Sabtu, 04 Oktober 2014

Workshop Fasilitasi Penulisan Skenario Film Tahun 2014



workshop kemendibud

Jakarta, 29/09/2014. Exodus Pos Online.
 Rekomendasi Hasil Workshop ini merupakan bahan untuk memacu para Penulis Skenario Film kita, agar kedepannya dapat membuat karya-karya besar dan bermanfaat untuk membangun karakter bangsa yang berbasis Nilai Budaya dan Kearifan Lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Indonesia. Hal ini di ungkapkan oleh Kasubdit Literasi dan Apresiasi Film, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesenian dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Subantoro, ketika membuka acara Workshop bagi para Penerima Fasilitasi Penulisan Skenario Film tahun 2014 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Belum lama ini.

Subantoro, hadir membuka kegiatan Workshop
Subantoro, menjelaskan, penyelenggaraan Fasilitasi Penulisan Skenario dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan akan minimnya film-film bertemakan budaya yang mengandung nilai-nilai sosial dan memiliki fungsi sebagai media untuk membangun karakter bangsa. Para penulis skenario sepertinya kurang berminat menuliskan naskah dengan tema sosial budaya, penulis muda yang diharapkan masih memiliki idealisme dan masih bisa dibentuk, harus diberikan stimulus agar mereka mau mengeksplorasi ragam budaya Indonesia dan menemukan nilai-nilai karakteristik bangsa yang menarik untuk dituliskan dalam bentuk skenario film.

Subantoro, menambahkan, melalui kegiatan Fasilitasi Penulisan Skenario diharapkan akan muncul penulis-penulis yang memiliki kreativitas tinggi dalam mengelola ide-ide dari keragaman budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa, demi kelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Sesuai dengan maksud dan tujuan pelaksanaan, Penyedia jasa mengusulkan usulan tema kegiatan,  “Membangun karakter bangsa melalui skenario film yang berbasis nilai budaya dan kearifan lokal”.

Melvy Yendra, saat memberi arahan kegiatan
Sementara dalam kegiatan itu, kepada Exodus Pos Kupang, ketua Tim Juri dan juga adalah ketua Tim Reviewer, Melvy Yendra, mengatakan, Setelah melalui proses membaca, meneliti dan melakukan penilaian atas proposal yang terkumpul di panitia dan berdasarkan proses seleksi dan kontrol atas kualitas skenario yang diterima, maka tim juri merekomendasikan peserta penerima fasilitasi penulisan skenario adalah: Arswendo Atmowloto, dengan skenario berjudul “Keluarga Cemara”,Pieter Kembo, dengan skenario berjudul “Ofa Langga” Yudiyanto, dengan skenario berjudul “Bhumi Sambara”, Ilma Indriasri, dengan skenario berjudul “ Kereta Sinema”, Retno Kusumastuti, dengan skenario berjudul “Keris”.

Subantoro, saat berdialog dengan Tim Reviewer
Melvy Yendra, melanjutkan, banyak menerima penulisan skenario yang masuk, namun, setelah dilakukan seleksi oleh tim juri, maka, hanya lima skenario yang layak mendapat fasilitasi. “ Bagi yang mendapat kesempatan Fasilitasi, kiranya terus berkarya membangun bangsa dan Negara dengan skenario-skenario yang lebih berkualitas, sedangkan yang belum mendapat kesempatan, diharapkan lebih tekun lagi berkarya sehingga kedepannya bisa mendapat kesempatan ini”, ungkap Melvy.

Sesuai pantauan langsung Wartawan Exodus Pos, dalam kegiatan Workshop yang dilaksanakan sejak tangga 27 sampai 29 September 2014, di Hotel Mercure Ancol, hadir juga Perwakilan Kemendikdud, Ny.Rita Siregar.
Ny. Rita Siregar, yang juga sebagai Moderator Kegiatan Workshop, memberikan masukan-masukan bagi lima peserta yang mendapat Fasilitasi Penulisan Skenario Film tahun 2014 tersebut. 
Subantoro, saat berikan kata sambutan pembukaan
Kepada lima peserta itu, Ny.Rita Siregar, mengatakan,Pemerintah senantiasa
mendukung skenario-skenario yang memiliki nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang bertujuan membangun karakter bangsa. 

Katanya, pengaruh Globalisasi yang semakin hari semakin tak terkendali, dikuatirkan Nilai-nilai Budaya kita bisa saja ternoda dan  luntur, dan bukan tidak mungkin, pada suatu saat  nanti, akan hilang dan terlupakan. 

Ny.Rita Siregar, mengatakan lagi, dengan kegiatan ini, diharapkan para penulis senantiasa peduli akan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa kita, dan dengan tulisan skenario yang mengandung nilai-nilai itu,  maka, pemerintah dapat merampung beragam kekayaan budaya tersebut  dan mendokumentasikannya secara baik, dengan cara memproduksi skenario-skenario yang kaya nilai tersebut, menjadi film layar lebar untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia. “ Kandungan isi skenario harus memiliki unsur pendidikan bagi masyarakat, ini yang diharapan oleh pihak Kemendikbud”, tegas Rita.

 Workshop ini menghadirkan , lima orang Tim Reviewer, yang terdiri dari, Melvy Yendra, Gus Tf Sakai, Damhuri Muhammad, Hari Ambari dan Umi Budiastuti. Dan dihadapan Tim Reviewer, Moderator Kegiatan, Rita Siregar,  memberikan kesempatan kepada lima orang peserta Penerima Fasilitasi Penulisan Skenario untuk memaparkan ide dasar ceritera mereka masing-masing.

Arswendo Atmowiloto, paparkan isi Skenario Keluarga Cemara
Penerima Fasilitasi, Arswendo Atmowiloto, dengan skenario “ Keluarga Cemara”, mengatakan, Ide Penulisan Skenario yang ditulisnya itu, untuk mendidik para generasi muda kita agar tidak jauh terperosok dalam hidup di jaman modern ini. Katanya, Film-Film Sinetron yang gencar ditayang di televisi, terasa sudah kurang mendidik generasi kita, sehingga dengan Skenario Keluarga Cemara, diharapkan dapat menjadi contoh positip bagi setiap keluarga dalam mendidik anak-anak mereka menghadapi kehidupan sekarang ini. “ Contoh hidup sederhana, saling menghormati, interaksi hidup penuh kekeluargaan dalam kasih sayang,ada dalam ceritera ini, dan inilah contoh hidup yang baik yang patut di teladani”, ucap Asrwendo.

yudi dan peter
Pieter Kembo & Yudianto, paparkan Isi Skenario masing-masing
Selanjutnya, Piter kembo, dalam Skenario “ Ofa Langga “, mengungkapkan, ceritera yang di tulisnya, untuk mengingatkan kembali pada generasi Muda kita, agar mengetahui dan memahami  latar belakang diciptakannya lagu-lagu daerah yang di tuturkan oleh para pendahulu-pendahulu kita di waktu yang lalu. Katanya, masa lalu memiliki nilai-nilai budaya yang dapat membentuk karakter bangsa, namun persoalan yang dihadapi adalah, kurang digali dan dilestarikan dengan baik. Oleh karena itu, lewat kesempatan ini, dirinya ingin adanya perhatian serius dari pemerintah untuk menggali dan melestarikan ceritera-ceritera rakyat yang ada di seantero bumi Indonesia. “ Kisah ini berlatarkan Kesetiaan, Cinta dan Patriotisme dalam membela tanah air dari kaum penjajah dijaman dahulu “, tandas nya.
Tim Reviewer, Gus Tf. Sakai

Yudianto, dalam Skenario “ Bumi Sambara”, mengatakan, ceritera yang ditulis berlatar belakang,  Kepercayaan,bukan menjadi penghalang bagi persatuan. Katanya, ini adalah ceritera film yang mempersatukan, yakni,  kebersamaan yang dibangun dari berbagai latar belakang kepercayaan dan melahirkan suatu rasa persatuan yang erat dan melekat. “ Saya Tuliskan Ceritera Film ini, sebagai motifasi bagi masyarakat untuk membangun kebersamaan hidup yang harmoni, tanpa membedakan sapa dan dari mana latar belakang adat maupun agama mereka. Persatuan adalah kekuatan maha dasyat dalam membangun tanah air kita Indonesia”, tandas Yudianto.

Sementara Ilma Indriasri dalam karya  “ Kereta Sinema”, menjelaskan, ceritera yang ditulisnya ini, merupakan, refleksi panjang yang dia ilhami, tentang Kasih Sayang dan Kesetiaan dalam kehidupan antar sesama. Katanya Interaksi Hidup penuh kasih antar sesama akan membawa  manusia lebih memahami apa manfaaat hidup yang sebenarnya. “ Saya menintepretasikan semua kisah kehidupan dalam ceritera ini, untuk menyemangati  masyarakat kita untuk memahami lebih mendalam arti Hiudp Kasih yang sesungguhnya”, ucap Ilma mengakhiri pembicaraan.

Penulis Skenario Retno dengan karya “ Keris “, mengatakan, latar belakang  ceritera yang ditulisnya adalah,  mendorong masyarakat untuk melestarikan benda - benda budaya peninggalan leluhur kita yang meimiliki sejarah yang mengakar.  “ Keris adalah barang pusaka yang selalu dipakai oleh raja-raja kita dulu. Sepenting apa  kegunaannya dan bagaimana cara pembuatan keris ini,  akan saya paparkan menjadi pengetahuan bagi genersi kita “, ucap Retno.

Setelah 3 hari kegiatan Worshop ini, para Tim Reviewer, memberikan rekomendasi berdasarkan pemaparan Ide Ceritera dan Teknik Penulisan Skenario yang baik kepada lima peserta tersebut.

Tim Reviewer, Hari Ambary & Damhuri Muhammad
Isi Rekomendasi tersebut, antara lain, kiranya dalam pembuatan skenario yang berlatar belakang budaya, harus memiliki fakta sejarah yang kuat sehingga basis ceritera tersebut terhindar dari kontroversi. Perlu adanya penyegaran-penyegaran dalam ceritera sehingga penonton tidak menjadi jenuh ketika menontonnya. Jangan terlalu banyak Deskripsi yang menyebabkan miskin dialog maupun sebaliknya yakni banyak dialog miskin gambar. Perlu memperhatikan berbagai property yang dipakai dalam ceritera sehingga ada kelogisan antara ceritera dan barang yang dipakai pada zaman ceritera itu terjadi.

Rekomendasi yang diberikan oleh para Tim Reviewer, diterima baik oleh seluruh penulis skenario yang mendapatkan fasilitasi tersebut . Dan akhirnya acara Worshp ini di tutup pada Senin 29 September 2014 oleh perwakilan Kemendikbud, Ny.Rita Siregar.. ( Exos.001).



Senin, 25 Agustus 2014

JADILAH ANGGOTA DPR YANG BERMANFAAT BAGI RAKYAT




    Perjalanan Politik panjang tahun ini, cukup menguras energi para Politisi muda kita di kota Kupang. Mulai dari Pemilihan Legislatif sampai Pilpres banyak menguras  pikiran para politisi kita yang giat  berjuang untuk memenangkan  pileg  dan Pilpres. Koalisi-koalisi pun terbentuk untuk galang kekuatan menangkan Capres Idolanya. Kesejukan antar Parpol pun hampir saja terusik  dan retak oleh karena terkotak-kotak dalam koalisi untuk berjuang memenangkan Calon Presiden dambaan mereka.

    Menarik untuk disimak, pada Pileg yang lalu, ada Parpol  yang dulu miliki banyak anggota DPRD kini berkurang drastis. Ada pula  parpol yang secara daerah tidak diperhitungkan ternyata mampu meraih kursi cukup banyak. Parpol yang dulunya hanya memperoleh satu kursi di DPRD Kota Kupang, kini mampu menambah jumlah kursi  yang siqnifikan. Hal ini menandakan bahwa rakyat kota kupang semakin memahami demokrasi. Rakyat Kota Kupang telah matang memilih wakil-wakilnya di DPRD Kota Kupang.

    Masyarakat Kota Kupang sangat mengharapkan semoga wakil-wakil  yang dipilihnya mampu  menjadi representase nilai-nilai luhur kepentingan rakyat kota ini. Jika tidak seperti harapan rakyat, tentu akan ditendang alias tidak dipilih lagi pada Pileg 5 tahun mendatang.

    “Jika menjadi wakil rakyat yang tidak mengutamakan kepentingan rakyatnya, maka wakil rakyat tersebut tidak bermanfaat apa-apa, dan harus rela mengundurkan diri dari lembaga terhormat tersebut “.

    Seluruh Masyarakat Kota Kupang patut diberikan jempol sebab memilih wakil bukan lagi berdasarkan  nama besar partai melainkan memilih wakil sesuai kemampuan  pribadi yang dimiliki yang dicermati mampu membawa rakyat kota menjadi lebih baik dari sekarang. 

    Sangat patut diangkat jempol juga bagi 40 Politisi Muda yang terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Kupang periode 2014-2019,sebab, mereka adalah orang-orang terbaik kota ini yang tentu memiliki banyak pengalaman brilian yang mampu membawa kehidupan  rakyat menjadi lebih bermartabat. Semoga ke 40 wakil rakyai ini selalu mesra dan kompak berkarya hanya untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi atau golongannya.

    Tanda-tanda mesra dan kompak terlihat jelas seuasai pelatinakan ke 40 wakil rakyat ini ketika selesai dilantik pada Senin 25 Agustus 2014 oleh Gubernur NTT yang diwakili oleh Walikota Kupang, Jonas Salean,SH. Selesai mengikuti acara pelantikan, ke 40 anggota dewan kota itu, saling bencengkrama dengan akrabnya  antara satu dengan yang lainnya.

Apakah ini menjadi pertanda baik bahwa ke 40 wakil rakyat kita itu akan kompak selalu untuk membangun Rakyat Kota Kupang ke depan ?. Mereka sendirilah yang tahu !.
 SALAM REDAKSI

PROGRAM AIR PINTAR, MASYARAKAT TENTUKAN SENDIRI BIAYA REKENING AIR




Noldi Mumu,SE
Mengapa meteran kami cenderung naik angka-angkanya ?, bulan lalu kami bayar sedikit dan kenapa bulan ini tiba-tiba naik ?. Inilah sederetan keluhan yang selalu saja dibicarakan oleh warga kota kupang saat membayar rekening air di loket PDAM Kota Kupang. Sering terlihat warga yang marah-marah saat berbicara dengan petugas loket pembayaran. Jika penjelasan kurang berkenan maka sering juga terjadi pertengkaran serius antara petugas dan warga pelanggan air bersih.

Untuk mengatasi masalah yang selalu terjadi ini, kepada Wartawan Exodus Pos, Direktur PDAM Kota Kupang, Noldi Mumu,SE, menjelaskan, pihak nya selalu berusaha mencari solusi dan akhirnya solusi tersebut ditemukan dengan cara melakukan Program Air pintar. Program ini sangat tepat untuk menjawab keluhan-keluhan masyarakat tersebut.

Kepada Wartawan Exodus Pos, Sabtu 23/08/2014, di kantornya, Direktur PDAM yang sangat Kreatif dalam mengatasi berbagai masalah air bersih di Kota Kupang ini, mengatakan, tidak ada masalah yang tidak bisa di atasi, jika kita selalu dan selalu terus mencari jalan keluar, maka, kita pasti menemukannya.

Menurut Noldi, Program Air Pintar merupakan layanan baru dari PDAM Kota Kupang untuk masyarakat pelanggan dalam mengelolah konsumsi air melalui meter air Digital Prabayar Berbasis Teknologi Informasi dengan menggunakan Pulsa. “ Ini adalah Komitmen PDAM untuk terus dan terus meningkatkan pelayanannya terhadap Masyarakat Pelanggan di Kota Kupang”, tandas Noldi.

Noldi Mumu,SE,bersama Karyawan PDAM Kota Kupang
Dia berharap, dengan Program Air Pintar ini, Pelanggan bisa lebih mudah mengontrol dan  mengendalikan konsumsi air sesuai kebutuhan.

Direktur yang selalu turun langsung ke lapangan ini menjelaskan, keluhan klasik mengenai angka pencatatan meter yang kurang akurat, jumlah tagihan yang tidak menentu, tagihan rekening yang tiba-tiba melonjak, dipastikan tidak akan terjadi lagi. “ Saya yakin dengan Program ini, persolan klasik tersebut akan teratasi”, ucapnya dengan wajah yakin.

Dia menjelaskan lagi, selain itu, pelanggan tidak perlu lagi terikat dengan jadwal bulanan pembayaran rekening air.

Katanya, Volume persediaan air dalam bentuk Pulsa, Masyarakat Pelanggan dapat menambah Pulsa sesuai kebutuhan aktualnya pada saat kapan saja diperlukannya. “ Kami selalu berusaha melayani yang terbaik bagi Masyarakat Pelanggan, agar mereka merasa puas dengan pelayanan kami. Kami selalu berbuat maksimal demi kepuasan Pelanggan, itulah prinsip kami di PDAM Kota Kupang “, tandas Noldi.

Kepada Masyarakat Pelanggan, dirinya berpesan agar segera menikmati Program Air Pintar ini, agar tidak terjadi lagi masalah-masalah seperti yang lalu. Dan bagi masyarakat pelanggan yang ingin menikmati Program Air Pintar ini, dapat menghubungi pihak PDAM Kota Kupang secara Langsung atau dengan cara menghubungi CUSTOMER SERVICE PDAM KOTA KUPANG SETIAP JAM KERJA, Lewat Nomor Hand Phone, 081 237 180 243, maka  Pelanggan dapat memperoleh penjelasan lebih detail. “ kami selalu siap melayani pelanggan demi kepuasan pelayanan”, ucap Noldi, mengakhiri pembicaraannya. Exodus Pos Online.002

Kamis, 06 Maret 2014

PENARIKAN UANG PARKIR DI RSU KUPANG. TANPA KARCIS RESMI DARI PEMERINTAH !



area parkirTiap hari ada ratusan Kendaraan Roda Empat dan Roda Dua yang parkir di Area Parkir Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang. Para pengunjung dan penunggu pasien diminta membayar parkir tapi tida diberikan karcis atau kupon parkir resmi dari pemerintah. Keluarga yang menjaga pasien membayar lebih dari satu kali jika harus keluar masuk mengurus makanan dan obat-obatan. Yang menjadi pertanyaan, apakah penarikan uang parkir tanpa karcis resmi itu akan disetor kemana ? lalu kenapa pemerintah daerah tidak memberikan kupon parkir resmi kepada petugas parkir ?. Yang diragukan adalah,  hasil penagihan parkir itu disalahgunakan oleh petugas parkir.

PENARIKAN UANG PARKIR TANPA BUKTI, UANG DISETOR KEMANA ?

Inilah fakta yang setiap hari terjadi di area parkir RSU Kupang. Para petugas parkir menagih tanpa kupon yang resmi dari pemerintah, membuat masyarakat ragu akan penggunaan uang parkir tersebut. Masyarakat yang mengunjungi pasien pada setia hari bisa berjumlah ribuan kendaraan, namun jarang terliohat petugas parkir memberikan kuipon tanda bayar parkir. Jika demikian terus seperti ini, maka bisa dipastikan pihak managemen RSU Kupang ada main kong kalingkong dengan petugas parkir. “ Kalau setiap hari ada 1000 kendaraan yang parkir, maka hasilnya bisa mencapai jutaan rupiah. Hasil tersebut harusnya disetor ke pemerintah daerah agar digunakan untuk membangun masyarakat kita,”ucap Erasmus, yang adalah salah satu pengendara motor roda dua.

MASUK KELUAR 10 KALI, HARUS BAYAR 10 KALI JUGA

Menurut salah seorang penjaga pasien yang sakit, Yernad Samuel, mengatakan, jarang terlihat para petugas parkir memberikan kupon parkir pada pengendara. Menurutnya, jika seorang pengendara yang sudah bayar parkir saat masuk, tetapi harus keluar untuk membeli makanan buat pasien, maka pengendara iotu harus membayar parkir baru lagi ketika hendak keluar membeli keperluan itu. “ Kalau pengendara yang sama harus keluar dan masuk selama 10 kali karena harus mengambil obat di apotik luar rumah sakit, atau harus mengambil makanan dan kebutuhan lain untuk pasien yang dijaganya, dia harus membayar terus selama 10 kali. Cara ini sangat mamberatkan. Dan karena tidak diberikan karcis atau kupon, maka bisa dianggap penarikan pajak lewat parkir tersebut hanya untuk kepentingan tukang parkir dan mungkin bekerjasama dengan orang-orang tertentu yang adalah pegawai penting dalam rumah sakit, pemerintah harus tertibkan masalah ini,”ucap Yernad dengan kesal.

PEMERINTAH HARUS TERTIBKAN PANARIKAN PARKIR DI RSU KUPANG

Kepada Pemerintah, para pengendara Motor Roda Dua dan Roda Empat berharap, segera menertibkan uang-uang parkir di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang. Sebab penarikan tanpa disertai bukti oleh pemerintah, maka bisa dianggap pungutan gelap maka, uang hasil tersebut bukan tidak mungkin bisa digelapkan juga oleh petugas parkir bersama oknum-oknum tertentu dari pihak RSU Kupang. Mereka menduga, ada okum tertentu dari pihak rumah sakit yang mendukung cara tagih tanpa karcis tersebut agar uang-uang itu bisa digunakan semau mereka, padahal, uang parkir tersebut harus disetor sebagai pendapatan daerah dan digunakan untuk membangun masyarakat, ujar Stanis, Yulius, dan Mariana, yang adalah pengendara mkotor dan mobil mengakhiri pengeluhan mereka. ( Expos.001).