan yang terbaik bagi masyarakat, ujar Mad Labai.

    Mad, yang memiliki Moto Hidup “Satu Untuk Semua ” mengakhiri pembicaraan nya bahwa, kalau masyarakat ingin hidup  lebih baik dari sekarang ini, maka figur yang diketahui memiliki citra buruk dalam hidup bermasyarakat maupun ketika menjabat sebagai pejabat pemerintahan maupun legislatif, sebaiknya masyarakat tidak lagi memilih mereka pada pileg 2014 nanti. ( Expos.03).